Selasa, 01 November 2016

7week0day

Minggu yang menjadi puncaknya mual.
Bau nyangat dikit mual,
Makan kekenyangan dikit mual.
Serba salah - serba mual.

Semoga segera berkurang ya nak,
Biar perut gak kaku terus begini.
Juga gak harus repot pilih-pilih makanan, nerima apa adanya.
Yang penting selalu ada nilai gizinya.

Tumbuh dengan baik di rahim bunda ya nak.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Happy weekend!!!

6week4day.
Off kerja, tapi badan terasa lemas dan mual.
Sepagian dipaksa setrika baju se lemari dan setelah itu perut kram.
Setelah telfon dengan teman sesama bidan yang "baru positif" juga, akhirnya disarankan kontrol ke dokter kandungan.
Bukannya gimana ya, saya rasa dikehamilan yang sedini ini untuk usg pun belum jelas.
Dari kemaren berniat USG setelah melewati trimester pertama, tapi entah karena cerita temen2 yang rajin kontrol dan usg jadi merasa terbujuk.
Semoga kita menemukan dokter yang terbaik untuk kita ya dik, sekalian juga memanfaatkan moment kepulangan ayah :)

Jumat, 28 Oktober 2016

33 jam lagi, sayang

Sepertinya ada yang mulai bergemuruh, selalu seperti ini setiap pertemuan kita.
Bahkan kita bukan lagi 2 orang yang sedang pacaran, tapi selalu sama-sama saling tersipu malu jika akan bertemu.
Bahkan beberapa malam sebelumnya pun mata enggan terpenjam, ingin sekali waktu membawa mu dan aku untuk bertemu.
Ahhhh..
Indahnya :)
*****

Long distance marriage siapa takut?
Banyak sekali orang yang menyarankan saya untuk ikut suami, atau suami pindah ke jawa.
Sekali lagi kami telah berkomitmen dari awal dan insyaAllah tidak mengurangi cinta kami dengan jarak yang ada.
Justru pertemuan setiap 2 bulan sekali seperti energy yang selalu memperbaharui cinta kami, selalu bertambah setiap harinya.
******

√ Pernah juga ada yang berkelakar, kalau jauhan terus kapan hamilnya?
Ya saya jawab, sudah ada Allah yang mengatur.
√ Pernah juga ada yang menyarankan saya untuk periksa ke dokter kandungan. Setahun menikah kok belum hamil sih? Jangan-jangan mandul?
Ya saya jawab, Allah maha tau apa yang terbaik untuk kita.

Lalu, saya terbiasa dengan omongan orang-orang yang sepertinya tidak memiliki pengaruh besar di hidup saya.
******

Kuncinya sampai sekarang adalah saya selalu ber husnudzon kepada Nya, Bukankah Allah sesuai prasangka hamba Nya?
Pun yang saya yakini adalah bahwa setiap hal yang terjadi kepada kita sudah tercatat di lauh mahfudz, selalu ada campur tangan Allah untuk setiap urusan kita.
Kita hanya perlu berdoa, berusaha, dan bertawakkal kepada Nya.
:)

Selasa, 25 Oktober 2016

#6weeks1day

1 gelas susu - 1 butir asam folat - nulis blog.
3 hal yang rutin yang kita lakukan.

*****
Sama halnya dengan kemaren, cuaca surabaya pun masih mendung.
Hujan tak henti mengguyur sejak tadi malam.
Semoga tidak sedikit pun mengurangi semangat kita ya dik.
Apalagi setelah mendengar kabar bahwa ayah akan pulang, jika Allah mengizinkan.
Ya meskipun cuman 1,5 hari, setidaknya kita bisa berbincang bersama.
Terimakasih hari ini tidak rewel seperti hari kemaren ya nak.
Sehat-sehat di dalam perut bunda :)

Senin, 24 Oktober 2016

Happy six weeks, my baby

Selamat pagi, anak bunda.
Selamat memasuki minggu ke enam di hari pertama.
Minggu ketika Allah telah meniupkan ruh atasmu.
Minggu pertama jantungmu berdetak.
Selamat merasakan dunia bersama bunda nak.
Semoga bunda dan ayah kelak dapat memenuhi apapun yang kamu butuhkan.

******
Cuaca surabaya hari ini cukup terik.
Ketika saya harus mengendarai sepeda dari dinas kesehatan kota surabaya ke arah hotel pop stasiun kota.
Entah kenapa sejak pagi, badan tak mau diajak kompromi.
Terasa begitu lemas dan mual tak berkesudahan.
Namun harus bagaimana lagi, kewajiban tetaplah kewajiban.
Harus tetap berangkat kerja apapun kondisinya.

********
Adik baik-baik ya sayang.

#5week6days

Hari ini, bertemu dengan beberapa rekan di pelatihan PMBA.
Sempat diskusi seputar kehamilan dan disarankan untuk menulis di blog.
Untuk apa?
Setidaknya sebagai media untuk meluapkan perasaan, sebagai media pengingat dan pembanding kelak di kehamilan berikut-berikutnya.
Okee, lets try!!!!
********

Ketika saya merasa bahwa saya tahu segalanya, disitulah sebenarnya saya tidak tahu apa-apa.
Belajar di kebidanan 3 tahun menyabet gelar Amd,keb, mengabdi 1 tahun di pedalaman, berhadapan dengan ratusan ibu hamil dan puluhan ibu bersalin ternyata tak juga membuat saya mahir dalam hal ini.
Ketika saya fasih memberi nasihat pasien yang sedang kunjungan ANC, hafal di luar kepala apa saja pesannya ternyata NOL BESAR ketika saya sendiri mengalaminya.
*******

Tepat 11 hari yang lalu saya melalukan periksa urine pertama.
Disaat tepat seharusnya saya menstruasi, 13 oktober 2016.
Malam itu, saya ragu untuk sekedar test. Takut jika hasil yang muncul hanya berupa 1 garis, pun sebenarnya saya belum merencanakan untuk hamil sekarang!!!
Belum merencanakan bukan berarti tidak menginginkan ya, bukan!!!
Hanya saja saya merasa harus menyelesaikan beberapa hal terlebih dahulu.
Namun, Allah berkata lain. Saat dimana saya ragu-ragu, Allah mengetuk hati saya untuk tes malam itu.
Dan hasil yang muncul adalah 1 garis tegas dan 1 garis samar.
Entah saya harus bagaimana!!!
(Saya bidan dan saya bingung apa maksud dari benda tersebut, padahal ratusan kali saya sudah mengecek milik pasien)
Apa yang saya lakukan kemudian?
Memfoto hasilnya dan mengirimkan ke teman-teman sejawat.
Saat itu saya benar-benar gamang!!!
Tidak lama berselang teman-teman pun memberi respon "selamat" dan saya mulai sujud syukur. Namun, 1 hal yang kemudian membuat saya tersontak ketika saya membaca balasan dari teman "cek lagi besok pagi, biar lebih valid"
Kemudian saya terduduk dan bernafas panjang, "jadi kalau sekarang positif belum tentu besok pagi positif juga?"
Malam itu saya tidur dengan perasaan tidak nyaman, ingin sekali waktu berputar, kemudian saya mendapat kepastian apakah saya benar-benar hamil atau tidak.
Kemudian benar tepat pukul 05.00 saya bangun dan menaruh urine diwadah lalu keluar mencari apotek.
Mungkin saat itu, saya benar-benar bersemangat dan tidak menyadari bahwa terlalu pagi untuk mencari apotik yang buka.
Namun, saya tidak menyerah disitu.
Saya tetap berkeliling daerah bratang dan menemukan apotik K24 l, akhirnya saya pun membeli 3 testpack berbagai merk.
Sesampainya di kost saya mencobanya satu persatu.
Dan benar, semua hasilnya menunjukkan 2 garis.
Alhamdulillah, Maha Besar Allah!!

********
11 hari berselang setelah pagi itu, disaat usia kehamilan saya 5 minggu 6 hari.
Hari dimana saya selalu punya alasan kenapa harus hidup lebih teratur.
Makan yang lebih bergizi, tidur yang cukup, dan aktifitas yang tidak mendominasi.
Selalu ada alasan kenapa saya yang selalu naik motor dengan kecepatan super, sekarang menjadi halus seperti baru bisa naik motor kemaren.
Selalu ada alasan kenapa saya tidak boleh sembarangan mendengarkan musik, karena mulai saat itu saya tidak sendiri
Saya bersama dengan janin yang merupakan buah cinta saya dan suami setelah 1 tahun pernikahan kami.
Saya yang biasanya merasa sendiri di kost-kostan merasa selalu bersemangat karena selalu ada alasan untuk bercerita dengan janin yang ada di rahim ini.
******

Hari ini, ketika saya merasa bahwa hormon sedang bekerja dengan baik dialam bawah sadar saya.
Ketika emosi ini seakan meletup-letup, badan yang terasa lemas, perut kram, dan pinggang yang terasa begitu nyeri.
Saya merasa betapa beratnya!!!
Ilmu kebidanan yang seharusnya diterapkan hilang entah kemana.
Yang bisa saya lakukan hanyalah berbaring dan meredam emosi.
Sampai saya mendengar suara di seberang sana, " Adik jangan rewel ya nak. Adik jangan buat bunda sakit. Adik jagain bunda ya. Ayah sayang bunda dan adik."
MasyaAllah, inilah yang kemudian menjadi obat untuk segala sakit ini.
*******

Betapa bersyukur nya saya karena Allah telah menjodohkannya denganku.
Laki-laki yang begitu hebat dan manisnya.
Yang selalu menjadi penguat dalam keadaan apapun.
********

"Terimakasih ayah. Doakan kami selalu diberi kekuatan disini. Bunda dan adik sayang ayah."
*********

Semoga Allah senantiasa memberi perlindunganNya untuk kita, sayang.

Minggu, 28 Februari 2016

Saya ini bidan.
dan saya sekarang menjadi pendamping anak berkebutuhan khusus.
Dan keinginan saya sekarang adalah saya bisa menularkan pemikiran ke rekan sejawat saya, bahwa bidan itu prospek kerjanya luas.
Sangat luas sekali, bukan hanya Rumah sakit, BPS,dan Puskesmas.
Jika setiap mahasiswa yang lulus setiap tahunnya ratusan ribu orang di seluruh negeri, dan pembangunan rumah sakit pun tak sejalan dengan menumpuk nya lulusan bidan.
Jadi apakah lulusan kebidanan akan menjadi penyebab pengangguran di Indonesia?
Bidan yang saya pelajari setelah mengikuti pencerah nusantara, dia bisa bekerja sama dengan dinas kesehatan sebagai pelaksana kegiatan di masyarakat, bisa bekerja dengan dinas sosial dalam pemberdayaan masyarakat, bisa bersama NGO (LSM),dan masih banyak yang lainnya,.
Saya yakin bahwa  pengalaman yang akan di dapatkan ketika bekerja diluar rumah sakit dan puskesmas akan jauh lebih banyak.
Selain menerapkan keilmuan kita sebagai bidan, kita juga belajar ilmu management, komunikasi, dan bagaimana berhadapan dengan masyarakat.