Kamis, 18 Oktober 2012

ASKEB KELUARGA Tn "S"


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan di bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
Penyusunan Asuhan Kebidanan Keluarga ini disesuaikan dengan jangkauan kemampuan penulis agar dalam pelaksanaannya dapat memberikan bantuan terutama yang dibahas pada laporan ini adalah tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). KIA ini meliputi kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, imunisasi dan KB. Dalam hal ini mahasiswa terjun ke masyarakat membantu masyarakat yang memiliki masalah kesehatan khususnya dalam keluarga membantu mengatasi masalah tersebut bersama-sama masyarakat (keluaraga) desa tersebut. Masalah kesehatan yang dapat muncul dalam masyarakat yang dikatakan rawan bagi seorang ibu adalah pada saat hamil, bersalin, nifas serta masa bayi dan balita.
Dalam laporan ini penulis akan memberikan asuhan kebidanan pada keluarga Tn. “S” yang mengalami masalah mengenai kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.  
  
1.2  Tujuan
  1. Tujuan Umum
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan keluarga dengan masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
  1. Tujuan Khusus
a.       Mampu melaksanakan pengkajian untuk menentukan masalah kesehatan.
b.      Dapat menyusun skala prioritas masalah kesehatan.
c.       Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan keluarga yang dilakukan.
d.      Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan keluarga.
e.       Mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan kebidanan yang telah dilakukan.
f.       Mampu mengikuti perkembangan masalah kesehatan setelah dilakukan asuhan kebidanan keluarga.

1.3  Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan
1.3  Sistematika Penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keluarga
2.2 Konsep MP-ASI
BAB 3 ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
3.1 Pengkajian
3.2 Menentukan Diagnosa / Masalah Kebidanan
3.3 Menentukan Prioritas Masalah
3.4 Intervensi
3.5 Implementasi
3.6 Evaluasi
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA





BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga
  1. Pengertian
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan ( Salvician dan Aracelis, 1989 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1988 ).

  1. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga menurut Duvall, 1998
a.       Tahap pembentukan keluarga
b.      Tahap menjelang kelahiran anak
c.       Tahap menghadapi bayi
d.      Tahap menghadapi anak pra sekolah
e.       Tahap mengahadapi anak sekolah
f.       Tahap menghadapi anak remaja
g.      Tahap melepaskan anak ke masyarakat
h.      Tahap berdua kembali
i.        Tahap masa tua

  1. Tugas-tugas Keluarga menurut Effendi, 1998
a.       Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b.      Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c.       Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
d.      Sosialisasi antar anggota keluarga
e.       Pengaturan jumlah anggota keluarga
f.       Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g.      Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
h.      Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga

  1. Fungsi-fungsi Keluarga menurut Effendi, 1998
a.       Fungsi Biologis
b.      Fungsi Psikologis
c.       Fungsi Sosialisasi
d.      Fungsi Ekonomi
e.       Funsi Pendidikan

q  3 Fungsi Pokok Keluarga, menurut Effendi, 1998
1.      Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan pada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
2.      Asuh
Menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak yang sehat baik fisik, mental, social dan spiritual.
3.      Asah
Memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia mandiri yang dapat mempersiapkan masa depannya.

2.2 Konsep Makanan Pendamping ASI
  1. Pengertian
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), yaitu makanan yang diberikan kepada bayi bersama-sama dengan ASI.
MP-ASI diberikan setelah usia 6 bulan karena cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi yang didapat semasa dalam kandungan mulai menurun, sehingga diperlukan makanan tambahan selain ASI ( Ayah Bunda, 2006 ).

  1. Tujuan Pemberian MP-ASI
    1. MP-ASI diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikomotor, otak dan kognitif bayi yang semakin meningkat.
    2. MP-ASI diberikan untuk mengembangkan kemampuan bayi menerima berbagai rasa dan tekstur makanan, serta mengembangkan ketrampilan makanan dan proses adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar alergi tinggi ( Ayah Bunda, 2006 )

  1. Pemberian MP-ASI
MP-ASI dapat diberikan saat usia bayi mencapai 6 bulan. Ukuran kecukupan produksi ASI bagi bayi dapat dilihat dari kenaikan berat badan dan kesehatan bayi. Bila diberikan saat usia dibawah 6 bulan, system pencernaannya belum memiliki enzim untuk mencerna makanan sehingga memberatkan kerja pencernaan dan ginjal bayi. Selain itu, usus bayi belum dapat menyaring protein dalam jumlah besar, sehingga dapat menimbulkan  reaksi batuk, diare dan alergi.
Terlalu dini memberikan MP-ASI akan menyebabkan kebutuhan ASI bayi berkurang. Sebaliknya, bila terlambat akan sulit mengembangkan ketrampilan makan, seperti menggigit, mengunyah, tidak menyukai makanan padat, kekurangan gizi penting ( Ayah Bunda, 2006 )

  1. Tanda-tanda bayi siap menerima MP-ASI
a.       Berusia sedikitnya 6 bulan dan berat badannya sudah mencapai dua kali lipat dari beratnya saat lahir.
b.      Mulai memasukkan sesuatu ke dalam mulut untuk digigit atau dikunyah.
c.       Bayi telah dapat mengendalikan lidahnya dengan baik.
d.      Bayi kadang terlihat tidak puas dengan pemberian ASI.
e.       Mulai sering rewel karena lapar.
f.       Mudah terbangun di malam hari setelah tidur lelap.
g.      Mulai tumbuh gigi.
h.      Bayi mulai dapat mengontrol gerakan kepalanya dengan baik.
i.        Mulai melakukan gerakan mengunyah keatas dan kebawah.
j.        Kenaikan berat badannya tampak agak lambat dibandingkan sebelumnya.
k.      Terlihat tertarik apa yang dimakan ibu.
l.        Bayi terlihat dapat menahan makanan cair didalam mulutnya.
Sumber : Ayah Bunda, 2006

  1. Jadwal Pemberian Makanan untuk Bayi
Umur (Bulan)
Macam Makanan
Pemberian dalam sehari
Jam Pemberian
0-4           (0-3mg ASI diberikan sekehendak)
ASI
6 atau 7
Diberikan tiap 3 jam 6, 9, 12, 15, 18, 21 dan 24
4-6
ASI
Buah
Bubur Susu
4 atau 5
1
1
6,10,14,18,21
12
8
6-8
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi Tim Saring
4 atau 5
1
1
1
6,10,14,18,21
16
8
12
8-10
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi Tim Dihaluskan
3 atau 4
1
1
1
6,10,14,18,21
16
8
12,18
10-12
ASI
Buah
Nasi Tim
3 atau 4
1
1
6,10,14,18,21
16
8,12,18
> 12
ASI
Buah
Nasi Tim/makanan kecil
Makanan Kecil (Biskuit, Bb Kacang Hijau,dll)

2 atau 3
1


3
2

6,14,21
16


8,12,18
10

Sumber : Mervyn G. Hardinge, 2002






















BAB 3
ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN

3.1 Pengkajian
  1. Struktur dan Sifat Keluarga
a.       Kepala Keluarga
Nama KK              : Tn. “S”
Jenis Kelamin        : Laki-laki
Umur                     : 39 tahun
Agama                   : Islam
Pendidikan                        : SD
Pekerjaan               : Swasta

b.      Data Anggota Keluarga
No
Nama
Umur
Sex
Agama
Hubungan
Pendidikan
Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
Sanusi
Tiari
Septa
Serlia
39 th
35 th
10 th
3,5 bln
L
P
P
P
Islam
Islam
Islam
Islam
KK
Istri
Anak
Anak
SD
SD
SD
-
Swasta
IRT
Pelajar
-

c.       Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Ada hubungan keluarga
: Keluarga yang dibina & tinggal dalam satu rumah
d.      Pengambilan keputusan
Dalam keluarga yang menonjolkan dalam memutuskan permasalahan adalah kepala keluarga yang sebelumnya dimusyawarahkan dengan istri.

e.       Hubungan dalam keluarga
Hubungan antara anggota keluarga baik, walaupun kadang ada pertengkaran tapi tidak sampai larut lama.

f.       Kebutuhan dalam sehari-hari
1.      Kebutuhan Nutrisi
Penyediaan makanan dalam keluarga sehari-hari dengan memasak sendiri. Dengan komposisi : nasi, sayur, tahu, tempe kadang buah dan porsi Serlia : minum ASI dan diberi pisang yang dilumatkan sejak usia 3 bulan.
2.      Kebutuhan Kebersihan Diri
Seluruh anggota keluarga mandi 2 kali dalam sehari, gosok gigi 2 kali sehari, mandi di kamar mandi rumahnya. Sumber air bersih dari sumur.
3.      Kebiasaan BAB
Masing-masing anggota keluarga BAB 1-2 kali sehari, mereka BAB di WC rumahnya.
4.      Kebiasaan Istirahat
Kebiasaan tidur anggota keluarga, siang ± 1-2 jam kecuali Tn. Sanusi karena siang hari harus bekerja maka beliau tidak pernah tidur siang dan pada waktu malam hari mereka tidur ± 8 jam.
5.      Kebiasaan Rekreasi
Kebiasaan rekreasi dalam keluarga dilakukan sekitar 3 kali dalam 1 tahun yaitu pada waktu berkunjung ke rumah orang tua.
6.      Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok di rumah adalah suami, biasanya 1 pak habis untuk 2-3 hari.
7.      Kebiasaan Berobat
Apabila anggota keluarga ada yang sakit, mereka berobat ke Puskesmas / Polindes.

  1. Faktor Sosial Budaya
a.       Penghasilan dan Pengeluaran
·         Dalam keluarga yang bekerja adalah suami, yaitu bekerja sebagai tukang ojek.
·         Penghasilan suami ± Rp 900.000,- / bulan dengan bekerja mulai jam 07.00-17.00 WIB.
·         Pengeluaran rata-rata untuk makan ± Rp 10.000,- / hari, untuk bayar listrik Rp 40.000,- / bulan, biaya sekolah anaknya Rp 17.500,- / bulan.
b.      Sistem Nilai
Keluarga adalah suku Jawa yang sangat memegang budaya Jawa.
c.       Hubungan dengan masyarakat
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga sekitarnya baik, suami dan istri mengikuti organisasi dalam masyarakat yaitu tahlilan.

  1. Faktor Lingkungan
a.       Perumahan
Rumah yang ditempati keluarga Tn. “S” adalah milik sendiri.
Denah Rumah:
                                                                                         K. mandi
R. Makan                Dapur   


                               Kamar II
R. Keluarga
                               Kamar I
                                 

                               R. tamu          
 
                 U

  B                          T
 

                   S
 

Keterangan :
Luas bangunan = 15 m x 8 m ( 120 m2 )
b.      Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding dari bambu, ventilasi jendela terbuka, penerangan dari listrik, cahaya matahari dapat masuk.
c.       Kebersihan rumah
Kondisi rumah cukup bersih, tidak lembab dan tidak berdebu. Tidak ada pekarangan di depan rumah, hanya tanaman dalam pot di teras rumah yang terawat dengan baik.
d.      Pemakaian air
Sumber air bersih berasal dari sumur milik sendiri.
e.       Jamban keluarga dan kamar mandi
Jamban keluarga dan kamar mandi adalah milik sendiri, jamban adalah latrine dengan jarak > 10 m dari sumur.
f.       Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah melalui selokan yang mengalir.
g.      Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga di buang di bak sampah kemudian di buang ke lubang sampah di belakang rumah dan kemudian dibakar.

  1. Psikologis
a.       Situasi Emosi
Istri dan anak-anaknya senang bergurau, jarang terjadi pertengkaran antara suami, istri dan anak.
b.      Konsep diri
1.      Harga diri
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada masalah tentang harga diri.
2.      Identitas diri
Anggota keluarga sangat menghargai dan menghormati Tn. “S” sebagai kepala keluarga dan menjalankan fungsi masing-masing.




