BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pendarahan antepartum
adalah pendarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 hari biasanya lebih banyak
dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan dan sebelum 28 minggu.
Perdarahan antepartum
biasanya dibatasi pada perdarahan jalan lahir setelah lahir setelah kehamilan
22 minggu walaupun patologi yang sama dapat pula terjadi pada kehamilan sebelum
22 minggu.
Perdarahan antepartum
yang berbahaya umumnya kelainan serviks biasanya tidak seberapa bahaya pada
setiap perdarahan antepartum. Pertama-tama harus selalu dipikirkan bahwa hal
itu bersumber pada kelainan placenta.
1.2 Tujuan
Penulisan
a. Tujuan
Umum
Setelah melaksanakan praktek klinik,
mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan perdarahan
antepartum, sehingga dapat memperluas, memperbanyak pengetahuan dan
keterampilan mengenai asuhan kebidanan pada pasien dengan kegawat daruratan
obstetric.
b. Tujuan
Khusus
Dengan
disusunnya laporan ini mahasiswa diharapkan :
1. Mahasiswa
dapat mengumpulkan sampai dengan menganalisa data
2. Mahasiswa
dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah
3. Mahasiswa
dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial
4. Mahasiswa
dapat mengidentifikasi kebutuhan segera
5.
Mahasiswa dapat merencanakan asuhan kebidanan
6.
Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan
yang telah direncanakan
7.
Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang telah
dilakukan
1.3 Metode
Penulisan
Metode yang digunakan
dalam asuhan kebidanan pada Ny. “S” GIV P3003 Ab000
UK 24-26 minggu dengan APB menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif
dengan melakukan tinjauan kasus melalui :
1.
Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung pada klien
guna mengetahui keluhan yang dirasakan oleh klien, sehingga dapat memberikan
asuhan yang tepat dan benar sesuai dengan masalah yang ada
2.
Observasi
Mengadakan pengamatan langsung melalui
pendekatan manajemen kebidanan.
3.
Praktek
Melakukan praktek langsung melalui pendekatan
manajemen kebidanan
4.
Studi Pustaka
Membaca, sumber buku yang ada dapat mendukung
terlaksananya asuhan dan dapat membandingkan antara teori dan praktek.
1.4 Sistematika
Penulisan
BAB
1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
1.2 Tujuan
penulisan
1.3 Metode
penulisan
1.4 Sistematika
penulisan
BAB
2 : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep
dasar kehamilan
2.2 Konsep
dasar antepartum bleeding
2.3 Konsep
asuhan kebidanan
BAB
3 : TINJAUAN
KASUS
3.1 Pengkajian
data
3.2 Identifikasi
diagnosa dan masalah
3.3 Antisipasi
Kebutuhan Segera
3.4 Identifikasi
kebutuhan segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB
4 : PEMBAHASAN
BAB
5 : PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1
Definisi
o
Kehamilan adalah perkembangan dan pertumbuhan
janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan.
(Manuaba, 1998 hal 4)
o
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi
sampai Lahirnya janin lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu/9
bulan hari dihitung dari HPHT)
(Saifuddin, 2001 hal 89)
o
Kehamilan adalah pertemuan dan persenyawaan
antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa)
(Sastrawinata, 1983 : 100)
2.1.2
Tanda dan Gejala Hamil
1)
Tanda dugaan Hamil
·
Pingsan
·
Payudara tegang
·
Sering Miksi
·
Konstipasi
·
Pigmentasi kulit sekitar payudara
·
varises
2)
Tanda Pasti Kehamilan
a.
Gerakan janin dalam rahim
·
Terlihat, teraba dalam rahim
·
Teraba bagian-bagian janin
b.
DJJ (Denyut Jantung Janin)
·
didengar dengan stethoscope, alat kardotokografi,
alat dopler
·
dilihat dengan USG
·
dengan roentgen untuk melihat kerangka janin
(Manuaba, 1998, hal 129)
3)
Tanda-tanda Inpartu
·
Nyeri abdomen yang bersifat intermiten setelah
kehamilan 22 minggu
·
Nyeri disertai lendir dan darah
·
Adanya pengeluaran air dari vagina
·
Serviks melunak
·
Dilatasi serviks
(Sarwono, 2002 : 46)
2.1.3
Perubahan yang Terjadi pada Kehamilan
1.
Pada Kulit
Hyperpigmentasi pada muka (cloasma
gravidarum) areola mammae dan putting susu
2.
Pada kelenjar
Pembesaran kelenjar tyroid
3.
Pada mammae
Membesar, tegang dan sakit vena di bawah
kulit buah dada membesar dan kelihatan keluar colostrums bila mammae dipijat
4.
Pada perut
5.
Pada Vulva
Tampak kebiruan karena kongesti pada pembuluh
darah (chadwisk) kadang terdapat varices.
6.
Pada tungkai
Varices pada satu atau kedua tungkai pada
hamil tua biasanya timbul oedema karena tekanan uterus yang membesar pada vena
kemoralis
2.2
Konsep Dasar Antepartum Bleeding
2.2.1
Definisi
o APB
adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan lebih 28 minggu atau pada TBJ
setelah lebih dari 100 gram
o Perdarahan
antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu.
(Sinopsis Obstetri Jilid II)
2.2.2
Penyebab APB
a.
Kelainan Placenta
·
Placenta previa
·
Placenta letak rendah
·
Solusio placenta
·
Perdarahan sinus marginalis
·
Rupture uteri
·
Placenta sirkum valata
·
Placenta membranase
·
Vase previa
(Sumber : Simopsis Obstetri Jilid II)
2.2.3
Keadaan Umum jelek :
o Perdarahan
banyak
o Janin
mati
o Hb
(7 mg ½ )
o Pucat,
anemi, lemah
o Syok
(Sinopsis Obstetri Jilid I)
2.2.4
Komplikasi APB
-
Syok hipovolemik
-
Kematian
(Sinopsis Obstetri
Jilid 11)
BAB
IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanna pada Ny.
“S” di ruah sakit umum daerah bangil tanggal 31 Januari 2007 maka dikataka
bahwa Ny. “S” mengakai antepartum Bleeding. Pada kasus tersebut diharapkan
dengan intervensi yang nena rdan didukung implementasi yang maksimal pada Ny.
“S” serta pemebrian KIE yang jelas dharapkan elarga biasa mengerti keadaan
pasien dan bisa melaksanakan semua yang telah dianjurkan sehingga dapat
menghasilkan hasil yang benar-benar akurat dan sehat kembali
Demikian penulis dapat memberikan asuhan
kebidanan dengan memeprhatikan setiap gejala dan keluhan yang terjadi sehingga
diharapkan tidak terjadi masalah lain bisa merugikan pasien.
DAFTAR
PUSTAKA
Manuaba, 1998, Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC,
Prawirohardjo, 2005, Panduan Praktis
Pelayanan Maternal Dan Neonatal, Jakarta
: TYBS-SP.
Prawirohardjo, 2002, Ilmu Kebidanan,
Jakarta : YAB -
SP
0 komentar:
Posting Komentar