BAB I
TINJAUAN TEORI
A.
Konsep Teori Suntik KB DEPO PROGESTIN
1.
Definisi
·
Suntik
KB Depo Progestin adalah Depo + Medroxyprogesteron Asetat yang diberikan
setiap
3 bulan dengan dosis 150 mg (Hartanto, 2003 : 163)
·
Suntik
KB Depo Progestin adalah Demo Medroxyprogesteron Asetat (DMPA)
mengandung 150
mg DMPA, yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik Intramuscular
(Sarwono, 2008; Mk-40)
2.
Mekanisme Kerja
a. Menghalangi pengeluaran FSH dan LH
sehingga tidak terjadi ovulasi
b. Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit
ditembus spermatozoa
c. Perubahan peristaltik Tuba fallopi
menghambat konsepsi
d. Mengubah suasana endometrium sehingga
tidak sempurna untuk Implantasi hasil konsepsi
(Manuaba, 2007 ; 444)
3.
Efektifitas
§ DMPA
sangat
efektif, dengan angka kegagalan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per
tahun
§ Asal
penyuntikan
di lakukan tetatur sesuai jadwal
(Anna
Clasier, 2006:100-101)
4.
Waktu Pemberian KB Suntik
·
Segera
ketika masih di rumah sakit (3 hari dari awal masuk rumah sakit)
·
Jadwal
suntikan selanjutnya
b. Pasca Abortus
·
segera
setelah perawatan
·
jadwal
waktu diperhitungkan
c. Interval
·
Hari
ke- 5 menstruasi
·
Jadwal
waktu diperhitungkan
d. Jadwal waktu suntikan ulang diperhitungkan
dengan pedoman
·
Depo
Provera Interval 12 minggu
·
Norigest
Interval 8 minggu
·
Cyclofem
suntikan KB
(Manuaba, 2007 ; 445)
5.
Keuntungan Suntik KB
- Sangat
efektif
- Pencegahan
kehamilan jangka panjang
- Tidak
mengandung esterogen sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah
- Tidak mempengaruhi
ASI
- Sedikit
efek samping
- Dapat
digunakan untuk usia > 35 tahun sampai premenopause
- Membantu
mencegah kanker
- Menurunkan
kejadian tumor jinak payudara
- Mencegah
beberapa penyakit radang panggul
- Menurunkan
krisis anemia bulan sabit (scle cell)
(Sarwono, 2008 ; Mk- 41)
6.
Kerugian Suntik KB
1) Sering
ditemukan ganggaun haid, seperti :
ü siklus
haid
yang memendek dan memanjang
ü perdarahan
yang
banyak dan sedikit
ü perdarahan
tidak
teratur / perdarahan bercak
ü tidak
haid
sama sekali
2) klien
sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
3) tidak
dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
4) permasalahan
berat badan
5) tidak
menjamin perlindungan terhadap penularan IMS
6) terlambatnya
kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
7) terlambatnya
kembali kesuburan bukan kerena terjadinya kerusakan/ kelainan pada organ
genetalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari
deponya
8) terjadi
perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
9) pada
penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang,
dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan lipido.
(Abdul Bari, 2006:MK 24)
7.
Efek Samping
a. Berat badan bertambah
b. Menimbulkan nyeri kepala/ pusing
c. Perdarahan banyak saat menstruasi
d. Mudah tersinggung
e. Payudara tegang
f. Munculnya jerawat
g. Siklus haid tidak teratur
h. Tidak mendapatkan menstruasi (amenorrhoe)
i.
Peningkatan
tekanan darah
j.
Mual
muntah
k. Rambut rontok dan kering.
(Manuaba, 1998; 445)
8. Indikasi
KB Suntik Progestin
a. Usia
reproduksi
b. Nulipara
dan
yang telah mempunyai anak
c. Menhendaki
kontrasepsi
jangka panjang yang memiliki efektifitas tinggi
d. Menyusui
dan
membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
e. Setelah
abortus/
keguguran
f. Telah
banyak
anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
g. Perokok
h. Tekanan
darah
<180 anemia="anemia" bulan="bulan" darah="darah" dengan="dengan" ganggan="ganggan" masalah="masalah" mmhg="mmhg" p="p" pembekuan="pembekuan" sabit="sabit">
180>
i.
Menggunakan obat untuk epilepsy
j.
Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang
mengandung
estrogen
k. Sering
lupa
menggunakan pil kontrasepsi
l.
Anemia defisiensi besi
m. Mendekati
usia
menapouse yang tidak mau/ tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi
kombinasi.
(Abdul Bari, 2006:MK 43)
9.
Kontra Indikasi Suntik KB
·
Hamil/ dicurigai hamil (resiko cacat
pada janin
7/100.000 kelahiran)
·
Perdarahan pervaginam yang belum
jelas
penyebabnya
·
Tidak dapat menerima terjadinya
gangguan haid,
terutama amenorea
·
Menderoita kanker payudara/ riwayat
kanker
payudara
·
DM disertai komplikasi
(Abdul Bari, 2006:MK 43)
10.
Penatalaksanaan Efek Samping/ Komplikasi
a. Gangguan Haid
Gejala dan keluhan :
amenorhoe, spooting,
metroragie, menorragie
Penanggulangan :
-
Konseling
akibat pengaruh hormonal tidak berlangsung lama
-
Depresi
ingin haid beri pil KB hari I – II 2 tablet per hari selanjutnya 1
tablet per
hari selama 5 hari.
b. Depresi
Gejala dan keluhan : lesu,
tidak semangat
dalam bekerja
Penanggulangan :
-
Konseling
hindari perasaan bersalah
-
Pengobatan
: terapi psikologis, vitamin
c. Keputihan.
Gejala dan keluhan : flour albus yang
berlebihan, gangguan rasa nyaman tidak berbahaya kecuali ada bau, panas
dan
gatal.
Penanggulangan :
-
Konseling
jarang terjadi, cari penyebabnya
-
Pengobatan
: konsultasi medis terapi
d. Jerawat
Gejala
timbul jerawat di wajah/ badan, dapat disertai infeksi
maupun tidak
Penanggulangan
:
-
Konseling
-
Vitamin
E dosis tinggi
e. Perubahan berat badan
Gejala
dan keluhan : BB bertambah setelah pemakaian KB
karena sifat hormon resistensi
Penanggulangan :
-
Konseling
: jelaskan efek samping suntik tapi tidak sselalu bahkan bisa terjadi
sifat
hormon resistensi
-
Pengobatan
: diet jika tidak berhasil maka ganti kontrasepsi
f. Pusing dan sakit kepala
Gejala
dan keluhan : rasa berputar/ rasa sakit pada kepala
Penanggulangan
:
-
Konseling
mungkin bisa terjadi
-
Pengobatan
: terapi medis prostaglandin
g. Hematoma
Gejala
dan keluhan : warna biru dan nyeri akibat suntikan
Penanggulangan
:
-
Konseling
mungkin bisa terjadi
-
Pengobatan
: kompres dingin
B. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN
I. Pengkajian Data
Tanggal : Jam
:
Tempat : Oleh
:
- Data Subyektif
1.
Biodata
Penting untuk mengetahui latar belakang identitas,
tingkat intelektual, status
social, ekonomi berkaitan dengan rencana asuhan
2.
Alasan datang
Klien
KB suntik 3 bulan (kunjungan ulang)
3.
Keluhan utama
Mengetahui apa yang menjadi
keluhan
utama pasien hingga datang ke pelayanan kesehatan
4.
Riwayat kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui ibu pernah
mnederita
penyakit yang merupakan kontra indikasi KB suntik atau tidak seperti
hipertensi, penyakit hati, kencing manis dan penyakit jantung.
5.
Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui adanya
penyakit menurun
atau menular yang mnejadi kontraindikasi KB suntik
6.
Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui adanya gangguan/ tidak selama
menjadi akseptor KB, ada perdarahn diluar haid/tidak, ada nyeri/tidak
selama
haid
7.
Riwayat pernikahan
Merupakan data status perkawinan, lama menukah, dan
usia pertama menikah
8.
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
·
Kehamilan : mengkaji kondisi
kehamilan anak
terakhir, keluhan yang dirasakan, mendapat terapi apa
·
Persalinan : mengkaji persalinan anak
terakhir
normal/tindakan, dalam usia kehamilan berapa bulan, bayi langsung
menangis/tidak,
BBL, PBL, ari-ari lahir normal/tidak, lengkap/tidak, perdarahan/tidak
·
Nifas : mengkaji nifas ibuada
keluhan/tidak
9.
Riwayat KB
Untuk mengkaji apakah pernah
menjadi
akseptor KB, kalu pernah menggunakan metode apa saja, ada keluhan/tidak,
untuk
mengetahui alasan klien nsampai ganti cara/ metode KB
10. Pola
kebiasaan
sehari-hari
·
Nutrisi : untuk mengetahui gizi dan
keseimbangan
pada konsumsi
·
Eliminasi : untuk mengkaji apakah ada
kelainan
dalam eliminasi
·
Aktifitas : untuk mengetahui apakah
ada gangguan
atau tidak dalam beraktifitas
·
Istirahta : untuk mengkaji apakah
istirahat ibu
sudah tercukupi
·
Seksual : untuk mangetahui ada
gangguan atau
tidak dalam hubungan seksual, dan untuk mengetahui apakah ibu dengan
satu
pasangan atau multi partner dan untuk mengidentifikasi kemungkinan
timbulnya
IMS
11. Data
psikososial
Untuk mengetahui persepsi ibu
dan
keluarga tentang KB serta mengetahui motivasi ibu atau keluarga untuk
menjadi
akseptor
12. Data
spiritual
dan budaya
Untuk mengkaji keyakinan klien
tentang KB
apakah ibu menentang atau tidak dan
bagaimana dengan kondisi adat istiadat.
- Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
Keadaan
Umum : Baik
Kesadaran
:
Composmentis
BB
:
TD
:
100 / 60 – 140 / 90 mmHg
Nadi
:
70 – 80 x/menit (teratur)
RR
:
18 – 24 x/menit (teratur)
Suhu
:
36 - 37o C ( Axilla )
2.
Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
Rambut :
warna
bersih, tidak rontok
Muka :
tidak
pucat, tidak odema dan bentuk muka
Mata
: simetris,
konjungtiva tidak pucat, sclera tidak icterus
Hidung :
simetris,
tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung
Mulut :
bibir
tidak pucat, tidak pecah-pecah (tidak stomatitis), tidak ada canes gigi
Telinga :
simetris,
tidak ada serumen
Leher
: tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening,
tidak ada bendungan vena jugularis
Dada :
Payudara
simetris, tidak ada kelainan / pembesran, colostrum -/-
Abdomen :
tidak
ada bekas operasi
Genetalia :
bersih,
tidak ada tanda cedwic
Ekstermitas : simetris
turgor baik, odema, varises -/-
b.
Palpasi
Leher
: Tidak
ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid,
tidak ada bendungan vena jugularis.
Payudara :
kenyal,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, colostrums -/-
Abdomen :
tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembesaran limfe dan hepar, tidak ada benjolan
c.
Auskultasi
Dada
: tidak ada wezhing dan ronki
d.
Perkusi
Perut :
tidak kembung
Ekstermitas : reflek
patella :
+/+
II. Identifikasi Diagnosa dan
Masalah
Diagnosa : Akseptor
KB suntik 3 bulan (Depo Progestin)
Ds :
…
Do :
KU :
Baik
Kesadaran
: Composmentis
BB
: …
TD
: 100/60 – 140/90 mmHg
Nadi
: 70 – 80 x/menit (teratur)
RR
: 18 – 24 x/menit
(teratur)
Suhu :
36 - 37o C ( Axilla )
Masalah
- Gangguan siklus haid / amenore
Ds : ibu mengatakna tidak haid selama ikut KB
Do : HPHT
- Perubahan BB (naik/turun)
Ds : ibu mengatakan akhir-akhir ini berat badannya
bertambah/ menurun
Do : BB dulu dan sekarang
- Pusing / sakit kepala / migran
Ds : ibu mengatkan selama ikut KB suntik ibu sering
merasa pusing
Do : ibu tampak menahan kesakitan pada saat TTV
- Spotting
Ds : ibu mengatakan selama ikut KB suntik
mengelurkan perdarahan
bercak/flek
Do : anemis/tidak
III. Intervensi
Diagnosa : Akseptor KB
suntik 3
bulan (Depo Progestin)
Tujuan
: Setelah dilakukan asuhan kebidanan KB suntik 3 bulan (Depo
Progestin) obat dapat bereaksi dan tidak terjadi komplikasi
Kriteria Hasil :
-
TTV dalam batas normal
-
Ibu tidak mengalami keluhan
-
Tidak terjadi infeksi pasca penyuntikan
-
Tidak terjadi abses
Intervensi
1.
Lakukan pendekatan dengan klien
R/ Klien lebih kooperatif
terhadap tindakan yang kita
lakukan
2.
Tanyakan keluhan pada klien
R/ Klien mendapat penanganan
sesuai dengan keluhan
3.
Lakukan pemeriksaan TTV dan jelaskan
hasilnya pada
klien
R/ Deteksi dini kelainan dan
ibu menjadi mengerti
dan mengetahui keadaannya
4.
Siapkan lingkungan dan pasien
R/ Menjaga privasi dan
kenyamanan pasien
5.
Siapkan alat
R/ obat dapat bereaksi
6.
Beritahu jadwal kontrol dan suntikan
berikutnya
R/ mendapatkan suntikan tepat
pada waktunya
7.
Lakukan pencatatan pada buku register
R/ Untuk pendokumentasian
8.
Berikan KIE KB suntik
R/ Ibu mengetahui apa yang akan
dialaminya setelah KB
suntik
Masalah
1)
Gangguan siklus haid / amenore
Tujuan
: klien dapat mengerti adanya efek samping yang terjadi
Kh
:
klien lebih tenang dan dapat menerima efek samping KB suntik
Intervensi
a.
Jelaskan kepada ibu tentang efek samping
dari KB suntik
R : tingkat pengetahuan ibu
bertambah
sehingga ibu bisa lebih kooperatif
b.
Anjurkan kepada ibu untuk konsumsi makanan
gizi
seimbang
R : input yang cukup membantu
proses
perbaikan sel_sel tubuh yang rusak
c.
Lakukan pengobatan jika terjadi komplikasi
yang
berlanjut
R :
penanganan
yang tepat menghindari terjadinya komplikasi yang berlanjut
2)
Perubahan BB (naik/ turun)
Tujuan
: tidak terjadi penambahan/penurunan BB
KH
:
BB ibu tetap tidak terjadi gangguan body image pada ibu, penambhan tidak
lebih
dari 1 Kg per bulan
Intervensi
a.
Jelaskan pada ibu bahwa penambahan BB tidak
selalu
terjadi
R :
setiap
individu berbeda-beda tergantung kadar hormone progesterone yang dapat
mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak yang tersimpan
di
bawah kulit juga hormone progesterone dapat merangsang nafsu makan
b.
Sarankan diet rendah kalori
R : diet
dapat
mengganggu karbohidrat masuk dalam tubuh sehingga tubuh memetabolisme
cadangan
lemak di bawah kulit sehingga BB berkurang
c.
Sarankan olah raga teratur
R : olah
raga
teratur minimal 15 menit perlu tenaga yang lebih dimana diperoleh
metabolisme
lemak di bawah kulit ( membakar lemak dalam tubuh )
3)
Pusing / sakit kepala / migran
Tujuan
: klien bisa menerima dan mampu mengatasi pusing
KH
:
pusing berkurang sampai hilang
Intervensi
a.
Jelaskan pada klien pemakaian KB suntik
dapat
menimbulkan pusing
R :
pusing terjadi
akibat ketidakseimbangan hormone di dalam tubuh klien berakibat
berpengaruh
pada vaso kontriksi pada pembuluh darah sehingga aliran darah yang
membawa O2,
makanan ke otak berkorang sehingga terjadi pusing
b.
Ajarkan klien teknik distraksi
R :
dengan teknik
distraksi klien dapat mengalihkan rasa pusing ke hal-hal yang lebih
positif
c.
Ajarkan klien teknik relaksan
R :
teknik
relaksasi melancarkan peredaran darahsehingga rasa nyeri berkurang
4)
Spooting
Tujuan
: tidak terjadinya spotting
KH
:
perdarahan berhenti
Intervensi
a.
Jelaskan pada ibu bahwa pemakaian KB suntik
yang
menimbulkan gejala spooting
R :
kontrasepsi
suntik dapat menimbulkan perubahan-perubahan. Suasana endometrium pada
fase
proliferasi, fase sekresi sampai atrofi dari endometrium sehingga
menimbulkan
spotting
b.
Motivasi agar tetap menggunakan KB suntik
R : terjadi spotting tidak
terlalu
berbahaya bagi klien
c.
Berikan pil kombinasi
R :
pemberian pil
kombinasi, keseimbangan hormone estrogen progesterone dalam tubuh klien
dapat
terjadi sehingga spotting dapat berhenti
IV. Implementasi
Sesuai dengan intervensi
V.
Evaluasi
Merupakan penilaian dari seluruh tindakan yang
dilakukan minimal
menggunakan metode SOAP.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Bari,
Saifudin. 2006. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
Prawihardjo,
Sarwono.
2007. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Manuaba.
2007. Operasi Kebidanan, Kandungan, dan KB.
Jakarta: EGC.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.
Jakarta: EGC.
180>
0 komentar:
Posting Komentar