Sabtu, 29 September 2012

ASUHAN KEBIDANAN ANC PATOL


BAB I
TINJAUAN TEORI

1.1  Konsep Dasar Kehamilan
1.1.1        Pengertian
·         Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode intrapartum. (Helen Varney, 2006 : 492)
·         Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba, 2007 : 4)
·         Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2007 : 89)
1.1.2        Penyebab Terjadinya Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari 5 aspek sebagai berikut :
1.   Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam uterus dilingkari oleh zona pellusida/kromosom radiate.
2.  Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti/nukleus, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3.      Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel sperma dan sel telur di tuba fallopi, hanya satu zona yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
4.      Nidasi
Nidasi adalah masuknya/tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium, lama kehamilan berlangsung sampai persalinan sekitar 280-300 hari dengan perhitungan sebagai berikut :
a.    Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut keguguran / abortus.
b.    Kehamilan 29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematur
c.    Kehamilan berumur 37-42 minggu disebut Aterm
d.   Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu/post date (Serotinus)
5.      Plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan bayinya dan sebaliknya. Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang dibagi atas :
a.       Desidua basalis
Terletak antara hasil konsepsi dan dinding rahim (tempat plasenta terbentuk).
b.      Desidua kapsularis
Meliputi hasil konsepsi ke arah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vera.
c.       Desidua vera
Meliputi lapisan dalam dinding rahim.
1.1.3        Tanda dan Gejala
Tanda-Tanda Kehamilan   :

A.    Tanda Tidak Pasti (Presumtive Sign)
Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dikenali dan pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
1.      Amenorea (berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amanorea dapat dikonfirmasikan dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT) dan digunakan untuk memeperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan.
2.      Mual (nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.
3.      Ngidam (menginginkan makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.


4.      Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.
5.      Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan kecepatan basal metabolisme (basal metabolisme rate-BMR) pada kehamilan yang akan meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
6.      Sering miksi (kencing)
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering, terjadi pada trimester pertama akibat desakan uterus terhadap kandug kemih. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini akan berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih.
7.      Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus  (tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
8.      Pigmentasi Kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :
-        Sekitar pipi : cloasma gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi dan leher)
-        Sekitar leher : tampak lebih hitam
-        Dinding perut : striae liviade/gravidarum (terdapat pada seorang primigravida, warnanya membiru), striae nigra, linea alba menjadi lebih hitam (linea grisea/nigra)
-        Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola sekunder. Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan pembuluh darah menifes sekitar payudara
-        Sekitar pantat dan paha atas  terdapat striae akibat pembesaran bagian tersebut.

9.      Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwulan pertama.
10.  Varises atau penampakan pembuluh darah vena
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki, dan betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan.

B.     Tanda Kemungkinan Kehamilan
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.
1.      Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan ke-empat kehamilan.
2.      Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
3.      Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
4.      Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
5.      Tanda Piscaceck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
6.      Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus akibat meningkatnya actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilan delapan mingggu, tetapi baru dapat di amati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus meningkat frekuensinya. Lamanya dan kekuatannya sampai mendekati persalinan.
7.      Teraba Ballotement
Kekuatan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada dalam pemeriksaan kehamilan karena perabaan seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.
8.      Pemeriksan Test Biologis Kehamilan (Planotest) positif.
Pemeriksan ini adalah untuk mendeteksi adannya Human Corionic Gonadotropin  (HCG) yang di produksi oleh sinsitiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaraan darah ibu (pada plasma darah) dan diekskresi oleh urine ibu. Hormon ini dapat dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60.

C.       Tanda Pasti (Positif sign)
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
1.      Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat teraba dengan jelas oleh pemeriksa gerakan  janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2.      Denyut Jantung Janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat Fetal Elektrocadiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop laenecc, DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3.      Bagian-bagian Janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin yaitu (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan trimester akhir. Bagian janin ini dapat dilihat dengan sempurna lagi dengan menggunakan USG.
4.      Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
(Ummi Hani, dkk. 2010 : 72-75)
1.1.4        Perubahan Fisiologi pada masa kehamilan
a.       Uterus
Uterus bertambah besar sememula 30 gram menjadi 1000 gram pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b.      Vagina
·         Elastisitas vagina bertambah
·         Lendir dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
·         Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya berwarna kebiru-biruan (Tanda Hadwick).
c.       Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapat corpus luteum sampai terbentuknya uriyang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d.      Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.
e.       Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebablan perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum.
f.       Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu biasanyamembesar dan berwarnalebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua warnanya.
g.      Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yamg sering ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%.
h.      Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar.

1.1.5   Perubahan Psikologis pada Wanita Hamil
Perubahan psikologis pada wanita hamil dapat terjadi pada trimester I, trimester II, dan trimester III. Karena kasus yang ditemukan adalah trimester II, maka perubahan psikologis pada wanita hamil trimester II antara lain :
-            Merasa sehat karena dapat beradaptasi dengan kehamilannya.
-            Sudah menerima kehamilannya
-            Dapat beraktivitas seperti biasanya
-            Merasa senang karena sudah meraskan gerakan janin sehingga merasa menyatu dengan kehamilannya
-            Pada trimester II, libido akan meningkat.
1.1.6        Ketidaknyamanan Pada Trimester II
a.       Kram pada kaki karena sirkulasi darah pada tungai yang lebih lambat saat kehamilan
b.      Sendawa dan buang angin karena usus meregang dan akan merasa kembung
c.       Gusi berdarah karena pengaruh peningkatan aliran darah selama kehamilan



1.1.7        Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
1.      Definisi
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
(Sarwono. 2008 : 278)
2.      Tujuan Asuhan Antenatal
a.    Tujuan Umum
Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu maupun janin sesuai dengan kebutuhan sehingga kehamilan berjalan normal dan melahirkan bayi yang sehat.

b.    Tujuan Khusus
-          Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan dan kala nifas.
-          Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
-          Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

3.      Standar minimal asuhan antenatal
a.       Timbang berat badan
b.      Ukur tekanan darah
c.       Ukur tinggi Fundus Uteri
d.      Imunisasi TT
e.       Pemberian tablet besi
f.       Test terhadap PMS
g.      Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

4.      Setiap Ibu hamil memerlukan sedikitnya 4x kunjungan selama antenatal.
-        1 x kunjungan selama trimester pertama.
-        1 x kunjungan selama trimester kedua
-        2 x kunjungan selama trimester ketiga









1.2  Konsep Kehamilan Resiko Tinggi
1.2.1        Pengertian
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dengan adanya salah satu atau lebih faktr resiko dari pihak ibu maupun bayi yang dampak memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi ibu dan bayi.
(Sarwono, 2008:294)
Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapt mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada keadaan yang dihadapi.
(Manuaba, 2008:33)
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilajn dengan satu atau lebih faktor resiko baik dari pihak ibu maupun janin yang memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi ibu maupun janinnya.
(Poedji Rochjati, 2003)

1.2.2        Kelompok Faktor Resiko
Menurut Poedji Rochjati 2003 kelompok faktor resiko adalah suatu keadaan/ciri seseorang atau suatu kelompok orang yang mempunyai hubungan dengan peluang akan terjadinya suatu penyakit atau kecacatan dean kematian. Faktor resiko ibu dapat diamati/ dikenal sebelum peristiwa yang dapat diramalkan terjadi hingga persiapan untuk menangani dapat direncanakan.
a.       Kelompok faktor resiko I
1)      Primigravida
Terlalu muda hamil pertama umur kurang dari 16 tahun
2)      Primitua
Terlalu tua hamil pertama umur lebih dari 35 tahun/ terlalu lambat  hamil setelah kawin >4 tahun
3)      Primitua sekunder
Terlalu lama punya anak lagi, anak terkecil >10 tahun
4)      Anak terkecil >2 tahun
5)      Grande multi
Anak lebih dari 4
6)      Umur lebih dari 35 tahun
7)      Tinggi kurang dari 145 cm untuk ibu dengan :
·         Hamil pertama
·         Hamil ke dua atau lebih tetapi pernah lahir normal atau spontan dengan bayi cukup bulan dan hidup
8)      Pernah gagal kehamilan
·         Hamil kedua yang pertama gagal
·         Hamil ketiga atau lebih gagal (abortus/ lahir mati) 2 kali
·         Hamil terakhir bayi lahir mati
9)      Pernah melahirkan dengan :
·         Tarikan tang dengan vakum
·         Uri dikeluarkan oleh penolong dalam rahim
·         Ditransfusi pada perdarahan post partum
10)  Pernah operasi Caesar sebelum kehamilan ini
b.      Kelompok kehamilan resiko II
Tanda bahaya saat kehamilan, tapi tidak darurat, diantaranya :
1)      Penyakit ibu hamil
·         Anemia
·         Malaria
·         TB paru
·         Payah jantung
·         DM
·         PMS
2)      Pre-eklamsi ringan
Bengkak pada tungkai dan hipertensi
3)      Hamil kembar/ gemeli
Perut ibu sangat besar, gerak anak dirasakan di berbagai tempat
4)      Hamil kembar air/ hidramnion
Perut ibu sangat besar, gerak anak kurang terasa karean air ketuban terlalu banyak, biasanya janin kecil
5)      Hamil lebih bulan/ serotinus
Ibu hamil lebih dari 9 bulan
6)      Hamil kelainan letak
·         Sungsang : rasa berat menunjukkan letak kepala janin di atas perut
·         Lintang : rasa berat menunjukkan letak kepal janin di samping perut kiri/ kanan
7)      Janin mati dalm kandungan
Ibu hamil tidak merasakan gerakan janin lagi, perut mengecil
c.       Kelompok resiko tinggi III
Ada ancaman nyawa ibu dan bayi dengan faktor ini membutuhkan pengenalan diri, dirujuk dengan segera, faktor resiko dalam kelompok ini adalah :
1)      Perdarahan sebelum kelahiran bayi
Mengeluarkan darah saat hamil, sebelum kelahiran bayi
2)      Pre-eklamsi berat/ eklamsi
Pada hamil 6 bulan atau lebih, sakit kepala, tungkai/wajah bengkak, hipertensi, albumin dalam urin, bila pre-eklamsi ditambah kejang-kejang.

1.2.3        Penatalaksanaan KRT (Kahamilan Resiko Tinggi)
a.      Kehamilan resiko tinggi harus dibina antara lain oleh seorang ahli kebidanan dengan pengawasan yang intensif
b.      Persalinan harus dilakukan di RS yang lengkap fasilitasnya
c.       Jika perlu dilakukan pemeriksaan khusus seperti USG
d.      Penderita masuk RS sedini mungkin
e.       Setelah bayi lahir secara intensif dirawat oleh dokter anak
1.2.4        Skreening Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi
Menurut Poedji Rochjati 2003 skreening deteksi dini ibu hamil resiko tinggi menuju persalinan normal adalah :
         Sangat baik bila ibu hamil dalam kehamilan muda sudah dapat dilakukan perkiraan kemungkinan terjadi pentulit saat kehamilan, sehingga jika sudah mendekati persalinan dan betul-betul terjadi penyulit ibu hamil, suami dan kelurga sudah ada kesiapan baik mental, keputusan  untuk merujuk, biaya dan transportasi.
         Penilaian berat ringannya kmplikasi persalinan dan bahaya kesakitan dan kematian ibu dan bayi diberi pembobotan/ diukur menggunakan angka dan dinamakan system score dapat diberikan tiap kondisi ibu hamil yaitu umur, paritas, faktor resiko yang menyebabkan komplikasi persalinan.

Tujuan system score :
a.    Menurut pengelompokan ibu hamil kehamilan resiko rendah (KRR), kehilan resiko tinggi (KRT), kehamilan resiko sangat tinggi (KRST) agar perkembang perilaku kebutuhan, tempat pertolongan persalinan yang sesuai dengan kondisi ibu hamil.
b.    Melakukan pemberdayaan ibu hamil, suami, keluarga, dan masyarakat agar peduli dan memberikan dukungan.
Fungsi system score
1)      Alat komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) bagi ibu hamil, suami, kelurga dan masyarakat
2)      Alat peringatan bagi petugas kesehan agar lebih waspada.






*SKOR POEDJI ROCHJATI
I
II
III
IV

No
Masalah / Faktor resiko
Skor
Skor
Skor awal ibu Hamil
2
2
A
1
Terlalu muda hamil < 16 tahun
4
0

2
a.Terlalu lambat hamil I,kawin ≥ 4 tahun
4
0


b.Terlalu tua hamil I, ≥ 35 tahun
4
0

3
Terlalu cepat hamil lagi ( < 2 tahun)
4
0

4
Terlalu lama hamil lagi ( > 10 tahun)
4
0

5
Terlalu banyak anak, 4 atau lebih
4
0

6
Terlalu tua umur ≥ 35 tahun
4
0

7
Terlalu pendek ≤ 145 cm
4
0

8
Pernah gagal kehamilan
4
0

9
Pernah melahirkan dengan :


a.Tarikan tang/vakum
4
0


b.Uri dirogoh
4
0


c.Diberi infuse/transfuse
4
0

10
Pernah operasi sesar
8
0
B
11
Penyakit pada Ibu hamil



a.Anemia
4
0


b.Malaria
4
0


c.TBC
4
0


d.Payah jantung
4
0


e.Kencing manis (diabetes)
4
0


f.Penyakit menular seksual
4
0

12
Bengkak pada muka/tungkai dengan TD tinggi
4
0

13
Hamil kembar 2 atau lebih
4
0

14
Hamil kembar air (hydramnion)
4
0

15
Bayi mati dalam kandungan
4
0

16
Kehamilan lebih bulan
4
0

17
Letak sungsang
4
0

18
Letak lintang
4
0

19
Perdarahan dalam kehamilan ini
8
0

20
Preeklamsi berat / kejang-kejang
8
0


Jumlah skor (A+B)

2





Keterangan :
Jumlah skor (A+B) :
2 → kehamilan resiko rendah
6-8 → kehamilan resiko tinggi
> 12 → kehamilan resiko sangat tinggi

1.2.5 Pedoman Penyuluhan Kehamilan/ persalinan aman (Rujukan Terencana)
Kehamilan
Kehamilan
Dg resiko

Rujukan
Jumlah
Skor
Kelompok
Resiko
Perawatan
Rujukan
Tempat
Penolong
RDB
RDR
RTN
2
KRR
Bidan
Tidak
Dirujuk
Rumah
Polindes
Bidan



6-10

≥12
KRT

KRST
Bidan
Dokter
Dokter
Bidan
PKM
RS
Polindes
PKM/RS
RS
Bidan
Dokter
Dokter


























1.3  Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan ibu hamil dengan resiko tinggi
2.3      Manajemen Asuhan Kebidanan
I.    PENGKAJIAN
Tanggal : ……………………………Pukul :……………….WIB
A.    Data Subjektif
1.                  Biodata
-                      Nama :
Nama ibu dan suami digunakan untuk mengenal, memanggil dan menghindari terjadinya kekliruan.
-                      Umur
Terutama pada ibu yang hamil pertama kali bila umur lebih 35 tahun disebut primi tua gravid dan bila umur kurang dari 18 tahun disebut primi muda gravida.
-                      Agama
Bila kehamilan sungsang atau lintang untuk mengganjurkan menungging seperti gerakan sholat selama 10-15 menit sehari 2X membimbing berdoa dan bila menghadapi pasien yang krisis bisa mengetahui kepada siapa harus menghubungi.
-                      Pendidikan
Untuk memberi bimbingan sesuai dengan tingkat pendidikannya.
-                      Pekerjaan
Pekerjaan suami untuk mengetahui taraf kehidupan.
-                      Alamat
Untuk mempermudah komunikasi kunjungan rumah.

2.      Alasan Ibu Datang
Mengetahui alasan ibu dating ke BPS / RS / Puskesmas, ingin memeriksakan kehamilannya.
3.      Keluhan Utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi pada saat kehamilan trimester III yaitu sering kencing akibat penekanan kepala janin pada kandung kemih, pembengkakkan dikaki akibat kadar garam yang terlalu tinggi dalam tubuh, nyeri pinggang.
4.      Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Mengetahui apakan ibu pernah sakit parah atau pernah menderita penyakit menular atau menurun. Penyakit ini dimungkinkan dapat memperberat pada saat kehamilan seperti :

·         Sesak nafas : membuat sirkulasi O2  menurun dan potensial terjadi gawat janin.
·         Jantung : menyebabkan ganagguan pertumbuhan janin, payah jantung semakin berat, kehamilan premature dalam persalinan.
·         Tekanan darah tinggi : potensial terjadi preeklamsia eklamsia.
·         Diabetes mellitus : menyebabkan persalinan premature (< 37 minggu), hidramnion, kelaianan bawaan, kelahiran bayi dengan berat >4000gr, kematian bayi prenatal.
5.      Riwayat kesehatan Keluarga
·         Ditanyakan mengenai penyakit yang mungkin diderita oleh keluarga, seperti penyakit menular (TBC, Hepatitis) yang dapat menular pada ibu dan janin atau bayi jika sudah lahir jika sudah lahir.
·         Ditanyakan mengenai penyakit yang menurun yang diderita keluarga faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah ras, keturunan umur dan paritas.
6.      Riwayat Haid
Ditanyakan usia pada saat pertama haid,siklus haid untuk mengetahui tanggal perkiraan persalina, lama haid, banyaknya darah haid, keluhan saat haid.
7.      Riwayat Kehamilan sekarang.
Untuk menentukan umur kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan kehamilan yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya komplikasi.
8.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Mengetahui apakah ibu memiliki riwayat obstetric buruk seperti terjadinya preeklamsi, abortus, kelahiran premature, postdate, persalinan macet, infeksi nifas. Semua kejadian obstetri yang buruk dapat terjadi pada kehamilan sekarang. Selain itu dapat membantu menegakkan diagnosa.
9.      Riwayat KB
Apakah selama hamil ibu tetap menggunkan KB, jika iya ibu memakai KB jenis apa. Sudah berhenti berapa lama, keluhan selama ikut KB dan rencana penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor KB atau tidak.
10.  Pola Kebiasaan Sehari-Hari
·         Nutrisi
Kebutuhan gizi ibu hamil
a.       Energi         : 2300 kkal
b.      Protein        : 65 gr
c.       Kalsium      : 1gr
d.      Zat besi       : 17 gr
e.       Vitamin A   : 50 mg
f.       Vitamin C   : 90 gr
Dapat diperoleh dari 3X makan dengan komposisi : 1 entong nasi, 1 potong daging/telur/tahu/tempe, 1 mangkuk sayuran dan 1 gelas susu, buah jika ada. Minum air kurang lebih 8 gelas perhari.
·         Pola istirahat
Tidur malam 7-8 jam, tidur siang 2 jam
·         Eliminasi
BAK normal warna kuning, jernih, bau khas urine.
BAB 1X sehari
·         Aktivitas
Ibu tidak bekerja atau bekerja, pekrjaan rumah seperti apa : setelah hamil apakah pekerjaan ibu tetap seperti biasanya atau tidak, jenis pekerjaan rumanya seperti apa.
·         Kebersihan
Mandi minimal 2X sehari, ganti pakaian tiap kali mandi bila terasa lembab atau keringat, ganti CD tiap hari atau jika lembab.
11.  Data psikososial
·         Pada awal kehamilan pusat pikiran ibu berfokus pada dirinya sendri dan pada realitas awal kehamilan itu sendiri. Anak dipandang sebagai seseorang dan kebanyakan wanita berfokus bahwa janin tidak nyata selama masa awal periode kehamilan (wanita menerima fakta biologis).
·         Pada trimester II biasanya pada bulan kelima kesadaran akan adanya anak sebagai makhluk yang terpisah semakin nyata dengan menerima realitas seorang anak (mendengar denyut jantung dan merasakan gerakan janin), hal ini akan menimbulkan perasaan sejahtera yang utuh membuat wanita memasuki periode yang tenang dan menjadi mawas diri. Wanita juga menerima kehamilannya dan senang dengan kehamilannya (ibu menerima janin yang tumbuh sebagai suatu yang terpisah dari dirinya dan dirawat).
·         Pada trimester III ditandai dengan kimak, kegembiraan, emosi karena kelahiran bayinya,sekitar bulan ke delapan mungkin terdapat periode tidak semangat atau depresi, kepala bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah, reaksi calon ibu terhadap persalinan itu tergantung pada persiapannya dan persepsinya terhadap kehamilan.
12.  Data spiritual
Sebagai dasar untuk memberikan asuhan yang tepat sehingga tidak bertentangan dengan keyakinan ibu sekaligus melihat kondisi psikologis ibu terhadap kehamilannya. Biasanya kondisi psikologis yang baik selalu mendoakan anaknya agar lahir normal dan sehat sesuai persalinananya berjalan normal, selain itu juga kita melihat bagaimana beribadah ibu sebelum hamil dan selama hamil apakah ada gangguan karena kehamilan.
13.  Riwayat kesehatan sekarang.
Mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit yang dapat berpengaruh terhadap kehamilan, antara lain :
a.       Sesak nafas
b.      Jantung berdebar
c.       Dada terasa berat, kadang-kadang nyeri
d.      Nadi cepat
e.       Kaki bengkak

