Selasa, 16 Oktober 2012

menorragie


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Siklus menstruasi yang normal berlangsung antara 21-35 hari, selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari. Menoragia merupakan suatu kelainan menstruasi dimana perdarahan menstruasi lebih dari 80ml/hari pada siklus yang normal. Sementara menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari disebut sebagai hipermenorrea.
(
www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)


1.2  Tujuan
1.      Mahasiswa dapat memahami pengertian menoragi
2.      Mahasiswa dapat memaham tanda dan gejala menoragi
3.      Mahasiswa dapat mengetahui etiologi menoragi
4.      Mahasiswa mengerti cara pengobatan menoragi

1.3  Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian menoragi?
2.      Apakah tanda dan gejala dari menoragi?
3.      Apakah etiologi dari menoragi?
4.      Bagaimana pengobatan menoragi?



BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1  Pengertian
Menoragi (hiperamenore) adalah menstruasi yang berlarut – larut atau aliran menstruasi yang hebat yang lebih jauh dapat dipersulit oleh gumpalan darah.
(Benson, Ralph C.2008:624
     
Menoragia merupakan suatu kelainan menstruasi dimana perdarahan menstruasi lebih dari 80ml/hari pada siklus yang normal.
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)

Menoragi adalah interval menstruasi yang normal dengan banyak dan / atau lamanya berlebihan. Persepsi yang umum mengenai perdarahan yang beerlebihan adalah apabila 3-4 pembalut atau tampon sudah penuh selama 4 jam. Dalam setiap perdarahan yang lebih dari 80 cc dinyatakan perdarahan abnormal.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)

2.2  Tanda dan Gejala
Menstruasi yang berlangsung berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Gejala-gejala yang timbul akibat anemia diantaranya adalah napas menjadi lebih pendek, mudah lelah, jari tangan dan kaki menjadi kebas, sakit kepala, depresi, konsentrasi menurun, dll.Perdarahan uterus abnormal dapat disebabkan oleh faktor hormonal, berbagai komplikasi kehamilan, penyakit sistemik, kelainan endometrium (polip), masalah – masalah serviks atau uterus (leimioma) atau kanker. Namun pola perdarahan abnormal seringkali sangat membantu dalam menegakkan diagnosis secara individual.
(Benson, Ralph C.2008:624)

Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:
·         pasien perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama beberapa hari berturut-turut
·         perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut ganda di malam hari
·         menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari
·         darah menstruasi dapat berupa gumpalan-gumpalan darah
·         terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek, mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, dll.
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
Metode  yang mungkin paling meyakinkan untuk menetukan apakah aliran menstruasi individu memiliki kemungkinan dapat menimbulkan bahaya adalah dengan mendapatkan nilai lab Hb dan hematokrit untuk menyingkirkan anemia.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)

2.3  Etiologi
Menoragi dapat disebabkan oleh leimioma (seringkali submukosa), komplikasi kehamilan, hiperplasia endometrium, adenomiosis, keganasan atau koagulopati.
(Benson, Ralph C.2008:624)
Timbulnya perdarahan yang berlebihan saat terjadinya menstruasi (menorragia) dapat terjadi akibat beberapa hal, diantaranya:
a.       Adanya kelainan organik :
·         infeksi saluran reporduksi
·         kelainan koagulasi, misal: akibat von willebrand disease, kekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll
·         Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia seperti gagal hepar atau gagal ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon estrogen.
b.      Kelainan hormon endokrin misal akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari, siklus anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll
c.       Kelainan anatomi rahim seperti adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker dinding rahim dan lain sebagainya.
d.      Iatrogenik: misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasidan obat-obatan antikoagulan
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
Penyebab menoragi dapat termasuk perubahan hormon sepanjang aksis HPO, massa dalam uterus, penyakit sistemik, penggunaan obat-obatan atau herbal, defisiensi nutrisi (seperti kekurangan vitamin K), dan kelainan bawaan, terutama penyakit-penyakit yang mengarah ke masalah perdarahan ( misal penyakit von willebran).
Bidan harus menyelidiki lama, warna, dan karakter menstruasi yang muncul, terutama jika terjadi gumpalan darah. Perubahan fisik atau psikososial juga perlu diselidiki. Selian itu potensi penyebab kontrasepsi (AKDR, kontrasepsi oral), faktor psikososial (stress, penggunaan obat-obatan), terkait dengan seksual (IMS, praktek seksual) serta dari segi nutrisi dan ginekologis. Bidan juga harus mengkaji setiap pola perdarahan yang serupa atau kondisi ginekologis mayor yang dialami oleh ibu atau saudara perempuannya apakah mengalami riwayat kelainan hematologs terutama yang berhubungan dengan adanya penggumpalan darah.
Pemeriksaan fisik dan panggul dikaji tentang tanda-tanda anemi dan perdarahan (ptekie). Vagina dan serviks harus dikaji terhadap adanya massa, lesi, infeksi, atau adanya benda asing yang dapat menyebabkan menstruasi lebih berat.
Uji kehamilan mungkin diperlukan, walaupun klien yang datang dengan keluhan menoragi biasanya mengalami gejala ini dalam beberapa siklus, dan biasanya tidak menunjukkan tanda dan gejala kehamilan. Tindakan penapian terhadap infeksi seksual dan vaginits serta servisitis kronis sebaiknya dipertimbangkan. Setiap hasil yangbelum menggambarkan atau hasil yang positif sebaiknya mengarah ke tindakan merujuk untuk uji atau terapi lanjutan misalnya ( mis; histeroskopi).
(Varney,Helen. 2007 :342-345)

TABEL 14-4. Kemungkinan Penyebab Menoragi
Biasanya muncul sebagai kejadian yang terjadi hanya sekali
·         Kehamilan
Intrauterin
Ektopik
Neoplasma tombroplastik gestasional ( mis ; mola hidatidiformis)
·         Infeksi ( biasanya terkait PRP, penggunaan AKDR, atau prosedur lanjutan intrauteri yang berbasis instrumen)
Endometriosis
Salpingitis
Biasanya muncul sebagai pola siklus berlanjut
·         Penggunaan AKDR
·         Neoplasia
Kista ovarium
Fibroid uteri (mioma)
Adenomiosis (jaringan endometrium yang berlokasi dalam miometrium)
Hiperplasia endometrum
Polip
Karsinoma
·         Kelainan koagulasi
Bawaan (mis ; penyakit von willebran)
Didapat ( mis; idiopathic trombositopenia(ITP))
Farmakologis (mis; penggunaan heparin atau bahkan aspirin)
·         Penyakit hati (mis; sirosis)
Gangguan metabolisme estrogen
Penurunan sintesis fibrinogen dan faktor pembukuan
·         Endokrin
Hipotirodisme
(Helen varney 2007 342-345 Jakarta EGC Buku ajar Asuhan kebidanan)

2.4  Pengobatan
Pengobatan menorrhagia sangat tergantung kepada penyebabnya. Untuk memastikan penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya. Jika menoragia diikuti oleh adanya anemia, maka zat besi perlu diberikan untuk menormalkan jumlah hemoglobin darah. Terapi zat besi perlu diberikan untuk periode waktu tertentu untuk menggantikan cadangan zat besi dalam tubuh.

       Selain itu, menorrhagia juga dapat diterapi dengan pemberian hormon dari luar, terutama untuk menorrhagia yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Terapi hormonal yang diberikan biasanya berupa obat kontrasepsi kombinasi atau pill kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron.

      Menorrhagia yang terjadi akibat adanya mioma dapat diterapi dengan melakukan terapi hormonal atau dengan pengangkatan mioma dalam rahim baik dengan kuretase ataupun dengan tindakan operasi.
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)

BAB III
KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN

I.         Pengkajian
a.     Data Subjektif
1.    Biodata
Nama              : untuk mengetahui identitas pasien agar tidak keliru dnegan  serta untuk menjaga keakraban
Umur               : Untuk mengetahui apakah pasien termasuk resiko tinggi
Agama             : Untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya dan mengenali hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan yang diberikan
Pendidikan      :Untuk mengetahui tingkat pengeatahuan sebagai dasar dalam memberikan asuhan
Pekerjaan        : Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan status ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu/ suami dapat memperngaruhi kesehatan klien atau tidak
Penghasilan     : Untuk mengetahui status ekonomi.
Alamat            :Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta memudahkan dalam melakukan kunjungan rumah
2.    Alasan Datang
Untuk memeriksakan masalah haidnya yang banyaknya berlebihan
3.    Keluhan Utama
Haidnya berlangsung lama dan darah yang keluar banyak
4.    Riwayat Kesehatan yang lalu
Gangguan metabolisme estrogen, Penurunan sintesis fibrinogen dan faktor pembukuan idiopathic trombositopenia (ITP) , penyakit von willebran, Infeksi ( biasanya terkait PRP, penggunaan AKDR, atau prosedur lanjtan intrauteri yang berbasis instrumen), Endometriosis, Salpingitis
(Helen varney 2007 342-345 Jakarta EGC Buku ajar Asuhan kebidanan)
5.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Menoragi dapat disebabkan oleh leimioma (seringkali submukosa), komplikasi kehamilan, hiperplasia endometrium, adenomiosis, keganasan atau koagulopati.
 (Benson, Ralph C.2008:624)

6.    Riwayat Kesehatan Keluarga
Bidan juga harus mengkaji setiap pola perdarahan yang serupa atau kondisi ginekologis mayor yang dialami oleh ibu atau saudara perempuannya apakah mengalami riwayat kelainan hematologis terutama yang berhubungan dengan adanya penggumpalan darah.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
7.    Riwayat Haid
Bidan harus menyelidiki lama, warna, dan karakter menstruasi yang muncul, terutama jika terjadi gumpalan darah.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
Menarche              : Pertama kali haid
Siklus                    : Teratur
Lamanya               : menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
Banyaknya           : 3-4 pembalut atau tampon sudah penuh selama 4 jam. Dalam setiap perdarahan yang lebih dari 80 cc dinyatakan perdarahan abnormal
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
Keluhan                : Dismenorhae / tidak
8.    Riwayat KB
Menstruasi (menorragia) dapat terjadi akibat Iatrogenik: misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasidan obat-obatan antikoagulan(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00) penyebab kontrasepsi (AKDR, kontrasepsi oral)
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
b.         Data Objektif
1.    Pemeriksaan Umum
KU                        : Baik/cukup/kurang
Kesadaran             : Composmentis
TD                                    : Normal (100/60 – 140/90) mmHg
Suhu                     : Normal (36,5°-37,5° C)
Nadi                      : Normal (60-90 x / menit)
RR                                    : Normal (16-24 x/ menit)
2.    Pemeriuksaan Fisik
1)   Inspeksi
Rambut         : Bersih, tidak rontok
Muka            : pucat
Mata              : Konjungtiva pucat, sklera putih
Leher            : Tidak tampak pembesaran vena jugularis dan tampak pembesaran kelenjar tiroid
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
Dada             : Bersih, payudara simetris
Abdomen      : Bersih
Genetallia      : Pengeluaran darah lebih dari 80 cc
Vagina dan serviks harus dikaji terhadap adanya massa, lesi, infeksi, atau adanya benda asing yang dapat menyebabkan menstruasi lebih berat.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
Ekstremitas   : Simetris, tidak odem, tidak varises
2)   Palpasi
Leher            : Teraba pembesaran kelenjar tiroid
Abdomen      : Ada nyeri tekan pada hepar dan atau ginjal
Ekstremitas   : Tidak oedem, tidak varises
3)   Pemeriksaan dalam
Vulva vagina : Terlihat pengeluaran darah
                        Pemeriksaan panggul teraba massa yang merupakan indikasi mioma atau fibroid
4)   Pemeriksaan penunjang
Hb            : kategori anemia jika Hb ≤ 10g%
Metode yang mungkin paling meyakinkan untuk menetukan apakah aliran menstruasi individu memiliki kemungkinan dapat menimbulkan bahaya adalah dengan mendapatkan nilai lab Hb dan hematokrit untuk menyingkirkan anemia.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
II.      Identifikasi Diagnosa/ Masalah
Dx            : Ny “  “P....Ab...  dengan menoragi
Ds : Data yang diperoleh melalui anamnese
Do            : KU                 : Baik/cukup/ lemah
Kesadaran     : Composmentis
TD                 : Normal (100/60 – 140/90) mmHg
Suhu             : Normal (36,5°-37,5° C)
Nadi              : Normal (60-90 x / menit)
RR                : Normal (16-24 x/ menit)
          Abdomen         : Teraba benjolan, ada nyeri tekan                  
          Genetalia          : teraba benjolan, terlihat adanya lesi
                        V/V                  :  Terlihat pengeluaran darah
Masalah I  : Gangguan rasa nyaman sehubungan dnegan nyeri perut bagian bawah
Maslah II  : Gangguan psikologi cemas sehubungan dengan tindakan yang akan dilakukan

III.   Antisipasi Masalah Potensial
Pada menoragi dapat terjadi komplikasi: Anemia


IV.    Identifikasi Kebutuhan Segera
Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah potensial yang terjadi ( kolaborasi dnegan dokter atau tenaga kesehatan lainnya)

V.       Intervensi
Dx                        : Ny “  “P....Ab... dengan menoragi
Tujuan      : Setelah dilakuakn asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi komplikasi
KH           :
                   KU                 : Baik
                   Kesadaran      : CM
                   TD                 : normal (100/60- 140/ 90 mmHg)
                   Nadi               : normal (60-90 kali / menit)
                   Suhu              : Normal  (36,5 °-37,5° C )
                   RR                 : normal (16-24 kali / menit)
                   Perdarahan normal
       Intervensi :
1)        Lakukan pendekatan terapeutik pada klien
R  : Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga dapat membina rasa saling percaya antara ibu dan  keluarga serta petugas kesehatan sehingga hasil yang diperoleh maksimal
2)        Jelaskan tentang keadaan klien
R  : klien akan mengerti dan pengetahuan ibu akan bertambah
3)        Jelaskan tindakan yang akan dilakukan pada klien
R  : Menghormati hak pasien untuk mengetahui semua tindakan medis yang akan dilakukan
4)        Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
R       : Klien mendapat penangan yang tepat
Masalah
1Gangguan psikologi cemas sehubungan dengan keadaan menstruasi yang tidak normal
Tujuan : Pasien dapat beradaptasi dengan kondisinya
KH       : Klien tampak lebih tenang
  Masalah cemas dapat teratasi
   Ibu lebih kooperatif dengan tindakan yang akan dilakukan 
            Intervensi         :
a)    Anjurkan ibu uintuk mengungkapkan rasa kekhawatirannya
R     : membantu klien untuk memecahkan masalah-masalahnnya sehingga mengurangi kecemasan
b)   Hibur klien dan keluarga dengan menjawab semua pertanyaan
R     :klien tidak takut dengan tindakan yang akan dilakukan
c)    Beri dukungan moril pada klien
R     : Ketenangan ibu digunakan untuk mengurangi cemas

Masalah Potensial           :
1.  Berpotensi mengalami anemia
Tujuan: Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi perdarahan yang banyak
            KH       :
              TD                   : normal (100/60- 140/ 90 mmHg)
              Nadi                : normal (60-90 kali / menit)
              Muka               : tidak pucat
              Mata                : konjungtiva tidak pucat
Intervensi        
a)         Anjurkan klien untuk istirahat yang cukup
R   : Untuk memulihkan tenaga dan mengurangi aktivitas yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan
b)        Anjurkan klien untuk makan makanan bergizi
R   : makanan yang bergizi untuk mengurangi resiko anemi
c)         Kolaborasi dengan  dokter untuk pemberian terapi selanjutnya
R   : pengobatan lebih lanjut


2. Potensial terjadi infeksi
            Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi infeksi
KH       :
              TD                 : normal (100/60- 140/ 90 mmHg)
              Nadi               : normal (60-90 kali / menit)
              Suhu              : normal  (36,5 °-37,5° C )
              RR                 : normal (16-24 kali / menit)
Tidak terjadi infeksi
Intervensi         :
a)         Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
R   : Mencuci tangan dapat membunuh kuman sehingga akan mencegah terjadinya infeksi
b)        Gunakan tekniknya aseptik dalam melakukan tindakan
R   : Teknik aseptik meminimalkan mikroorganisme masuk dlaam tubuh
c)         Anjurkan klien untuk selalu menjaga kebersihan / personal hygiene
R   : Mencegah perkembangan mikroorganisme
d)        Observasi TTV dan tanda-tanda infeksi
R   : Deteksi dini adanya infeksi

VI.    Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kondisi klien

VII. Evaluasi
Dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan dan asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil
















BAB IV
PENUTUP


4.1  Kesimpulan
- Menoragi adalah  kelainan menstruasi dimana perdarahan yang berlebihan, apabila 3-4 pembalut atau tampon sudah penuh selama 4 jam.
-Jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Gejala-gejala yang timbul akibat anemia diantaranya adalah napas menjadi lebih pendek, mudah lelah, jari tangan dan kaki menjadi kebas, sakit kepala, depresi, konsentrasi menurun, dll
- Menoragi dapat disebabkan oleh leimioma (seringkali submukosa), komplikasi kehamilan, hiperplasia endometrium, adenomiosis, keganasan atau koagulopati.
- Pengobatan menorrhagia sangat tergantung kepada penyebabnya. Untuk memastikan penyebabnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya.

4.2 Saran
Bagi petugas Kesehatan
Diharapkan petugas kesehatan terutama bidan mampu memahami tanda dan gejala menoragi sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat serta mampu mendeteksi secara dini bila ada komplikasi yang mungkin terjadi.

            Bagi Masyarakat
            Diharapkan perempuan lebih waspada terhadap kondisi kesehatan reproduksinya terutama untuk hal menstruasi dan jika dirasakan keluhan diharapkan segera memeriksakan diri ke bidan atau petugas kesehatan lainnya.










DAFTAR PUSTAKA

Benson, Ralph C.2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi.Jakarta:EGC
Varney,Helen.2007. Buku ajar Asuhan kebidanan. Jakarta:EGC
www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00

0 komentar: