TINJAUAN
TEORI
1.1 Konsep
Dasar Kehamilan
1.1.1
Pengertian
·
Periode antepartum
adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir
(HPHT)
hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal periode
intrapartum.
(Helen Varney, 2006 : 492)
·
Kehamilan adalah
pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba, 2007 : 4)
·
Kehamilan adalah suatu
masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid
terakhir. (Sarwono, 2007 : 89)
1.1.2
Penyebab Terjadinya Kehamilan
Proses kehamilan merupakan
mata rantai
yang berkesinambungan dan terdiri dari 5 aspek sebagai berikut :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang
terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam uterus
dilingkari oleh zona pellusida/kromosom radiate.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala
berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti/nukleus, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian
tengah dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak
dengan
cepat.
3.
Konsepsi
Konsepsi
adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel sperma dan sel telur di tuba
fallopi, hanya satu zona yang dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak
dengan cepat.
4. Nidasi
Nidasi adalah
masuknya/tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium, lama kehamilan
berlangsung sampai persalinan sekitar 280-300 hari dengan perhitungan
sebagai
berikut :
a.
Kehamilan
sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut
keguguran /
abortus.
b. Kehamilan
29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematur
c. Kehamilan
berumur 37-42 minggu disebut Aterm
d. Kehamilan
melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu/post date (Serotinus)
5. Plasenta
Plasenta adalah alat
yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara
ibu dan
bayinya dan sebaliknya. Desidua adalah mukosa rahim pada kehamilan yang
dibagi
atas :
a. Desidua
basalis
Terletak antara hasil
konsepsi
dan dinding rahim (tempat plasenta terbentuk).
b. Desidua
kapsularis
Meliputi hasil konsepsi ke
arah rongga rahim yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vera.
c. Desidua
vera
Meliputi lapisan dalam
dinding
rahim.
1.1.3
Tanda dan Gejala
Tanda-Tanda
Kehamilan :
A. Tanda
Tidak Pasti (Presumtive Sign)
Tanda tidak pasti
adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat dikenali dan pengakuan
atau
yang dirasakan oleh wanita hamil.
1. Amenorea
(berhentinya menstruasi)
Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi
sehingga
menstruasi tidak terjadi. Lamanya amanorea dapat dikonfirmasikan dengan
memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT) dan digunakan untuk
memeperkirakan
usia kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi amenorea juga dapat
disebabkan
oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitari, perubahan dan faktor
lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti
ketakutan akan
kehamilan.
2. Mual
(nausea) dan muntah (emesis)
Pengaruh estrogen dan
progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan dan
menimbulkan
mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning
sickness.
Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis tetapi bila terlampau
sering
dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut dengan hiperemesis
gravidarum.
3. Ngidam
(menginginkan makanan tertentu)
Wanita hamil sering
menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam.
Ngidam
sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan menghilang
dengan
makin tuanya kehamilan.
4. Syncope
(pingsan)
Terjadinya gangguan
sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
pusat
dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama
jika
berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.
5. Kelelahan
Sering terjadi pada
trimester pertama akibat dari penurunan kecepatan basal metabolisme
(basal
metabolisme rate-BMR) pada kehamilan yang akan meningkat seiring
pertambahan
usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
6. Sering
miksi (kencing)
Desakan rahim ke depan
menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi
miksi
yang sering, terjadi pada trimester pertama akibat desakan uterus
terhadap
kandug kemih. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini akan berkurang
karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester,
gejala
bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan
kembali
kandung kemih.
7. Konstipasi
atau obstipasi
Pengaruh progesteron
dapat menghambat peristaltik usus (tonus
otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
8. Pigmentasi
Kulit
Pigmentasi terjadi pada
usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
Pigmentasi ini meliputi
tempat-tempat berikut ini :
-
Sekitar pipi : cloasma
gravidarum (penghitaman pada daerah dahi, hidung, pipi dan leher)
-
Sekitar leher : tampak
lebih hitam
-
Dinding perut : striae
liviade/gravidarum (terdapat pada seorang primigravida, warnanya
membiru),
striae nigra, linea alba menjadi lebih hitam (linea grisea/nigra)
-
Sekitar payudara :
hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola sekunder.
Pigmentasi
areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda pada wanita
kulit
putih, coklat tua pada wanita kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit
hitam.
Selain itu, kelenjar montgomeri menonjol dan pembuluh darah menifes
sekitar
payudara
-
Sekitar pantat dan paha
atas terdapat striae akibat pembesaran
bagian tersebut.
9. Epulis
Hipertropi papilla
ginggivae/gusi sering terjadi pada triwulan pertama.
10. Varises
atau penampakan pembuluh darah vena
Pengaruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita
yang
mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genetalia eksterna,
kaki, dan
betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang
setelah
persalinan.
B. Tanda
Kemungkinan Kehamilan
Tanda kemungkinan
adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui oleh
pemeriksa
dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.
1. Pembesaran
Perut
Terjadi akibat
pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan ke-empat kehamilan.
2. Tanda
Hegar
Tanda hegar adalah
pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
3. Tanda
Goodel
Adalah pelunakan
serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung
sedangkan
pada wanita hamil melunak seperti bibir.
4. Tanda
Chadwicks
Perubahan warna menjadi
keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.
5. Tanda
Piscaceck
Merupakan pembesaran
uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada
daerah dekat
dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
6. Kontraksi
Braxton Hicks
Merupakan peregangan
sel-sel otot uterus akibat meningkatnya actomysin di dalam otot uterus.
Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri biasanya timbul pada
kehamilan delapan mingggu, tetapi baru dapat di amati dari pemeriksaan
abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus meningkat
frekuensinya. Lamanya dan kekuatannya sampai mendekati persalinan.
7. Teraba
Ballotement
Kekuatan yang mendadak
pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat
dirasakan
oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada dalam pemeriksaan kehamilan
karena
perabaan seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja
merupakan
mioma uteri.
8. Pemeriksan
Test Biologis Kehamilan (Planotest) positif.
Pemeriksan ini adalah
untuk mendeteksi adannya Human Corionic Gonadotropin (HCG)
yang di produksi oleh sinsitiotropoblastik
sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaraan darah ibu (pada
plasma
darah) dan diekskresi oleh urine ibu. Hormon ini dapat dideteksi pada 26
hari
setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60.
C. Tanda
Pasti (Positif sign)
Tanda pasti adalah
tanda yang menunjukan langsung keberadaan janin yang dapat dilihat
langsung
oleh pemeriksa.
1. Gerakan
janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus
dapat teraba dengan jelas oleh pemeriksa gerakan janin
baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
2. Denyut
Jantung Janin
Dapat didengar pada
usia 12 minggu dengan menggunakan alat Fetal Elektrocadiograf (misalnya
dopler). Dengan stetoskop laenecc, DJJ baru dapat didengar pada usia
kehamilan
18-20 minggu.
3. Bagian-bagian
Janin
Bagian-bagian janin
yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
yaitu
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
trimester akhir.
Bagian janin ini dapat dilihat dengan sempurna lagi dengan menggunakan
USG.
4. Kerangka
Janin
Kerangka janin dapat
dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
(Ummi Hani, dkk. 2010 : 72-75)
1.1.4
Perubahan Fisiologi pada masa
kehamilan
a. Uterus
Uterus bertambah besar
sememula 30 gram menjadi 1000 gram pembesaran ini dikarenakan hipertropi
oleh
otot-otot rahim.
b. Vagina
·
Elastisitas vagina
bertambah
·
Lendir dalam vagina
biasanya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
·
Pembuluh darah
dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya berwarna kebiru-biruan (Tanda Hadwick).
c. Ovarium
(Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih
terdapat corpus luteum sampai terbentuknya uriyang mengambil alih
pengeluaran
estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat
hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea
alba.
e. Dinding
perut
Pembesaran rahim
menimbulkan peregangan dan menyebablan perobekan selaput elastis di
bawah kulit
sehingga timbul striae gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam
kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu
biasanyamembesar dan
berwarnalebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua warnanya.
g. Sistem
Respirasi
Wanita hamil tekadang
mengeluh sering sesak nafas, yamg sering ditemukan pada kehamilan 3
minggu ke
atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat
pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan
sehingga
ibu akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%.
h. Sistem
urinaria
Pada bulan-bulan
pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar.
1.1.5
Perubahan
Psikologis pada Wanita Hamil
Perubahan psikologis
pada wanita hamil dapat terjadi pada trimester I, trimester II, dan
trimester
III. Karena kasus yang ditemukan adalah trimester II, maka perubahan
psikologis
pada wanita hamil trimester II antara lain :
-
Merasa sehat karena
dapat beradaptasi dengan kehamilannya.
-
Sudah menerima
kehamilannya
-
Dapat beraktivitas
seperti biasanya
-
Merasa senang karena
sudah meraskan gerakan janin sehingga merasa menyatu dengan kehamilannya
-
Pada trimester II,
libido akan meningkat.
1.1.6
Ketidaknyamanan
Pada Trimester II
a.
Kram pada kaki karena
sirkulasi darah pada tungai yang lebih lambat saat
kehamilan
b.
Sendawa dan buang angin karena
usus meregang dan akan merasa kembung
c.
Gusi berdarah karena pengaruh
peningkatan aliran darah selama kehamilan
1.1.7
Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil
1. Definisi
Asuhan antenatal adalah
upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik melalui
serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
(Sarwono.
2008 : 278)
2.
Tujuan
Asuhan Antenatal
a.
Tujuan Umum
Memelihara dan
meningkatkan kesehatan ibu maupun janin sesuai dengan kebutuhan sehingga
kehamilan berjalan normal dan melahirkan bayi yang sehat.
b. Tujuan
Khusus
-
Mengenal dan menangani sedini mungkin
penyulit
yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan dan kala nifas.
-
Memberikan nasehat dan petunjuk yang
berkaitan
dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga
berencana.
-
Menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
3.
Standar minimal asuhan antenatal
a.
Timbang
berat badan
b.
Ukur
tekanan darah
c.
Ukur
tinggi Fundus Uteri
d.
Imunisasi
TT
e.
Pemberian
tablet besi
f.
Test
terhadap PMS
g.
Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan
4.
Setiap Ibu hamil memerlukan
sedikitnya 4x kunjungan selama
antenatal.
-
1 x kunjungan selama trimester
pertama.
-
1 x kunjungan selama trimester kedua
-
2 x kunjungan selama trimester ketiga
1.2
Konsep
Kehamilan Resiko Tinggi
1.2.1
Pengertian
Kehamilan
resiko tinggi adalah kehamilan dengan adanya salah satu atau lebih faktr
resiko
dari pihak ibu maupun bayi yang dampak memberikan dampak yang kurang
menguntungkan bagi ibu dan bayi.
(Sarwono,
2008:294)
Kehamilan
resiko tinggi adalah keadaan yang dapt mempengaruhi optimalisasi ibu
maupun
janin pada keadaan yang dihadapi.
(Manuaba,
2008:33)
Kehamilan
resiko tinggi adalah kehamilajn dengan satu atau lebih faktor resiko
baik dari
pihak ibu maupun janin yang memberikan dampak yang kurang menguntungkan
bagi
ibu maupun janinnya.
(Poedji
Rochjati, 2003)
1.2.2
Kelompok Faktor Resiko
Menurut
Poedji Rochjati 2003 kelompok faktor resiko adalah suatu keadaan/ciri
seseorang
atau suatu kelompok orang yang mempunyai hubungan dengan peluang akan
terjadinya suatu penyakit atau kecacatan dean kematian. Faktor resiko
ibu dapat
diamati/ dikenal sebelum peristiwa yang dapat diramalkan terjadi hingga
persiapan untuk menangani dapat direncanakan.
a. Kelompok faktor resiko I
1) Primigravida
Terlalu
muda hamil pertama umur kurang dari 16 tahun
2) Primitua
Terlalu
tua hamil pertama umur lebih dari 35 tahun/ terlalu lambat
hamil setelah kawin >4 tahun
3) Primitua sekunder
Terlalu
lama punya anak lagi, anak terkecil >10 tahun
4) Anak terkecil >2 tahun
5) Grande multi
Anak
lebih dari 4
6) Umur lebih dari 35 tahun
7) Tinggi kurang dari 145 cm untuk ibu
dengan :
·
Hamil pertama
·
Hamil ke dua
atau lebih tetapi pernah lahir normal atau spontan dengan bayi cukup
bulan dan
hidup
8) Pernah gagal kehamilan
·
Hamil kedua yang
pertama gagal
·
Hamil ketiga
atau lebih gagal (abortus/ lahir mati) 2 kali
·
Hamil terakhir
bayi lahir mati
9)
Pernah
melahirkan dengan :
·
Tarikan tang dengan
vakum
·
Uri dikeluarkan
oleh penolong dalam rahim
·
Ditransfusi pada
perdarahan post partum
10) Pernah operasi Caesar sebelum kehamilan
ini
b. Kelompok kehamilan resiko II
Tanda
bahaya saat kehamilan, tapi tidak darurat, diantaranya :
1)
Penyakit ibu
hamil
·
Anemia
·
Malaria
·
TB paru
·
Payah jantung
·
DM
·
PMS
2)
Pre-eklamsi
ringan
Bengkak
pada tungkai dan hipertensi
3)
Hamil kembar/
gemeli
Perut
ibu sangat besar, gerak anak dirasakan di berbagai tempat
4)
Hamil kembar
air/ hidramnion
Perut
ibu sangat besar, gerak anak kurang terasa karean air ketuban terlalu
banyak,
biasanya janin kecil
5)
Hamil lebih
bulan/ serotinus
Ibu
hamil lebih dari 9 bulan
6)
Hamil kelainan
letak
·
Sungsang : rasa
berat menunjukkan letak kepala janin di atas perut
·
Lintang : rasa
berat menunjukkan letak kepal janin di samping perut kiri/ kanan
7)
Janin mati dalm
kandungan
Ibu
hamil tidak merasakan gerakan janin lagi, perut mengecil
c. Kelompok resiko tinggi III
Ada
ancaman nyawa ibu dan bayi dengan faktor ini membutuhkan pengenalan
diri,
dirujuk dengan segera, faktor resiko dalam kelompok ini adalah :
1)
Perdarahan
sebelum kelahiran bayi
Mengeluarkan
darah saat hamil, sebelum kelahiran bayi
2)
Pre-eklamsi
berat/ eklamsi
Pada
hamil 6 bulan atau lebih, sakit kepala, tungkai/wajah bengkak,
hipertensi,
albumin dalam urin, bila pre-eklamsi ditambah kejang-kejang.
1.2.3
Penatalaksanaan KRT (Kahamilan Resiko
Tinggi)
a.
Kehamilan
resiko tinggi harus dibina antara lain oleh seorang ahli kebidanan
dengan
pengawasan yang intensif
b.
Persalinan
harus dilakukan di RS yang lengkap fasilitasnya
c.
Jika perlu
dilakukan pemeriksaan khusus seperti USG
d.
Penderita
masuk RS sedini mungkin
e.
Setelah
bayi lahir secara intensif dirawat oleh dokter anak
1.2.4
Skreening Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko
Tinggi
Menurut
Poedji Rochjati 2003 skreening deteksi dini ibu hamil resiko tinggi
menuju
persalinan normal adalah :
Sangat
baik bila ibu hamil dalam
kehamilan muda sudah dapat dilakukan perkiraan kemungkinan terjadi
pentulit
saat kehamilan, sehingga jika sudah mendekati persalinan dan betul-betul
terjadi penyulit ibu hamil, suami dan kelurga sudah ada kesiapan baik
mental,
keputusan untuk merujuk, biaya dan
transportasi.
Penilaian
berat ringannya kmplikasi persalinan
dan bahaya kesakitan dan kematian ibu dan bayi diberi pembobotan/ diukur
menggunakan angka dan dinamakan system score dapat diberikan tiap
kondisi ibu
hamil yaitu umur, paritas, faktor resiko yang menyebabkan komplikasi
persalinan.
Tujuan
system score :
a. Menurut pengelompokan ibu hamil
kehamilan resiko
rendah (KRR), kehilan resiko tinggi (KRT), kehamilan resiko sangat
tinggi
(KRST) agar perkembang perilaku kebutuhan, tempat pertolongan persalinan
yang
sesuai dengan kondisi ibu hamil.
b. Melakukan pemberdayaan ibu hamil,
suami, keluarga, dan
masyarakat agar peduli dan memberikan dukungan.
Fungsi
system score
1) Alat komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) bagi ibu
hamil, suami, kelurga dan masyarakat
2) Alat peringatan bagi petugas kesehan
agar lebih
waspada.
*SKOR POEDJI ROCHJATI
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
|
No
|
Masalah
/ Faktor resiko
|
Skor
|
Skor
|
Skor
awal ibu Hamil
|
2
|
2
|
||
A
|
1
|
Terlalu
muda hamil < 16 tahun
|
4
|
0
|
|
2
|
a.Terlalu
lambat hamil I,kawin ≥ 4 tahun
|
4
|
0
|
|
|
b.Terlalu
tua hamil I, ≥ 35 tahun
|
4
|
0
|
|
3
|
Terlalu
cepat hamil lagi ( < 2 tahun)
|
4
|
0
|
|
4
|
Terlalu
lama hamil lagi ( > 10 tahun)
|
4
|
0
|
|
5
|
Terlalu
banyak anak, 4 atau lebih
|
4
|
0
|
|
6
|
Terlalu
tua umur ≥ 35 tahun
|
4
|
0
|
|
7
|
Terlalu
pendek ≤ 145 cm
|
4
|
0
|
|
8
|
Pernah
gagal kehamilan
|
4
|
0
|
|
9
|
Pernah
melahirkan dengan :
|
||
|
|
a.Tarikan
tang/vakum
|
4
|
0
|
|
|
b.Uri
dirogoh
|
4
|
0
|
|
|
c.Diberi
infuse/transfuse
|
4
|
0
|
|
10
|
Pernah
operasi sesar
|
8
|
0
|
B
|
11
|
Penyakit
pada Ibu hamil
|
|
|
|
|
a.Anemia
|
4
|
0
|
|
|
b.Malaria
|
4
|
0
|
|
|
c.TBC
|
4
|
0
|
|
|
d.Payah
jantung
|
4
|
0
|
|
|
e.Kencing
manis (diabetes)
|
4
|
0
|
|
|
f.Penyakit
menular seksual
|
4
|
0
|
|
12
|
Bengkak
pada muka/tungkai dengan TD tinggi
|
4
|
0
|
|
13
|
Hamil
kembar 2 atau lebih
|
4
|
0
|
|
14
|
Hamil
kembar air (hydramnion)
|
4
|
0
|
|
15
|
Bayi
mati dalam kandungan
|
4
|
0
|
|
16
|
Kehamilan
lebih bulan
|
4
|
0
|
|
17
|
Letak
sungsang
|
4
|
0
|
|
18
|
Letak
lintang
|
4
|
0
|
|
19
|
Perdarahan
dalam kehamilan ini
|
8
|
0
|
|
20
|
Preeklamsi
berat / kejang-kejang
|
8
|
0
|
|
|
Jumlah skor (A+B)
|
|
2
|
Keterangan :
Jumlah skor (A+B) :
2 → kehamilan resiko rendah
6-8 → kehamilan resiko tinggi
> 12 → kehamilan resiko sangat tinggi
1.2.5 Pedoman
Penyuluhan Kehamilan/ persalinan aman (Rujukan Terencana)
Kehamilan
|
Kehamilan
Dg resiko
|
|
||||||
Rujukan
|
||||||||
Jumlah
Skor
|
Kelompok
Resiko
|
Perawatan
|
Rujukan
|
Tempat
|
Penolong
|
RDB
|
RDR
|
RTN
|
2
|
KRR
|
Bidan
|
Tidak
Dirujuk
|
Rumah
Polindes
|
Bidan
|
|
|
|
6-10
≥12
|
KRT
KRST
|
Bidan
Dokter
Dokter
|
Bidan
PKM
RS
|
Polindes
PKM/RS
RS
|
Bidan
Dokter
Dokter
|
|
|
|
1.3
Konsep
Manajemen Asuhan Kebidanan ibu hamil dengan resiko tinggi
2.3 Manajemen
Asuhan Kebidanan
I. PENGKAJIAN
Tanggal : ……………………………Pukul
:……………….WIB
A. Data
Subjektif
1.
Biodata
-
Nama :
Nama
ibu dan suami digunakan untuk mengenal, memanggil dan menghindari
terjadinya
kekliruan.
-
Umur
Terutama
pada ibu yang hamil pertama kali bila umur lebih 35 tahun disebut primi
tua
gravid dan bila umur kurang dari 18 tahun disebut primi muda gravida.
-
Agama
Bila
kehamilan sungsang atau lintang untuk mengganjurkan menungging seperti
gerakan
sholat selama 10-15 menit sehari 2X membimbing berdoa dan bila
menghadapi
pasien yang krisis bisa mengetahui kepada siapa harus menghubungi.
-
Pendidikan
Untuk
memberi bimbingan sesuai dengan tingkat pendidikannya.
-
Pekerjaan
Pekerjaan
suami untuk mengetahui taraf kehidupan.
-
Alamat
Untuk
mempermudah komunikasi kunjungan rumah.
2.
Alasan Ibu Datang
Mengetahui
alasan ibu dating ke BPS / RS / Puskesmas, ingin memeriksakan
kehamilannya.
3.
Keluhan Utama
Mengetahui
keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi pada saat kehamilan
trimester III yaitu sering kencing akibat penekanan kepala janin pada
kandung
kemih, pembengkakkan dikaki akibat kadar garam yang terlalu tinggi dalam
tubuh,
nyeri pinggang.
4.
Riwayat Kesehatan Yang
Lalu
Mengetahui
apakan ibu pernah sakit parah atau pernah menderita penyakit menular
atau
menurun. Penyakit ini dimungkinkan dapat memperberat pada saat kehamilan
seperti :
·
Sesak nafas : membuat
sirkulasi O2 menurun dan
potensial terjadi gawat janin.
·
Jantung : menyebabkan
ganagguan pertumbuhan janin, payah jantung semakin berat, kehamilan
premature
dalam persalinan.
·
Tekanan darah tinggi :
potensial terjadi preeklamsia eklamsia.
·
Diabetes mellitus :
menyebabkan persalinan premature (< 37 minggu), hidramnion, kelaianan
bawaan, kelahiran bayi dengan berat >4000gr, kematian bayi prenatal.
5.
Riwayat kesehatan
Keluarga
·
Ditanyakan mengenai
penyakit yang mungkin diderita oleh keluarga, seperti penyakit menular
(TBC,
Hepatitis) yang dapat menular pada ibu dan janin atau bayi jika sudah
lahir
jika sudah lahir.
·
Ditanyakan mengenai
penyakit yang menurun yang diderita keluarga faktor yang dapat
meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah ras, keturunan umur dan paritas.
6.
Riwayat Haid
Ditanyakan
usia pada saat pertama haid,siklus haid untuk mengetahui tanggal
perkiraan
persalina, lama haid, banyaknya darah haid, keluhan saat haid.
7.
Riwayat Kehamilan
sekarang.
Untuk
menentukan umur kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan
kehamilan yang
biasa, dan dapat mendeteksi adanya komplikasi.
8.
Riwayat kehamilan,
persalinan dan nifas yang lalu.
Mengetahui
apakah ibu memiliki riwayat obstetric buruk seperti terjadinya
preeklamsi,
abortus, kelahiran premature, postdate, persalinan macet, infeksi nifas.
Semua
kejadian obstetri yang buruk dapat terjadi pada kehamilan sekarang.
Selain itu
dapat membantu menegakkan diagnosa.
9.
Riwayat KB
Apakah
selama hamil ibu tetap menggunkan KB, jika iya ibu memakai KB jenis apa.
Sudah
berhenti berapa lama, keluhan selama ikut KB dan rencana penggunaan KB
setelah
melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan ini karena faktor
KB atau
tidak.
10.
Pola Kebiasaan
Sehari-Hari
·
Nutrisi
Kebutuhan gizi ibu hamil
a.
Energi
: 2300 kkal
b.
Protein
: 65 gr
c.
Kalsium :
1gr
d.
Zat besi
: 17 gr
e.
Vitamin A
: 50 mg
f.
Vitamin C
: 90 gr
Dapat diperoleh dari 3X makan dengan komposisi
: 1 entong nasi, 1 potong daging/telur/tahu/tempe, 1 mangkuk sayuran dan
1
gelas susu, buah jika ada. Minum air kurang lebih 8 gelas perhari.
·
Pola istirahat
Tidur
malam 7-8 jam, tidur siang 2 jam
·
Eliminasi
BAK
normal warna kuning, jernih, bau khas urine.
BAB
1X sehari
·
Aktivitas
Ibu
tidak bekerja atau bekerja, pekrjaan rumah seperti apa : setelah hamil
apakah
pekerjaan ibu tetap seperti biasanya atau tidak, jenis pekerjaan rumanya
seperti apa.
·
Kebersihan
Mandi
minimal 2X sehari, ganti pakaian tiap kali mandi bila terasa lembab atau
keringat, ganti CD tiap hari atau jika lembab.
11.
Data psikososial
·
Pada awal kehamilan
pusat pikiran ibu berfokus pada dirinya sendri dan pada realitas awal
kehamilan
itu sendiri. Anak dipandang sebagai seseorang dan kebanyakan wanita
berfokus
bahwa janin tidak nyata selama masa awal periode kehamilan (wanita
menerima
fakta biologis).
·
Pada trimester II
biasanya pada bulan kelima kesadaran akan adanya anak sebagai makhluk
yang
terpisah semakin nyata dengan menerima realitas seorang anak (mendengar
denyut
jantung dan merasakan gerakan janin), hal ini akan menimbulkan perasaan
sejahtera yang utuh membuat wanita memasuki periode yang tenang dan
menjadi
mawas diri. Wanita juga menerima kehamilannya dan senang dengan
kehamilannya
(ibu menerima janin yang tumbuh sebagai suatu yang terpisah dari dirinya
dan
dirawat).
·
Pada trimester III
ditandai dengan kimak, kegembiraan, emosi karena kelahiran
bayinya,sekitar
bulan ke delapan mungkin terdapat periode tidak semangat atau depresi,
kepala
bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah, reaksi calon ibu terhadap
persalinan itu tergantung pada persiapannya dan persepsinya terhadap
kehamilan.
12.
Data spiritual
Sebagai
dasar untuk memberikan asuhan yang tepat sehingga tidak bertentangan
dengan
keyakinan ibu sekaligus melihat kondisi psikologis ibu terhadap
kehamilannya.
Biasanya kondisi psikologis yang baik selalu mendoakan anaknya agar
lahir
normal dan sehat sesuai persalinananya berjalan normal, selain itu juga
kita
melihat bagaimana beribadah ibu sebelum hamil dan selama hamil apakah
ada
gangguan karena kehamilan.
13.
Riwayat kesehatan sekarang.
Mengetahui
apakah ibu sedang menderita penyakit yang dapat berpengaruh terhadap
kehamilan,
antara lain :
a.
Sesak nafas
b.
Jantung berdebar
c.
Dada terasa berat,
kadang-kadang nyeri
d.
Nadi cepat
e.
Kaki bengkak
B. Data
Objektif
1.
Pemeriksaan Umum
Untuk
mengetahui keadaan umun ibu, apakah normal atau tidak.
o
Tinggi badan cukup,
bila kurang dari 145 cm, berarti kemungkinan memiliki panggul sempit.
o
Pertambahn berat badan
lebih dari 0,5 – 1 kg per minggu, pada TM III diwaspasdai kemungkinan
preeklamsi. Hingga akhir kehamilan pertumbuhan berat badan yang normal 9
kg –
13,5 kg.
o
Tekanan darah normal
100/70 – 130/90 mmHg. Kekurangan darah < 90/100 diwaspadai anemia,
>
130/90 diwaspadai preeklamsi.
o
Denyut nadi dan suhu.
Nadi 70-96 X/menit waspadai adanya syok.
o
LILA < 23,5 cm indikator
gizi ibu kurang sehingga melahirkan bayi dengan BBLR .
2.
Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
·
Waktu pasien berdiri : skoliosis / kifosis / lordosis.
·
Waktu pasien berjalan : pincang / kaki O / kaki X.
·
Waktu pasien berbaring
:
o Muka :
pucat, chloasma gravidarum, oedem(bengkak),
reaksi
pasien
(sedih,gembira).
o
Mata :
sklera putih / kuning, konjungtiva merah
muda / putih.
o
Hidung :
kelainan/tidak, pengeluaran sekret, pernafasan
cuping
hidung
ada/tidak
o
Mulut :
simetris / tidak, bibir lembab/kering,
merah / pucat,
bersih
/ kotor / ada karies gigi /
tidak
o
Telinga :
bersih/tidak, ada pengeluaran serumen/tidak
o
Leher :
pembesaran kelenjar gondok yaitu pasien
disuruh
menegadah
kemudian disuruh menelan.
Jika ada
benjolan
yang ikut bergerak naik
turun menandakan
ada
pembesaran. Pembesaran ini
disebabkan hormon
tiroid.
o
Dada :
simetris, putting susu
menonjol/mendatar/masuk,
benjolan,
hiperpigmentasi, strie,
keluar kolostrum
(hamil
4 bulan jernih, hamil 4-8
bulan encer sekali,
hamil 8 keatas warnanya kuning seperti susu jolong)
o
Abdomen (perut) :
Ø Primigravida
perut tegang, menonjol dan striae livida.
Ø Multigravida
perut lembek, menggantung dan striae albicans.
Ø Pergerakan
anak, hiperpigmentasi, bekas operasi (kapan dioperasi dan sebabnya)
o
Genitalia eksterna :
adanya tanda chadwich, varises, kondiloma
akuminata yang
disebabkan gonore
bentuknya seperti
cengger ayam, adanya
condilomatalata yang
disebabkan oleh sifilis
bentuknya datar dan
keras.
o
Ekstremitas:
Tungkai
:
Ø Adanya
oedem disebabkan karena uterus yang membesar yang letaknya tidak selalu
ditengah-tengah sehingga menekan vena femoralis sehingga mempengaruhi
keluar
masuknya cairan dalam pembuluh vena.
Ø Varises
disebabkan karena penekanan vena femoralis oleh uterus sehingga terjadi
bendungan darah, dengan demikian timbul pelebaran pembuluh darah atau
varises.
Ø Kaki
sama panjang atau tidak karena akan mempengaruhi jalannya persalinan.
b.
Palpasi
Palpasi
bertujuan :
Ø Mengetahui
umur kehamilan.
Ø Mengetahui
bagian-bagian janin.
Ø Mengetahui
letak janin, janin tunggal atau tidak.
Ø Sampai
dimana bagian terdepan janin masuk kedalam rongga panggul.
Ø Adakah
keseimbanagan antara ukuran kepala dan panggul.
· Leher :
Ø Tidak
ada pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini berpengaruh saat
persalinan
terutama saat meneran. Hal ini dapat menambah tekanan pada jantung dan
menambah
kerja jantung, potensial terjadi gagal jantung.
Ø Tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid. Jika ada potensial terjadi kelahiran
premature,
lahir mati, lahir BBLR, kretisme dan keguguran.
Ø Tidak
ada pembesaran limfe (pembesaran kelenjar limfe memungkinkan terjadi
infeksi
oleh berbagai penyakit misalnya TBC, sifilis, radang akut dikepala,
otofaring
dan kulit.
· Dada :
Payudara
Ø Tidak
ada benjolan abnormal (adanya benjolan menandakan tumor atau
kanker mammae yang bisa menghambat
laktasi).
Ø Kolostrum
belum keluar (kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu
tapi
mulai keluar pada usia 20 minggu.
· Abdomen :
Perut
Ø Leopold
I : Menentukan TFU (mengetahui usia
Kehamilan
), bagian apa yang di fundus.
Ø
Leopold II :
Menentukan bagian apa yang ada di bagian
kanan dan kiri perut
ibu (menetukan letak punggung janin kanan/kiri untuk DJJ).
Ø Leopold
III : Menentukan apakah bagian bawah
sudah
masuk
PAP, dan
apa yang terdapat dibagian
bawah.
Ø Leopold
IV : Menentukan seberapa jauh masuknya
bagian
bawah
janin ke
PAP.
Perkiraan Usia Kehamilan (UK) dengan TFU.
Akhir
minggu ke -
|
TFU
|
4
|
Belum
teraba
|
8
|
Di belakang
simfisis
|
12
|
3 jari
di atas simfisis
|
16
|
Pertengahan
simfisis pusat
|
20
|
3 jari
dibawah pusat
|
24
|
Setinggi
pusat
|
28
|
3 jari
diatas pusat
|
32
|
Pertengahan
pusat dan prosesus xyphoideus
|
36
|
3 jari
di bawah prosesus xyphoideus dan merapat di tulang iga
|
40
|
Pertengahan
pusat-prosesus xyphoideus tapi melebar kesamping
|
c.
Auskultasi
· DJJ
+/-
· Frekuensi
normal : 120-160 x/menit
· Regular
/ tidak : jika tidak, tidak terjadi gawat janin.
o
< 120x/menit :
menjadi gawat janin.
o
> 160x/menit :
menjadi gawat janin.
·Dada
: tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, menandakan pernah terganggu
akibat
penyakit pernafasan.
d.
Perkusi.
Tungkai
: Reflek patella (+)
Reflek patella (-) : menandakan ibu kurang B1.
e.
Data penunjang
1.
Pemeriksaan darah untuk
mengetahui kadar Hb (Hb <11 anemia="anemia" o:p="o:p" potensial="potensial">11>
2.
Pemeriksaan planotest
untuk menentukan ibu benar hamil / tidak.
3.
Pemeriksaan urine untuk
menetukan kadar glukosa/protein urine.
4.
Penilaian dengan kartu
skor poedji rochjati untuk mengetahui tingkat resiko kehamilan ibu.
II.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA
ATAU MASALAH
Dx :
Ny “ ..... “ G…P….Ab… UK…….mimggu,
T/H/I,
Letak….Punggung….dengan
kehamilan
resiko tinggi
Ds :
Ibu mengatakan hamil ke…… dan
UK……..bulan.
Ibu mengatakan hari pertama
haid terakhir……..
Do :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
TTV
-
Nadi : 70-90x/menit.
-
TD : 110/70 – 130/90
mmHg.
-
Suhu : 36,5oC –
37,5oC.
-
RR : 16-24x/menit.
-
TB : >145cm
-
BB : Kenaikan BB normal
9-13,5 kg selama.
-
LILA : > 23,5cm.
Palapsi
:
-
Leopold I : TFU sesuai usia
kehamilan, teraba bokong.
-
Leopold II : Pada bagian kanan teraba
datar = punggung
(sebaliknya). Pada
bagian kiri teraba = bagian kecil
janin
(sebaliknya)
-
Leopold III : Teraba keras, bundar,
melenting, kepala bagian
terendah sudah masuk PAP atu belum.
-
- Leopold IV :
Untuk mengetahui seberapa jauh kepala masuk
PAP.
Auskultasi
: DJJ +
Masalah :
1.
Nyeri pinggang yang
berhubungan dengan spasme otot pinggang akibat lordose yang berlebihan
dan
pembesaran uterus.i dan
Ds :
Ibu mengatakan nyeri pada pinggang sejak…
Do :
Ibu tampak menyeringai saat bangkit dan
memegang
pinggangnya.
2.
Obstipasi karena
pengaruh hormone kehamilan.
Ds :
Ibu mengatakan tidak BAB selama 3 hari.
Do :
Teraba skibala (feses yang mengeras)
3.
Kram pada kaki
Ds :
Ibu nengatakan kakinya sering kram selama
kehamilan.
Do :
Nyeri tekan pada bekas kram.
4.
Sesak nafas sehubungan
dengan pembesaran uterus sehingga mendesak diafragma.
Ds :
Ibu mengatakan akhir-akhir ini mengalami
kesulitan dalam
bernafas.
Do :
Nafas ibu tampak pendek dan dalam.
5.
Sering kencing
Ds :
Ibu mengatakan tidur di malam hari
terganggu karena harus
bolak-balik
ke kamar mandi untuk BAK
sejak…..
Do :
Ibu tampak lemas dan sesekali menguap,
mata ibu terlihat
sayu.
6.
Oedema (bengkak)
Ds :
Ibu mengatakan kakinya bengkak sejak…..
Do :
Tampak oedem (bengkak) pada ekstermitas
bawah / oedem
:+/-
III.
INTERVENSI
Dx :
Ny “ .... “ G…P….Ab… UK…….mimggu,
tunggal, hidup,
intrauterine,
dengan kehamilan resiko
tinggi
Tujuan
: - Ibu mengetahui dan mengerti keadaan
kehamilannya.
-
Keadaan ibu dan janin sehat.
-
Tidak terjadi komplikasi pada ibu dan janin dalam proses kehamilan.
KH
: ibu
tampak tenang dan puas dengan penjelasan petugas
Keadaan
umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
TTV
-
Nadi : 70-90x/menit.
-
TD : 110/70 – 130/90
mmHg.
-
Suhu : 36,5oC –
37,5oC.
-
RR : 16-24x/menit.
-
DJJ : (+)
-
Frekuensi : 120-160x/menit.
Intervensi
1.
Jelaskan pada ibu
tentang hasil pemeriksaan ibu dan janin.
R :
Ibu dapat mengetahui keadaan dirinya
maupun janinnya, pengetahuan ibu meningkat sehingga ibu lebih
kooperatif.
2. Jelaskan pada ibu
perubahan fisiologis pada ibu hamil yang terjadi pada masa kehamilan.
R :
Pengetahuan ibu meningkat sehingga ibu
lebih kooperatif terhadap asuhan yang ada.
3. Jelaskan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan
yang bergizi.
R
:Sebagai energi untuk melakukan
aktifitas dan
mempertahankan
kondisi ibu tetap sehat
dan nutrisi bagi janin.
4. Jelaskan pada ibu
untuk istirahat yang cukup selama hamil.
R : Kesejahteraan janin ditunjang dari
suplai O2 yang cukup dari
ibu.
5. Beritahu ibu agar kontrol
lagi atau sewaktu-waktu
bila ada keluhan sepertiperdarahan jalan lahir, air ketuban keluar
sebelum
waktunya.
R : Pemantauan yang rutin dapat
mendeteksi adanya komplikasi
atau
kelainan pada kehamilan
sehingga dapat dilakukan
tindakan segera.
6. Diskusikan tentang
rencana persalinan.
R : Persiapan yang matang
menambah
kesiapan.
7. Diskusikan dengan
ibu untuk mengikuti senam hamil.
R : Senam hamil menjaga kondisi
otot-otot dasar panggul,
ligament-ligament, elastisitas
dinding perut yang
berhubungan dengan proses
persalinan.
Masalah
1.
Nyeri pinggang sehubungan dengan spasme otot-otot pinggang akibat
pembesaran
uterus.
Tujuan
: Ibu mampu beradaptasi dengann rasa
nyeri.
KH :
Nyeri pinggang ibu berkurang, ibu
tidak kesakitan
lagi.
Intervensi
- Jelaskan
pada ibu bahwa nyeri pinggang adalah hal yang
fisiologis
dansering tering terjadi pada ibu hamil.
R :
Menambah pengetahuan ibu sehingga ibu
tidak
khawatir.
- Ajarkan
ibu teknik relaksasi setiap saat.
R :
Teknik relaksasi yang sehat mengakibatkan suplai O2
kejaringan
cukup sehingga sirkulasi
menjadi lancar
dan
rasa nyeri dapat berkurang.
- Jelaskan
pada ibu tentang body mekanik.
R :
Untuk menghindari ketegangan otot sehingga rasa
nyeri
berkurang.
2.
Obstipasi karena pengaruh hormone kehamilan.
Tujuan
: Ibudapat mengerti penyebab obstipasi
yang dialami
dan
ibu dapat mengatasi
obstipasi.
KH
: Ibu tampak tenang dan puas
dengan penjelasan
petugas. Ibu dapat menjawab
pertanyaaan yang
diajukan tentang cara untuk
mengatasi obstipasi.
Intervensi
a.
Jelaskan perubahan fisiologi
pada ibu hamil yang dapat
menyebabkan
ibu mengalami obstipasi.
R : Penjelasan yang diberikan dapat
menambah
pengetahuan ibu
sehingga
dapat mengurangi kecemasan dan ibu lebih
kooperatif.
b. Anjurkan
pada ibu untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat (sayur dan
buah-buahan).
R : Makanan tinggi serat menjadikan
feses tidak
terlalu padat/
keras
sehingga mempermudahah pengekuaran feses.
c.
Anjurkan ibu untuk
minum air hangat satu gelas tiap bangun pagi dan menambah konsumsi air
minum
menjadi 2 liter/hari (8 gelas/hari).
R :
Minum air hangat akan meerangsang
peristaltic usus
sehingga dapat merangsang
pengosongan kolon lebih
cepat.
d.Anjurkan
ibu untuk jalan-jalan atau senam ringan.
R :
Olahraga dapat melancarkan peredaran darah sehingga
semua
sistem tubuh dapat berjalan
kancar termasuk sistem pencernaan (kontraksi otot-otot abdomen baik)
e. Anjurkan
kepada ibu untuk membiasakan BAB secara teratur.
R :
Kebiasaan berperanan besar dalam menentukan waktu
defisiensi,
tidak mengulur waktu
dapat menghindari penumpukan feses.
3.
Kram pada kaki.
Tujuan :
Ibu mampu beradaptasi dengan perubahan
fisiologi
pada
ibu hamil.
KH
: Kram pada kaki berkurang,
aktivitas sehari-hari tidak
terganggu.
Intervensi
a. Menganjurkan
pada ibu untuk senam hamil secara teratur.
R
: Senam hamil akan memperlancar peredaran darah, suplai O2
kejaringan terpenuhi.
b. Anjurkan
pada ibu untuk menghangatkan kaki dan betis dengan masase.
R
: Sirkulasi darah kejaringan baik atau
bisa lancar.
c.
Anjurkan pada ibu untuk tidak duduk atau
berdiri terlalu lama.
R : Mengurangi penekanan yang lama pada
kaki sehingga aliran darah
bisa lancar.
d. Anjurkan ibu untuk menghindari
aktifitas terlalu berat.
R : Agar otot dapat berelaksasi dan
sirkulasi darah menjadi
lancar.
e. Ajurkan pada ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang mengandung
kalsium.Misal : susu, pisang hijau, dan lain-lain.
R
: Kebutuhan kalsium tubuh tercukupi sehingga timbul kram.
4.
Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus sehingg mendesak diafragma.
Tujuan
: Ibu mampu beradaptasi dengan sesak
nafas.
KH :
-KU : Baik
-RR : Dalam batas normal
(16-24x/menit)
-Aktifitas ibu sehari-hari tidak terganggu
-Sesak nafas berkurang.
Intervensi
a. Anjurkan
ibu tidur semifowler (kepala lebih tinggi dari tubuh)
R :
Tidur pada posisi recumber, pembesaran uterus serta
organ
abdomen menekan diafragma,
sehingga
membatasiekspansi
paru. Penggunan
posisi
semifowler
memungkinkan diafragma
menurun,
sehingga membantu
mengembangkan
ekspensi
paru dengan normal.
b. Anjurkan ibu beraktifitas dengan
istirahat yang cukup.
R : Menghemat energi dan menghindari
pergerakkan
tenagayang terus menerus untuk meminimalkan
kepekaanuterus.
5.
Sering kencing
Tujuan
: ibu tidur dengan nyenyak tanpa
terganggu sering kencing sehingga kebutuhan tidur terpenuhi.
KH :
ibu bisa tidur kurang lebih 8-10
jam/hari.
Ibu
merasa nyaman dalam beraktifitas
karena tidak merasa lelah.
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu
penyebab sering kencing pada trimester III dan hal ini adalah hal normal
pada 3
bulan terakhir kehamilan.
R :
Ibu mengetahui penyebab sering kencing
sehingga
lebih
tenang dan kooperatif.
b. Jelaskan
padaibu untuk banyak minum pada siang hari dan mengurangi minum pada
malam hari
(sebelum tidur).
R :
Mengurangi frekuensi berkemih pada malam hari.
c.
Jelaskan dan anjurkan ibu untuk menyempatkan
diri istirahat
atau tidur siang.
R :
Memenuhi kebuituhan tidur yang terganggu pada
malam
hari.
d. Jelaskan dan
anjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi minuman yang mengandung
kafein
seperti teh, kopi, terutama dimalam hari.
R :
Minuman berkafein merupakan diuretic alamiah yang
dapat
meningkatkan frekuensi berkemih.
6.
Oedema (bengkak)
Tujuan
: ibu mengerti penyebab dan cara
mengatasi oedem.
KH :
Oedem kaki berkurang sampai hilang.
Aktifitas
sehari-hari tidak
terganggu.
Intervensi
a.
Jelaskan pada ibu
perubahan fisiologis yang menyebabkan oedem.
R :
Pengetahuan ibu bertambah, ibu lebih
tenang dan
kooperatif.
b.
Anjurkan ibu untuk
istirahat dengan kaki lebih tinggi dari badan.
R :
Meningkatkan aliran balik vena sehingga
kaki tidak
oedem
c.
Anjurkan pada ibu untuk
menghindari pakaian ketat.
R :
Pakaian yang ketat akan membatasi dan
menghambat
aliran
darah dari tungkai ke bagian
bawah.
d.
Sarankan pada ibu agar
tidak menggunakan sandal/sepatu hak tinggi
R :
Sepatu/sandal dengan hak tinggi akan
menambah
penekanan
pada tubuh bagian bawah
sehingga aliran
darah
balik dan bagian bawah tubuh
tidak lancar.
e.
Anjurkan pada ibu untuk
memakai penopang perut.
R :
Penggunaan penopang perut dapat mengurangi
tekanan
pada ekstermitas bawah sehingga
aliran darah
balik
menjadi lancar.
IV.
IMPLEMENTASI
Suatu
tindakan yang dilakukan sesuai dengan kenyataan pada waktu memberi
asuhan
sesuai dengan intervensi.
V.
EVALUASI
Sesuai
dengan hasil dan menggunakan metode SOAP.
Hasil
dari kegiatan / tindakan yang dilakukan pada klien.
S :
Data subjektif klien setelah
menerima asuhan kebidanan.
O :
Data dari hasil pemeriksaan oleh
petugas setelah dilakukan intervensi.
A :
Kesimpulan dari keadaan klien saat
ini.
P :
Rencana yang dilakukan sesuai
dengan keadaan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Varney, Hellen, dkk. 2006. Buku Ajar Auhan Kebidanan Volume 1.
Jakarta : EGC
Sarwono. 2008. Ilmu
Kebidanan. Jakarta : EGC
Mannuaba, Ida Bagus Gedhe. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB.
Jakarta : EGC
Hani, Ummi, dkk. 2010. Asuhan
Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.
Jakarta : Salemba Medika
0 komentar:
Posting Komentar