  1. Status Kesehatan Keluarga
No.
Nama
Pemeriksaan Fisik
Keterangan
1.
Tn. Sanusi
BB : 58 kg
TB : 157 cm
Tidak pernah sakit berat/dirawat di RS, hanya kadang-kadang terasa pegal-pegal seusai pulang kerja
2.
Ny. Tiari
BB : 53 kg
TB : 155 cm
Tidak pernah sakit berat, melahirkan tanggal 25 Juni 2007 di Bih\dan. Pada saat hamil rutin periksa ke bidan ± 7 kali mendapat suntik TT 1x, vitamin, tablet tambah darah,dan tidak ada keluhan selama hamil
3.
Septa
BB : 26 kg
TB : 137 cm
Tidak pernah sakit berat/di rawat di RS, saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat
4.
Serlia
BB : 4000 g
TB : 60 cm
Tidak pernah sakit berat/dirawat di RS, sudah mendapatkan imunisasi BCG, Polio1,2, DPT HB C 1,2.  Berat waktu lahir 3000 gram

3.2 Menentukan Diagnosa dan Masalah
No.
Kriteria
Masalah

DS : Ibu mengatakan Serlia minum ASI saja sampai usia 3 bulan dan selanjutnya mendapatkan tambahan nasi pisang yang di lumatkan.
DO : -
DS : Bapak mengatakan merokok 1 pak habis dalam 2-3 hari.
DO : -
Ø Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI


Ø Kebiasaan merokok KK



3.3 Menentukan Prioritas Masalah
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
No.
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1.
2.


3.


4.
Sifat masalah
Kemungkinan masalah dapat diatasi

Potensi masalah untuk dirubah
Penonjolan masalah
3/3 x 1
0/2 x 2


3/3 x 1


1/3 x 1
1
0


1


1/3
Tidak/kurang sehat
Kurangnya pengetahuan dapat diatasi dengan pemberian penyuluhan
Masalah dapat dirubah dengan penyuluhan yang tepat
Keluarga tidak menyadari kurangnya pengetahuan tersebut merupakan masalah yang harus ditangani


Total
2 1/3

Penyuluhan masalah kesehatan sesuai prioritas masalah :
ü    Pemberian MP-ASI

Kurangnya pengetahuan bapak tentang bahaya merokok
No.
Kriteria
Perhitungan
Skor
Pembenaran
1.
2.


3.


4.
Sifat masalah
Kemungkinan masalah dapat diatasi
Potensi masalah untuk dirubah

Penonjolan masalah
3/3 x 1
0/2 x 2


3/3 x 1


1/3 x 1
1
0


1


1/3
Tidak/kurang sehat
Kurangnya pengetahuan dapat diatasi dengan pemberian penyuluhan
Masalah dapat dirubah dengan penyuluhan yang tepat
Keluarga tidak menyadari kurangnya pengetahuan tersebut merupakan masalah yang harus ditangani


Total
2 1/3


3.4 Perencanaan
Masalah : Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan kebidanan, ibu dapat :
1. Mengerti pengertian MP-ASI dan mampu menjelaskannya.
2. Mengerti kapan MP-ASI diberikan.
3. Mengerti kerugian bila diberikan terlalu dini atau terlalu lambat.
Kriteria : 1. Adanya respon verbal
2. Umpan balik secara verbal
Standart :
§  Ibu mampu menjelaskan pengertian MP-ASI
§  Ibu mengerti kapan MP-ASI diberikan
§  Ibu mampu menjelaskan kerugian bila MP-ASI diberikan terlalu dini atau terlalu lambat
Intervensi :
1. Berikan penyuluhan mengenai pengertian MP-ASI
R/ Ibu mengerti mengenai pentingnya MP-ASI
2. Jelaskan kapan MP-ASI boleh diberikan
R/ Tepat waktu dalam pemberian
3. Jelaskan kerugian bila MP-ASI diberikan terlalu dini atau terlalu lambat
R/ Mengganggu perkembangan bayi
4. Ajarkan ibu cara membuat MP-ASI
R/ Ibu mengerti cara membuat MP-ASI sesuai usia bayi
5. Jelaskan keuntungan MP-ASI
R/ Kemampuan bayi menerima berbagai rasa dan tekstur   makanan
6. Berikan leaflet
R/ Bacaan bagi ibu



3.5 Pelaksanaan
Tanggal
Masalah Kesehatan
Implementasi
8-8-2007
Jam 15.00 WIB

·   Memperkenalkan diri dengan keluarga
·   Menjelaskan tujuan kunjungan dan membuat janji untuk melakukan kunjungan ulang
·   Mengkaji status keluarga dengan wawancara dan pengamatan
8-8-2007
Jam 15.00 WIB
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
1.      Memberikan penyuluhan mengenai MP-ASI agar ibu mengerti penjelasan mengenai pentingnya MP-ASI
2.      Menjelaskan kapan MP-ASI boleh diberikan, yaitu apabila usia bayi sudah 6 bulan atau lebih
3.      Menjelaskan kerugian bila MP-ASI diberikan terlalu dini, yaitu memperberat kerja pencernaan dan ginjal bayi, selain itu usus bayi belum dapat menyaring protein dalam jumlah besar, sehingga dapat menimbulkan reaksi batuk, diare dan alergi sedangkan bila terlambat akan sulit mengembangkan ketrampilan makan, seperti menggigit, mengunyah
4.      Mengajarkan ibu cara membuat MP-ASI misalnya, bubur susu, air jeruk, air tomat, nasi tim saring, dll
5.      Menjelaskan keuntungan MP-ASI yaitu untuk mengembangkan kemampuan bayi menerima berbagai rasa dan tekstur makanan
6.      Memberikan leaflet pada ibu untuk menambah pengetahuan pada ibu

3.6 Evaluasi
Tanggal
Masalah Kesehatan
Evaluasi
9-8-2007
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
S : Ibu mampu menjelaskan pengertian, keuntungan dan kerugian dari MP-ASI
O : -
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Berikan Leaflet tentang MP-ASI agar tidak lupa mengenai penyuluhan yang sudah diberikan.


















CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal
Masalah Kesehatan
Tindakan Keperawatan
Evaluasi
13-8-2007
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
1.      Menanyakan ibu sudah membaca leaflet yang telah diberikan
2.      Menganjurkan ibu membaca dan menyimpan baik-baik
S : Ibu mengatakan sudah membaca leafleat yang diberikan dan sudah menyimpannya
O : Ibu mampu menjelaskan Pengertian MP-ASI, kerugian dan keuntungan
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan ibu sering membaca leaflet














BAB 4
PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan keluarga Tn. “S” dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI di RT 31 RW 09 Dusun Sumber Gondo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, sesuai 6 langkah manajemen kebidanan, penulis menemukan kesenjangan antara praktek kerja dengan teori mengenai pemberian MP-ASI. Pada teori, pemberian MP-ASI dilakukan apabila usia bayi sudah 6 bulan, tetapi di praktek keja lapangan MP-ASI sudah diberikan sejak usia 3 bulan. Yang memunculkan masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
Setelah mendapat asuhan kebidanan keluarga, maka keluarga Tn. “S” mengetahui kapan MP-ASI bias diberikan dengan benar.
Masalah yang muncul antara keluarga satu dan keluarga yang lain berbeda-beda. Hal ini karena keluarga terdiri dari beberapa anggota keluarga yang setiap orang memiliki sifat yang unik secara bio, psikososial dan cultural.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat disimpulkan :
1.    Keluarga Tn “S” termasuk keluarga sejahtera karena rumah yang ditempati adalah milik sendiri dan penghasilan per bulan sudah mencukupi kebutuhan keluarga.
2.    Masalah yang ditemukan pada keluarga Tn. “S” yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
3.    Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada, keluarga Tn. “S” dapat mengerti pengertian, keuntungan dan kerugian MP-ASI.

5.2 Saran
Pemberian penyuluhan / pendidikan kesehatan secara berkala kepada masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya, baik secara kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat dibutuhkan guna menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih mengena pada masyarakat dengan dibantu pihak-pihak lain yang bersangkutan

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1998. Keluarga Dalam Masyarakat. Jakarta : Depkes RI.
Handajani, Dewi. 2006. Makanan Pendamping ASI. 12-25 Juli 2006. Jakarta : Ayah Bunda.
Hardinge. 2002. Kiat Keluarga Sehat. Bandung : ISBN.
Catzel, Pincus, dan Ian, Robert. 1998. Kapita Selekta Kedokteran  UI Jilid I. Jakarta : Media Aesculapis.
Salvician, Ceilis. 1989. Keluarga dan Komponennya. Jakarta : Pustaka Ilmu.







0 komentar: