B. KONSEP MANAJEMEN PADA IBU DENGAN KANKER
SERVIKS
A.
Data Subjektif
1. Biodata
·
Nama
istri dan suami
·
Umur
istri dan suami (Biasanya terjadi
pada wanita yang yaitu sekitar umur
40-54 tahun. Jarang sekali ditemukan pada usia
remaja dibawah 19 tahun.)
·
Agama
istri dan suami
·
Pendidikan istri dan suami
·
Pekerjaan
istri dan suami (pekerjaan yang
beresiko, misalkan PSK, atau pengguna PSK, berpeluang menularkan penyakit
menular seksual)
·
Alamat
2.
Alasan
Datang
Ibu ingin memeriksakan dirinya.
3.
Keluhan
Utama
·
Keputihan yang berlebihan hingga berlendir dan
berbau busuk.
·
Cairan bewarna kekuning-kuningan dan biasanya
bercampur dengan darah.
·
Terdapat bintik-bintik putih seperti jamur pada
mulut vagina.
·
Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut
bagian bawah.
·
Sering mengalami kesemutan pada kaki (edema).
·
Setelah menstruasi sering timbul perdarahan
lagi.
·
Rasa sakit saat berhubungan seksual
·
Pendarahan setelah bersenggama
4. Riwayat
Menstruasi
• Menarche
• Haid teratur / tidak teratur (perdarahan
di luar siklus haid , dapat juga menjadi salah satu indikasi adanya kanker
seviks, karena pada klien dengna kanker serviks kerap terjadi perdarahan, baik
pasca senggama, maupun tiba-tiba di luar siklus haid)
• Siklus
• Tanggal
haid terakhir
• Lamanya
haid
• Keluhan
saat haid
5. Riwayat Pernikahan
·
Berapa lama menikah
·
Berapa kali menikah (seseorang yang berganti-ganti pasangan cenderung
lebih beresiko untuk terkena berbagai penyakit kelamin)
6. Riwayat
kesehatan yang Lalu dan Sekarang
Tidak pernah menderita penyakit
seperti jantung, TBC, Asma (Sesak nafas), tetapi menderita hipertensi (Darah
tinggi) dan penyakit keputihan yang tak kunjung sembuh.
7.
Riwayat
Obstetri
Berapa kali hamil, berapa kali melahirkan aterm, premature, immature,
berapa anak yang hidup saat ini, pernahkah mengalami abortus, kehamilan mola,
kehamilan ektopik. Jenis persalinan, komplikasi yang pernah dialami selama
persalinan, dan pasca partum.
8.
Riwayat
KB
Metode kontrasepsi yang pernah dan sedang digunakan ibu.
Metode kontrasepsi seperti IUD, benang IUD dapat menyebabkan terjadinya
iritasi pada serviks, iritasi menahun yang dibiarkan akan dapat menyebabkan
kanker.
B.
Data Objektif
·
Pemeriksaan
Umum
1. Tekanan
darah
Normal 100/70 sasampai 120/80 mmHg
2.
Nadi
Normal 60 sampai 100
x/menit
3.
Suhu
36,5 sampai 37,5°C
4.
Pernafasan
16 sampai 24 x/menit
·
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
dan muka
Tidak ada masalah dan keluhan
apa-apa.
2. Mata
Kalau perdarahan banyak biasanya
konjungtiva pucat, sklera putih.
3. Telinga
Tidak terdapat masalah dan keluhan
apa-apa.
4. Hidung
Tidak terdapat masalah dan keluhan
apa-apa.
5. Mulut
dan Gigi
Tidak terdapat masalah dan keluhan
apa-apa.
6. Leher
Tidak terdapat masalah dan keluhan
apa-apa.
7. Dada
Biasanya terdapat sesak nafas karena pembesaran mioma menekan
diafragma
8.
Payudara
·
Terdapat benjolan pada payudara
·
Keluarnya cairan abnormal pada putting susu
9. Abdomen
·
Terdapat nyeri tekan pada perut bagian
bawah, teraba massa pada uterus.
·
Terdapat benjolan di perut.
10. Genetalia
·
Adanya keluaran darah
11. Anus
·
Timbul rasa sakit saat defekasi
·
Perubahan pola BAB (Buang Air Besar) yang
tidak teratur, setiap seminggu sekali kadang juga tiga kali.
·
Kadang BAB (Buang Air Besar) berdarah.
12. Ekstremitas
·
Atas : kadang terdapat oedem
·
Bawah : kadang terdapat edema tungkai
Ø Inspeksi
·
Pendarahan yang banyak
Ø Palpasi
·
Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa
kenyal
Ø Periksa
dalam
·
Teraba massa pada uterus dan terdapat nyeri
tekan.
Ø Pemeriksaan
penunjang :
·
Dilakukan pemeriksaan DNA HPV untuk mengetahui
apakah penderita HPV positif yang nantinya dapat meningkatke resiko kanker
serviks.
·
Dilakukan pemeriksaan Pap Smear (yaitu
Pemeriksaan epitel porsio dan endoserviks uteri) untuk pemantauan perubahan
diporsio atau serviks pada tingkat pra ganas atau ganas.
·
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat ),
dengan cara mengoleskan asam asetat 3-5% pada permukaan mulut rahim untuk
mendeteksi keganasan kanker.
·
Dengan Kolposkopi untuk mendeteksi permukaan
leher rahim(apa terdapat kutil atau tidak)
·
Vagina Inflammation Self Test Card yaitu
semacam alat pendeteksian yang dapat menjadi “Warning Sign”. Untuk menghitung
keasaman pH. Jika penderita Kanker serviks mempunyai kadar pH nya tinggi.
·
Schillentest, yaitu dengan mengolesi
serviks dengan larutan yodium dan jika penderita selnya berubah warnanya
menjadi putih atau kuning. Jika tidak menderita kanker sel berubah warna
menjadi coklat. Karena epitel karsinoma serviks tidak mengandung glikogen jadi
tidak memgikat yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang
normal akan bewarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak beawrna
(Putih atau kekuningan)
·
Kolpomikroskopi yaitu pemeriksaan yang
bergabung dengan pap smear. Kolpomikroskopi dapat dilihat hapusan vagina (Pap
smear) dengan perbesaran sampai 200 x
·
Sitologi, yaitu pemeriksaan untuk
mendeteksi lesi secara dini. Sejak kanker masih dalam tingkat dysplasia dan
NIS.
·
Radiologi yaitu dengan foto thoraks,BNO-IVP
(Optimal CT Scan abdomen-pelvis dengan kontras, USG dan MRI, Bone scanning/Bone
survey)
C.
ANALISA
·
Diagnose :
P : APIAH Ab ooo , dengan kanker serviks
·
Diagnose potensial :
bentuk srviks semakin abnormal (melebar,menyerupai daging dan lembek),
dapat terjadi pendarahan dan nyeri pada saat berhubungan seks, dapat terjadi
pula pendarahan di antara periode menstruasi regular, periode menstruasi yang
lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, berkurangnya nafsu makan, penurunan
berat badan, kelelahan, nyeri panggul dan punggung dan kadang juga tungkai,
keluar air kemih dan tinja dari vagina.
·
Kebutuhan segera : kolaborasi, rujukan untuk
keselamatan jiwa klien
·
Masalah
-
Ketidaktahuan
-
Ketidakmauan
-
Ketidakmampuan
-
Gangguan psikologis : ketakutan, kekhawatiran
-
Nyeri dll
D.
PENATALAKSANAAN
·
Memberitahukan
ibu hasil pemeriksaan, bahwa tanda gejala yang dialami ibu mengarah kepada
keganasan (kanker serviks)
·
Memberikan
ibu dukungan moril.
·
Melakukan
pemeriksaan dengan IVA maupun PAP SMEAR.
·
Kolaborasi
dengan Dokter Obgyn.
·
Kanker serviks membutuhkan pengobatan mulai
dari pra-kanker sampai kanker stadium lanjut
yaitu dengan:
-
Dengan Vaksin HPV dan Screening.
Dengan melakukan
vaksinasi HPV dan screening untuk pengobatan sementara menangkal infeksi HPV
dan mencegah semakin bertingkatnya kanker serviks.
a) Vaksin
menggunakan ASO4.
b) Cervarix
(vaksin kanker serviks untuk memetikan HPV tipe 16 dan 18 yang menyebabkan
kanker serviks)
c) Gardsalir
(vaksin untuk mencegah virus HPV penyebab kanker)
-
Terapi Radiasi (dengan radioterapi dan menggunakan sinar pengion)
Jika
ibu tidak mau untuk melakukan operasi yang nantinya akan menyebabkan kemandulan
dapat dilakukan dengan Terapi Radiasi (dengan menggunakan sinar Pengion)secara
rutin dan berkala.
-
Biopsi (dengan operasi)
Tindakan operasi
dilakukan jika kanker semakin melebar dan bila timbul gejala penekanan dan
nyeri dan perdarahan yang terus menerus.
-
Konisasi (mengangkat jaringan yang
mengandung selaput lender serviks dan epitel)
-
Histerektomi (penbgangkatan kandungan
rahim)
Operasi
pembedahan dengan histerektomi (pengangkatan kandungan rahim) jika tidak ada
rencana hamil lagi.
0 komentar:
Posting Komentar