B.     Data Objektif
1.      Pemeriksaan Umum
Untuk mengetahui keadaan umun ibu, apakah normal atau tidak.
o   Tinggi badan cukup, bila kurang dari 145 cm, berarti kemungkinan memiliki panggul sempit.
o   Pertambahn berat badan lebih dari 0,5 – 1 kg per minggu, pada TM III diwaspasdai kemungkinan preeklamsi. Hingga akhir kehamilan pertumbuhan berat badan yang normal 9 kg – 13,5 kg.
o   Tekanan darah normal 100/70 – 130/90 mmHg. Kekurangan darah < 90/100 diwaspadai anemia, > 130/90 diwaspadai preeklamsi.
o   Denyut nadi dan suhu. Nadi 70-96 X/menit waspadai adanya syok.
o   LILA < 23,5 cm indikator gizi ibu kurang sehingga melahirkan bayi dengan BBLR .

2.      Pemeriksaan Fisik
a.       Inspeksi
·           Waktu pasien berdiri           : skoliosis / kifosis / lordosis.
·           Waktu pasien berjalan         : pincang / kaki O / kaki X.
·           Waktu pasien berbaring :                                     
o    Muka   : pucat, chloasma gravidarum, oedem(bengkak), reaksi
pasien (sedih,gembira).
o   Mata     : sklera putih / kuning, konjungtiva merah muda / putih.

o   Hidung : kelainan/tidak, pengeluaran sekret, pernafasan cuping
              hidung ada/tidak
o   Mulut    : simetris / tidak, bibir lembab/kering, merah / pucat,
              bersih / kotor / ada karies gigi / tidak
o   Telinga  : bersih/tidak, ada pengeluaran serumen/tidak
o   Leher    : pembesaran kelenjar gondok yaitu pasien disuruh
            menegadah kemudian disuruh menelan. Jika ada
            benjolan yang ikut bergerak naik turun menandakan
            ada pembesaran. Pembesaran ini disebabkan hormon
            tiroid.
o   Dada     : simetris, putting susu menonjol/mendatar/masuk,
              benjolan, hiperpigmentasi, strie, keluar kolostrum
              (hamil 4 bulan jernih, hamil 4-8 bulan encer sekali,
                hamil 8 keatas warnanya kuning seperti susu jolong)
o   Abdomen (perut) :
Ø  Primigravida perut tegang, menonjol dan striae livida.
Ø  Multigravida perut lembek, menggantung dan striae albicans.
Ø  Pergerakan anak, hiperpigmentasi, bekas operasi (kapan dioperasi dan sebabnya)
o   Genitalia eksterna : adanya tanda chadwich, varises, kondiloma
                          akuminata yang disebabkan gonore
                          bentuknya seperti cengger ayam, adanya
                          condilomatalata yang disebabkan oleh sifilis
                          bentuknya datar dan keras.    
o   Ekstremitas:
Tungkai :
Ø  Adanya oedem disebabkan karena uterus yang membesar yang letaknya tidak selalu ditengah-tengah sehingga menekan vena femoralis sehingga mempengaruhi keluar masuknya cairan dalam pembuluh vena.
Ø  Varises disebabkan karena penekanan vena femoralis oleh uterus sehingga terjadi bendungan darah, dengan demikian timbul pelebaran pembuluh darah atau varises.
Ø  Kaki sama panjang atau tidak karena akan mempengaruhi jalannya persalinan.
b.      Palpasi
Palpasi bertujuan :
Ø  Mengetahui umur kehamilan.
Ø  Mengetahui bagian-bagian janin.
Ø  Mengetahui letak janin, janin tunggal atau tidak.
Ø  Sampai dimana bagian terdepan janin masuk kedalam rongga panggul.
Ø  Adakah keseimbanagan antara ukuran kepala dan panggul.
·      Leher  :
Ø  Tidak ada pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat menambah tekanan pada jantung dan menambah kerja jantung, potensial terjadi gagal jantung.
Ø  Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Jika ada potensial terjadi kelahiran premature, lahir mati, lahir BBLR, kretisme dan keguguran.
Ø  Tidak ada pembesaran limfe (pembesaran kelenjar limfe memungkinkan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit misalnya TBC, sifilis, radang akut dikepala, otofaring dan kulit.
·      Dada  : Payudara
Ø  Tidak ada benjolan abnormal (adanya benjolan menandakan tumor  atau kanker mammae yang bisa menghambat laktasi).
Ø  Kolostrum belum keluar (kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
·      Abdomen    : Perut
Ø   Leopold I     : Menentukan TFU (mengetahui usia
 Kehamilan ), bagian apa yang di fundus. 
Ø   Leopold II     : Menentukan bagian apa yang ada di bagian
kanan dan kiri perut ibu (menetukan letak punggung janin kanan/kiri untuk DJJ).
Ø   Leopold III   : Menentukan apakah bagian bawah sudah
masuk PAP, dan  apa yang terdapat dibagian
bawah.
Ø   Leopold IV   : Menentukan seberapa jauh masuknya bagian
bawah janin ke PAP.
Perkiraan Usia Kehamilan (UK) dengan TFU.
Akhir minggu ke -
TFU
4
Belum teraba
8
Di belakang simfisis
12
3 jari di atas simfisis
16
Pertengahan simfisis pusat
20
3 jari dibawah pusat
24
Setinggi pusat
28
3 jari diatas pusat
32
Pertengahan pusat dan prosesus xyphoideus
36
3 jari di bawah prosesus xyphoideus dan merapat di tulang iga
40
Pertengahan pusat-prosesus xyphoideus tapi melebar kesamping

c.       Auskultasi
·   DJJ +/-
·   Frekuensi normal : 120-160 x/menit
·   Regular / tidak : jika tidak, tidak terjadi gawat janin.
o   < 120x/menit : menjadi gawat janin.
o   > 160x/menit : menjadi gawat janin.
·Dada : tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, menandakan pernah terganggu akibat penyakit pernafasan.
d.      Perkusi.
Tungkai : Reflek patella (+)
                Reflek patella (-) : menandakan ibu kurang B1.
e.       Data penunjang
1.      Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar Hb (Hb <11 anemia="anemia" o:p="o:p" potensial="potensial">
2.      Pemeriksaan planotest untuk menentukan ibu benar hamil / tidak.
3.      Pemeriksaan urine untuk menetukan kadar glukosa/protein urine.
4.      Penilaian dengan kartu skor poedji rochjati untuk mengetahui tingkat resiko kehamilan ibu.
II.                IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH
Dx         : Ny “ ..... “ G…P….Ab… UK…….mimggu, T/H/I,
               Letak….Punggung….dengan kehamilan resiko tinggi
Ds         : Ibu mengatakan hamil ke…… dan UK……..bulan.
                 Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir……..
Do         : Keadaan umum       : Baik
               Kesadaran                : Composmetis
               TTV                         
               - Nadi                       : 70-90x/menit.
               - TD                          : 110/70 – 130/90 mmHg.
               - Suhu                       : 36,5oC – 37,5oC.
               - RR                         : 16-24x/menit.
               - TB                          : >145cm
               - BB                         : Kenaikan BB normal 9-13,5 kg selama.
               - LILA                     : > 23,5cm.

Palapsi :
- Leopold I      : TFU sesuai usia kehamilan, teraba bokong.
- Leopold II    : Pada bagian kanan teraba datar = punggung
                                                (sebaliknya).  Pada bagian kiri teraba = bagian kecil
                                                janin (sebaliknya)
- Leopold III   : Teraba keras, bundar, melenting, kepala bagian
                          terendah sudah masuk PAP atu belum.
-                                                                                           - Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh kepala masuk PAP.

Auskultasi       : DJJ +
Masalah   :
1.      Nyeri pinggang yang berhubungan dengan spasme otot pinggang akibat lordose yang berlebihan dan pembesaran uterus.i dan
Ds   : Ibu mengatakan nyeri pada pinggang sejak…
Do   : Ibu tampak menyeringai saat bangkit dan memegang
         pinggangnya.
2.      Obstipasi karena pengaruh hormone kehamilan.
Ds   : Ibu mengatakan tidak BAB selama 3 hari.
Do   : Teraba skibala (feses yang mengeras)
3.      Kram pada kaki
Ds   : Ibu nengatakan kakinya sering kram selama kehamilan.
Do   : Nyeri tekan pada bekas kram.
4.      Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus sehingga mendesak diafragma.
Ds     : Ibu mengatakan akhir-akhir ini mengalami kesulitan dalam
         bernafas.
Do    : Nafas ibu tampak pendek dan dalam.      
5.      Sering kencing
Ds     : Ibu mengatakan tidur di malam hari terganggu karena harus
         bolak-balik ke kamar mandi untuk BAK sejak…..
Do    : Ibu tampak lemas dan sesekali menguap, mata ibu terlihat
         sayu.
6.      Oedema (bengkak)
Ds     : Ibu mengatakan kakinya bengkak sejak…..
Do    : Tampak oedem (bengkak) pada ekstermitas bawah / oedem
         :+/-


III.             INTERVENSI
Dx         : Ny “ .... “ G…P….Ab… UK…….mimggu, tunggal, hidup,
               intrauterine, dengan kehamilan resiko tinggi
Tujuan :  - Ibu mengetahui dan mengerti keadaan kehamilannya.
               - Keadaan ibu dan janin sehat.
                - Tidak terjadi komplikasi pada ibu dan janin dalam proses kehamilan.
KH :      ibu tampak tenang dan puas dengan penjelasan petugas
Keadaan umum        : Baik
               Kesadaran                : Composmetis
               TTV                         
               - Nadi                       : 70-90x/menit.
               - TD                          : 110/70 – 130/90 mmHg.
               - Suhu                       : 36,5oC – 37,5oC.
               - RR                         : 16-24x/menit.
               - DJJ                         : (+)
               - Frekuensi               : 120-160x/menit.

Intervensi
1.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan ibu dan janin.
R     : Ibu dapat mengetahui keadaan dirinya maupun janinnya, pengetahuan ibu meningkat sehingga ibu lebih kooperatif.
2. Jelaskan pada ibu perubahan fisiologis pada ibu hamil yang terjadi pada masa kehamilan.
R     : Pengetahuan ibu meningkat sehingga ibu lebih kooperatif terhadap asuhan yang ada.
3. Jelaskan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
        R :Sebagai energi untuk melakukan aktifitas dan
         mempertahankan kondisi ibu tetap sehat dan nutrisi bagi janin.
4. Jelaskan pada ibu untuk istirahat yang cukup selama hamil.
           R            : Kesejahteraan janin ditunjang dari suplai O2 yang cukup dari
              ibu.
5. Beritahu ibu agar kontrol lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan sepertiperdarahan jalan lahir, air ketuban keluar sebelum waktunya.
         R            : Pemantauan yang rutin dapat mendeteksi adanya komplikasi
              atau kelainan pada kehamilan sehingga dapat dilakukan
tindakan segera.
6. Diskusikan tentang rencana persalinan.
                  R            : Persiapan yang matang menambah kesiapan.
7. Diskusikan dengan ibu untuk mengikuti senam hamil.
                  R            : Senam hamil menjaga kondisi otot-otot dasar panggul,
ligament-ligament, elastisitas dinding perut yang
berhubungan dengan proses persalinan.

                             Masalah
1. Nyeri pinggang sehubungan dengan spasme otot-otot pinggang akibat pembesaran uterus.
Tujuan    : Ibu mampu beradaptasi dengann rasa nyeri.
KH         : Nyeri pinggang ibu berkurang, ibu tidak kesakitan
               lagi.
Intervensi
-       Jelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang adalah hal yang
fisiologis dansering tering terjadi pada ibu hamil.
R        : Menambah pengetahuan ibu sehingga ibu tidak
           khawatir.
-       Ajarkan ibu teknik relaksasi setiap saat.
   R        : Teknik relaksasi yang sehat mengakibatkan suplai O2
              kejaringan cukup sehingga sirkulasi menjadi lancar
              dan rasa nyeri dapat berkurang.
-    Jelaskan pada ibu tentang body mekanik.
                          R        :  Untuk menghindari ketegangan otot sehingga rasa
                                    nyeri berkurang. 
2. Obstipasi karena pengaruh hormone kehamilan.
Tujuan    : Ibudapat mengerti penyebab obstipasi yang dialami
               dan ibu dapat mengatasi obstipasi.
KH           : Ibu tampak tenang dan puas dengan penjelasan
                 petugas. Ibu dapat menjawab pertanyaaan yang
                 diajukan tentang cara untuk mengatasi obstipasi.
                             Intervensi
a. Jelaskan perubahan fisiologi pada ibu hamil yang dapat
  menyebabkan ibu mengalami obstipasi.
                              R     : Penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu
                                         sehingga dapat mengurangi kecemasan dan ibu lebih
                                         kooperatif.
b.    Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat (sayur dan buah-buahan).
                                R   : Makanan tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat/
                                         keras sehingga mempermudahah pengekuaran feses.
c. Anjurkan ibu untuk minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi dan menambah konsumsi air minum menjadi 2 liter/hari (8 gelas/hari).
R       : Minum air hangat akan meerangsang peristaltic usus
sehingga dapat merangsang pengosongan kolon lebih
cepat.
d.Anjurkan ibu untuk jalan-jalan atau senam ringan.
     R        : Olahraga dapat melancarkan peredaran darah sehingga
               semua sistem tubuh dapat berjalan kancar termasuk sistem pencernaan (kontraksi otot-otot abdomen baik)
e. Anjurkan kepada ibu untuk membiasakan BAB secara teratur.
   R    : Kebiasaan berperanan besar dalam menentukan waktu
            defisiensi, tidak mengulur waktu dapat menghindari penumpukan feses.
3. Kram pada kaki.
Tujuan    : Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologi
               pada ibu hamil.
KH                     : Kram pada kaki berkurang, aktivitas sehari-hari tidak
                 terganggu.
Intervensi
a.    Menganjurkan pada ibu untuk senam hamil secara teratur.
R : Senam hamil akan memperlancar peredaran darah, suplai O2 kejaringan terpenuhi.
b.   Anjurkan pada ibu untuk menghangatkan kaki dan betis dengan masase.
R :    Sirkulasi darah kejaringan baik atau bisa lancar.
                                c. Anjurkan pada ibu untuk tidak duduk atau berdiri terlalu lama.
                       R : Mengurangi penekanan yang lama pada kaki sehingga aliran darah bisa  lancar.
                     d. Anjurkan ibu untuk menghindari aktifitas terlalu berat.
                       R : Agar otot dapat berelaksasi dan sirkulasi darah menjadi
                             lancar.
                     e. Ajurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium.Misal : susu, pisang hijau, dan lain-lain.
                       R   : Kebutuhan kalsium tubuh tercukupi sehingga timbul kram.

4. Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus sehingg      mendesak diafragma.
Tujuan   : Ibu mampu beradaptasi dengan sesak nafas.
KH        : -KU : Baik
                -RR   : Dalam batas normal (16-24x/menit)
                -Aktifitas ibu sehari-hari tidak terganggu
                -Sesak nafas berkurang.
Intervensi
a. Anjurkan ibu tidur semifowler (kepala lebih tinggi dari tubuh)
     R       : Tidur pada posisi recumber, pembesaran uterus serta
               organ abdomen menekan diafragma, sehingga
               membatasiekspansi paru. Penggunan posisi
               semifowler memungkinkan diafragma
               menurun, sehingga membantu mengembangkan
               ekspensi paru dengan normal.
b. Anjurkan ibu beraktifitas dengan istirahat yang cukup.
          R        : Menghemat energi dan menghindari pergerakkan
tenagayang terus menerus untuk meminimalkan
kepekaanuterus.


5. Sering kencing
Tujuan   : ibu tidur dengan nyenyak tanpa terganggu sering kencing sehingga kebutuhan tidur terpenuhi.
KH        : ibu bisa tidur kurang lebih 8-10 jam/hari.
       Ibu merasa nyaman dalam beraktifitas karena tidak merasa lelah.
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu penyebab sering kencing pada trimester III dan hal ini adalah hal normal pada 3 bulan terakhir kehamilan.
R      : Ibu mengetahui penyebab sering kencing sehingga
         lebih tenang dan kooperatif.
                                   b. Jelaskan padaibu untuk banyak minum pada siang hari dan mengurangi minum pada malam hari (sebelum tidur).
R     : Mengurangi frekuensi berkemih pada malam hari.
    c. Jelaskan dan anjurkan ibu untuk menyempatkan diri istirahat
   atau tidur siang.                              
R     : Memenuhi kebuituhan tidur yang terganggu pada
        malam hari.
d. Jelaskan dan anjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, terutama dimalam hari.
R     : Minuman berkafein merupakan diuretic alamiah yang
        dapat meningkatkan frekuensi berkemih.
6. Oedema (bengkak)
Tujuan    : ibu mengerti penyebab dan cara mengatasi oedem.
KH         : Oedem kaki berkurang sampai hilang.
               Aktifitas sehari-hari tidak terganggu.
Intervensi
a.       Jelaskan pada ibu perubahan fisiologis yang menyebabkan oedem.
R      : Pengetahuan ibu bertambah, ibu lebih tenang dan
         kooperatif.
b.      Anjurkan ibu untuk istirahat dengan kaki lebih tinggi dari badan.
R     : Meningkatkan aliran balik vena sehingga kaki tidak
            oedem
c.       Anjurkan pada ibu untuk menghindari pakaian ketat.
R      : Pakaian yang ketat akan membatasi dan menghambat
         aliran darah dari tungkai ke bagian bawah.
d.      Sarankan pada ibu agar tidak menggunakan sandal/sepatu hak tinggi
R      : Sepatu/sandal dengan hak tinggi akan menambah
         penekanan pada tubuh bagian bawah sehingga aliran
         darah balik dan bagian bawah tubuh tidak lancar.
e.       Anjurkan pada ibu untuk memakai penopang perut.
R      : Penggunaan penopang perut dapat mengurangi
         tekanan pada ekstermitas bawah sehingga aliran darah
         balik menjadi lancar.

IV.             IMPLEMENTASI
Suatu tindakan yang dilakukan sesuai dengan kenyataan pada waktu memberi asuhan sesuai dengan intervensi.

V.                EVALUASI
Sesuai dengan hasil dan menggunakan metode SOAP.
Hasil dari kegiatan / tindakan yang dilakukan pada klien.
S           : Data subjektif klien setelah menerima asuhan kebidanan.
O           : Data dari hasil pemeriksaan oleh petugas setelah dilakukan intervensi.
A           : Kesimpulan dari keadaan klien saat ini.
P           : Rencana yang dilakukan sesuai dengan keadaan klien.



























DAFTAR PUSTAKA

Varney, Hellen, dkk. 2006. Buku Ajar Auhan Kebidanan Volume 1. Jakarta : EGC

Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC

Mannuaba, Ida Bagus Gedhe. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC

Hani, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika


0 komentar: