Ada suara menjerit
dari sebuah bungkusan dihadapanku.
Kado berbungkus kuning, dan berisi sebuah kebanggaan.
Tentang kita.
Melayangkan ingatanku tentang sebuah rancangan pertemuan,
Sudah ku bingkai dan ku patut senyum dan sapaan macam apa di pertemuan pertama.
Namun, bersih disapu banjir seketika.
Bis melaju pelan, dan memanjangkan waktu yang rasanya ingin ku peluk erat agar ia tak lanjut berjalan.
Berharap, Mengwi-lah yang pertama.
Sejenak, ku biarkan pikiran warasku bergantung diatas awan.
Merangkai2 lagi rencana lain, dan mengikis kekecewaan.
Dalam hening dengan keindahan puisi aku ingin menyudahi peranku yang Absurd ini.
Aku tau, perasaanmu pun tak jauh berbeda denganku, Inspiera.
:)
(Bali, 22032013, 06:27)
0 komentar:
Posting Komentar