Berikut respon salah seorang sahabat setelah baca *Senja.
Tante "T" : Budhe. itu terlalu fulgar. Bisa disamarkan gak?
Budhe "L" : hahaha, terlanjur tante.
Tante "T" : Sudah waktunya untuk mengerti budhe, bukan menuntut.
Budhe "L" : Tapi tante, ada saja bagiku cukup.
Tante "T" : Aku juga sedang belajar mengerti, dan mengayomi sekarang.
Budhe "L" : Aku sudah belajar tante...
#tanggapan yg semakin nglantur
************
Jadi bagaimana?
Well, aku selalu berfikir setiap pembaca adalah orang netral.
Dan kalaupun berminat, silahkan mentafsirkan karena itu memang tujuannya.
************
Tentang senja,
kalaupun aku masih mampu, maka aku akan terus berada di kursi ini.
tentunya dengan perasaan yang terus berdegup.
tentang mimpi dan tentang sesuatu yang samar.
Karena inilah aturan mainnya.
Allah sengaja mengatur pola yang seperti ini, karena pasti akan menghasilkan ouput yang sedemikian rupa.
inilah ketetapan, jadi kalaupun aku mau beranjak toh pada akhirnya akupun akan terduduk kembali.
Jadi inilah sebuah "alasan."
mengapa dan haruskah seperti ini?
jawabannya adalah, tengok "alasan" awal kamu terduduk.
sungguh, gadis yang malang.
Metamorfosa Sebuah Novel Biografi
1 bulan yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar