Selasa, 16 Oktober 2012

konsep management ibu dengan kanker serviks

B. KONSEP MANAJEMEN PADA IBU DENGAN KANKER SERVIKS

A.    Data Subjektif
1.      Biodata
·     Nama istri dan suami
·     Umur istri dan suami (Biasanya terjadi pada wanita yang yaitu sekitar umur
40-54 tahun. Jarang sekali ditemukan pada usia remaja dibawah 19 tahun.)
·     Agama istri dan suami
·     Pendidikan istri dan suami
·        Pekerjaan istri dan suami (pekerjaan yang beresiko, misalkan PSK, atau pengguna PSK, berpeluang menularkan penyakit menular seksual)
·     Alamat
2.      Alasan Datang
Ibu ingin memeriksakan dirinya.
3.      Keluhan Utama
·         Keputihan yang berlebihan hingga berlendir dan berbau busuk.
·         Cairan bewarna kekuning-kuningan dan biasanya bercampur dengan darah.
·         Terdapat bintik-bintik putih seperti jamur pada mulut vagina.
·         Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah.
·         Sering mengalami kesemutan pada kaki (edema).
·         Setelah menstruasi sering timbul perdarahan lagi.
·         Rasa sakit saat berhubungan seksual
·         Pendarahan setelah bersenggama
4.      Riwayat Menstruasi
      Menarche
      Haid teratur / tidak teratur (perdarahan di luar siklus haid , dapat juga menjadi salah satu indikasi adanya kanker seviks, karena pada klien dengna kanker serviks kerap terjadi perdarahan, baik pasca senggama, maupun tiba-tiba di luar siklus haid)
      Siklus
      Tanggal haid terakhir
      Lamanya haid
      Keluhan saat haid
5.      Riwayat Pernikahan
·         Berapa lama menikah
·         Berapa kali menikah (seseorang yang berganti-ganti pasangan cenderung lebih beresiko untuk terkena berbagai penyakit kelamin)
6.    Riwayat kesehatan yang Lalu dan Sekarang
Tidak pernah menderita penyakit seperti jantung, TBC, Asma (Sesak nafas), tetapi menderita hipertensi (Darah tinggi) dan penyakit keputihan yang tak kunjung sembuh.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
7.      Riwayat Obstetri
Berapa kali hamil, berapa kali melahirkan aterm, premature, immature, berapa anak yang hidup saat ini, pernahkah mengalami abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik. Jenis persalinan, komplikasi yang pernah dialami selama persalinan, dan pasca partum.
8.      Riwayat KB
Metode kontrasepsi yang pernah dan sedang digunakan ibu.
Metode kontrasepsi seperti IUD, benang IUD dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada serviks, iritasi menahun yang dibiarkan akan dapat menyebabkan kanker.
B.     Data Objektif
·         Pemeriksaan Umum
1.      Tekanan darah
Normal  100/70 sasampai 120/80 mmHg
2.      Nadi
Normal 60 sampai 100 x/menit
3.      Suhu
36,5 sampai 37,5°C

4.      Pernafasan
16 sampai 24 x/menit
·           Pemeriksaan Fisik
1.      Kepala dan muka
Tidak ada masalah dan keluhan apa-apa.
2.      Mata
Kalau perdarahan banyak biasanya konjungtiva pucat, sklera putih.
3.      Telinga
Tidak terdapat masalah dan keluhan apa-apa.
4.      Hidung
Tidak terdapat masalah dan keluhan apa-apa.
5.      Mulut dan Gigi
Tidak terdapat masalah dan keluhan apa-apa.
6.      Leher
Tidak terdapat masalah dan keluhan apa-apa.
7.      Dada
Biasanya terdapat sesak nafas karena pembesaran mioma menekan diafragma
8.      Payudara
·         Terdapat benjolan pada payudara
·         Keluarnya cairan abnormal pada putting susu
9.      Abdomen
·         Terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah, teraba massa     pada uterus.
·         Terdapat benjolan di perut.
10.   Genetalia
·         Adanya keluaran darah


11.  Anus
·         Timbul rasa sakit saat defekasi
·         Perubahan pola BAB (Buang Air Besar) yang tidak teratur, setiap seminggu sekali kadang juga tiga kali.
·         Kadang BAB (Buang Air Besar) berdarah.
12.  Ekstremitas
·         Atas : kadang terdapat oedem
·         Bawah : kadang terdapat edema tungkai
Ø  Inspeksi
·         Pendarahan yang banyak
Ø  Palpasi
·         Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal
Ø  Periksa dalam
·         Teraba massa pada uterus dan terdapat nyeri tekan.
Ø  Pemeriksaan penunjang :
·         Dilakukan pemeriksaan DNA HPV untuk mengetahui apakah penderita HPV positif yang nantinya dapat meningkatke resiko kanker serviks.
·         Dilakukan pemeriksaan Pap Smear (yaitu Pemeriksaan epitel porsio dan endoserviks uteri) untuk pemantauan perubahan diporsio atau serviks pada tingkat pra ganas atau ganas.
·         IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat ), dengan cara mengoleskan asam asetat 3-5% pada permukaan mulut rahim untuk mendeteksi keganasan kanker.
·         Dengan Kolposkopi untuk mendeteksi permukaan leher rahim(apa terdapat kutil atau tidak)
·         Vagina Inflammation Self Test Card yaitu semacam alat pendeteksian yang dapat menjadi “Warning Sign”. Untuk menghitung keasaman pH. Jika penderita Kanker serviks mempunyai kadar pH nya tinggi.
·         Schillentest, yaitu dengan mengolesi serviks dengan larutan yodium dan jika penderita selnya berubah warnanya menjadi putih atau kuning. Jika tidak menderita kanker sel berubah warna menjadi coklat. Karena epitel karsinoma serviks tidak mengandung glikogen jadi tidak memgikat yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang normal akan bewarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak beawrna (Putih atau kekuningan)
·         Kolpomikroskopi yaitu pemeriksaan yang bergabung dengan pap smear. Kolpomikroskopi dapat dilihat hapusan vagina (Pap smear) dengan perbesaran sampai 200 x
·         Sitologi, yaitu pemeriksaan untuk mendeteksi lesi secara dini. Sejak kanker masih dalam tingkat dysplasia dan NIS.
·         Radiologi yaitu dengan foto thoraks,BNO-IVP (Optimal CT Scan abdomen-pelvis dengan kontras, USG dan MRI, Bone scanning/Bone survey)

C.     ANALISA
·         Diagnose :
P : APIAH Ab ooo , dengan kanker serviks

·         Diagnose potensial :
bentuk srviks semakin abnormal (melebar,menyerupai daging dan lembek), dapat terjadi pendarahan dan nyeri pada saat berhubungan seks, dapat terjadi pula pendarahan di antara periode menstruasi regular, periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan, nyeri panggul dan punggung dan kadang juga tungkai, keluar air kemih dan tinja dari vagina.

·         Kebutuhan segera : kolaborasi, rujukan untuk keselamatan jiwa klien

·         Masalah
-          Ketidaktahuan
-          Ketidakmauan
-          Ketidakmampuan
-          Gangguan psikologis : ketakutan, kekhawatiran
-          Nyeri dll

D.    PENATALAKSANAAN
·         Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan, bahwa tanda gejala yang dialami ibu mengarah kepada keganasan (kanker serviks)
·         Memberikan ibu dukungan moril.
·         Melakukan pemeriksaan dengan IVA maupun PAP SMEAR.
·         Kolaborasi dengan Dokter Obgyn.
·         Kanker serviks membutuhkan pengobatan mulai dari pra-kanker sampai kanker stadium lanjut  yaitu dengan:
-          Dengan Vaksin HPV dan Screening.
Dengan melakukan vaksinasi HPV dan screening untuk pengobatan sementara menangkal infeksi HPV dan mencegah semakin bertingkatnya kanker serviks.
a)      Vaksin menggunakan ASO4.
b)      Cervarix (vaksin kanker serviks untuk memetikan HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan kanker serviks)
c)      Gardsalir (vaksin untuk mencegah virus HPV penyebab kanker)
-          Terapi Radiasi  (dengan radioterapi dan menggunakan sinar pengion)
Jika ibu tidak mau untuk melakukan operasi yang nantinya akan menyebabkan kemandulan dapat dilakukan dengan Terapi Radiasi (dengan menggunakan sinar Pengion)secara rutin dan berkala.
-          Biopsi (dengan operasi)
Tindakan operasi dilakukan jika kanker semakin melebar dan bila timbul gejala penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus.
-          Konisasi (mengangkat jaringan yang mengandung selaput lender serviks dan epitel)
-          Histerektomi (penbgangkatan kandungan rahim)
Operasi pembedahan dengan histerektomi (pengangkatan kandungan rahim) jika tidak ada rencana hamil lagi.

0 komentar: