BAB II
TINJAUAN
TEORI
A.
Konsep Batuk Pilek
1.
Pengertian
Batuk Pilek adalah penyakit saluran
pernapasan yang paling sering mengenai bayi dan anak. ( Ngastiyah, 2005 : 31 )
Batuk Pilek adalah infeksi primer
nasofaring yang sering di jumpai pada bayi dan anak. ( FK UI, 2007 :603 ).
Batuk dan pilek adalah penyakit saluran
pernafasan yang paling sering menyerang bayi dan anak – anak. Bisa pula
menyerang orang dewasa tetapi karakteristik nya berbeda. Pada bayi dan anak
serangannya cenderung lebih berat karena infeksi mencakup daerah sinus
paranasal, telinga tengah, dan nasofaring yang di sertai demam tinggi. Pada
orang dewasa, infeksi batuk dan pilek hanya meliputi daerah yang terbatas serta
tidak menimbulkan demam tinggi ( Azka, alifah Flowerifta. 2009. Jangan Remehkan
Batuk Pilek pada Anak. http ://www. Wordpress.com. 8 Desember 2010.3 Maret 2009
).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas,
dapat di sumpulkan bahwa batuk pilek adalah penyakit atau infeksi dari saluran
pernafasan yang paling sering di jumpai pada bayi dan anak, dimana batuk pilek
dapat menular secara droplets dan masa inkubasi virusnya sangat pendek yaitu 12
– 72 jam, selain itu serangan batuk pilek pada bayi dan anak cenderung lebih
berat di banding pada orang dewasa, karena pada bayi dan anak infeksi mencakup
daerah sinus paranasal, telinga tengah, dan nasofaring yang di sertai dengan
demam tinggi.
2.
Etiologi
Penyebab penyakit ini virus. Masa
menular penyakit ini beberapa jam sebelum gejala timbul sampai 1 – 2 hari
sesudah hilangnya gejala. Komplikasi timbul akibat invasi bakteri patogen,
biasanya pneumococcus, Streptococcus, dan pada anak kecil H. Influenzae dan
Staphylococcus. Masa tunas 1 – 2 hari ( FK UI, 2007 :604 ).
3.
Patologi Anatom
Terjadinya pembengkakan pada submukosa
hidung yang di sertai vasodilatasi pembuluh darah. Terdapat infiltrasi
leokosit, mula – mula sel mononukleus kemudian polimorfonukleus. Sel epitel
superfisial banyak yang lepas dan regenerasi sel epitel baru terjadi setelah
lewat stadium akut. ( Ngastiyah, 2005 : 32 )
4.
Gambaran Klinis
Batuk Pilek mempunyai gejala seperti
pilek, batuk sedikit, dan kadang – kadang bersin. Keluar sekret yang cair dan
jernih dari hidung, bila terjadi infeksi sekunder oleh kokus sekret menjadi
kental dan purulen. Sekret ini sangat mengganggu bayi dan anak. Sumbatan hidung
menyebabkan anak bernapas dari mulut dan mengakibatkannya gelisah. Pada anak
yang lebih besar kadang – kadang di dapatkan keluhan nyeri otot, pusing dan
anoreksia. Sumbatan hidung ( Kongesti ) di sertai selaput lendir tenggorok yang
kering menambah rasa nyeri dan batuk bertambah. ( Ngastiyah, 2005 : 33 )
5.
Tanda dan Gejala
a.
Demam
Suhu dapat mencapai 39,5o C – 40,5 o
C
b.
Anoreksia
Hal yang umum yang di sertai dengan penyakit masa kanak –
kanak.
c.
Muntah
Biasanya berlangsung singkat, tetapi dapat menetap setelah
sakit.
d.
Sumbatan nasal
Pasase nasal kecil dari bayi mudah tersumbat oleh
pembengkakan mukosa dan eksudasi
e.
Keluaran nasal
Mungkin encer dan sedikit atau kental dan purulen,
tergantung pada tipe dan atau tahap infeksi
f.
Batuk
Dapat menjadi bukti hanya selama fase akut
6.
Komplikasi
Penyakit ini merupakan self limited
disease, yang sembuh sendiri 5 – 6 hari jika terjadi invasi kuman lain.
Komplikasi yang dapat terjadi adalah sinusitis paranasal, penutupan tuba
eustachii, dan penyebaran infeksi.
a.
Sinusitis paranasal
Komplikasi ini hanya
terjadi pada anak besar, karena pada bayi dan anak kecil sinus paranasal belum
timbul. Gejala umum lebih berat, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri
tekan biasanya di daerah sinus frontalis dan maksilaris. Diagnosa di tegakkan
dengan foto rontgen dan transluminati pada anak besar.
Proses sinusitis sering
menjadi kronik dengan gejala malaise, cepat lelah dan sukar berkontraksi pada
anak besar. Kadang – kadang di sertai sumbatan pada hidung, nyeri kepala hilang
timbul, bersin yang terus – menerus yang di sertai sekret purulen. Bila di
dapatkan pernapasan mulut yang menetap dan rangsang faring yang menetap tanpa
sebab yang jelas perlu di pikirkan terjadinya komplikasi sinusitis, sinusitis
paranasal ini dapat di obati dengan memberikan antibiotik.
b.
Dapat terjadi penutupan tuba
eustachii dengan gejala tuli atau infeksi menembus langsung ke daerah telinga
dan menyebabkan otitis media akut ( OMA ). Gejala OMA pada anak kecil dapat di
sertai suhu badan yang mendadak tinggi ( Hiperpireksia ), kadang – kadang
menyebabkan kejang demam. Anak sangat gelisah, terasa nyeri bila kepala di
goyangkan atau memegang telinganya nyeri. Kadang hanya di temukan gejala demam,
gelisah, kadang di sertai muntah dan diare.
c.
Penyebaran infeksi nasofaring ke
bawah dapat menyebabkan radang saluran pernafasan bagian bawah seperti
laringitis, trake tis, bronchitis, dan bronkopneumonia.
( Ngastiyah, 2005 : 32 – 33 )
7.
Penatalaksanaan medis
Batuk pilek tanpa infeksi di beri
pengobatan simulatif, misal ekspektoransia untuk mengatasi batuk, sedative
untuk menenangkan pasien dan anti piretik untuk menurunkan demam obstruksi
hidung pada bayi sukar untuk di obati penghisapan lendir hidung tidak efektif
dan sering menimbulkan bahaya. Cara yang paling mudah untuk pengeluaran sekret
adalah dengan membaringkan bayi tengkurap. Pada anak besar dapat di berikan
tetes hidung larutan efedrin 1 %. Bila ada infeksi sekunder hendaknya di
berikan antibiotik. Batuk yang produktif ( pada bronchitis dan Tracheatis )
tidak boleh di berikan antitusif. Misalnya codein karena dapat menyebabkan
depresi pusat nafas batuk dan pusat muntah penumpukan sekret sehingga dapat
menyebabkan bronkopneumonia.
Selain pengobatan tersebut, pada
sinusitis terutama yang kronik dapat di berikan pengobatan dengan penyinaran.
( Ngastiyah, 2005 : 33 )
8.
Penatalaksanaan Keperawatan
a.
Gangguan rasa aman dan nyaman
Gangguan ini akibat batuk pilek sering
mengganggu istirahat pasien, apalagi bila di sertai muntah atau diare serta
suhu yang tinggi. Pemberian obat gosok dapat membuat bayi merasa hangat. Untuk
mengurangi hidung tersumbat bayi di baringkan tengkurap dengan kepala bayi
miring dan satu lubang hidungnya masih terbuka. Pemberian obat tetes hidung
mungkin menolong pernapasannya, namun hanya untuk sementara ( bila tidak ada
obat tetes hidung, secara tradisional dapat di gunakan kapas yang di tetesi
minyak kayu putih yang di gantungkan di depan hidung bayi atau di penitikan
pada baju ). Untuk mengurangi batuk dapat di beri obat batuk sebelum tidur
malam. Bila waktu tidur sering batuk, berikan minum hangat.
b.
Resiko terjadi komplikasi
Beberapa hal menyebabkan batuk pilek
yang relatif ringan, akhirnya berkembang menjadi penyakit yang amat berat .
bila anak sudah mendapat obat supaya di berikan dengan benar. Jika obat di
muntahkan, harus di ulang di berikan lagi. Agar dapat di minum ( jika selalu di
muntahkan ) caranya dapat di encerkan dengan 1 – 2 sendok teh manis, sirup,
atau madu kemudian di berikan sedikit demi sedikit.
c.
Gangguan suhu Tubuh
Komplikasi invasi bakteri sering
menyebabkan suhu tubuh meningkat. Penurunan suhu hanya dapat di atasi dengan
obat anti biotika yang tepat.
d.
Kurang pengetahuan orang tua
mengenai penyakit
Pada umumnya orang tua menganggap bahwa
batuk pilek tidak membahayakan, tetapi mereka tidak mengerti bahwa penyakit ini
bisa berkembang menjadi penyakit yang berat jika tidak di obati terutama pada
saat daya tahan tubuh anak menurun. Oleh karena itu, orang tua perlu di beri
penjelasan. Jika anak sudah batuk pilek lebih dari 2 hari belum sembuh apalagi
sudah di obati sendiri supaya di bawa berobat ke fasilitas kesehatan, terutama
pada bayi.
(
Ngastiyah, 2005 : 33 - 34 )
B.
Konsep Manajemen Asuhan Pada Anak
Sakit
I. Pengkajian
Di lakukan pada tanggal ..... pukul.... WIB. Oleh....
A.
Data Subyektif
1.
Biodata
Nama anak :
untuk membedakan pasien yang satu dengan yang lain
Umur :
untuk menentukan pemberian dosis untuk terapi obat
Jenis kelamin :
-
Nama Ayah dan Ibu :
untuk mengetahui keluarga pasien
Umur :
untuk menentukan pemberian konseling
Agama :
untuk memberikan support mental
Pendidikan :
mempengaruhi tingkat pengetahuan orang tua tentang kesehatan
Pekerjaan :
untuk mengetahui sosial ekonomi
Alamat :
untuk menentukan lingkungan / tempat tinggal klien dan keluarga
2.
Alasan Datang
Ingin memeriksakan anaknya karena sakit batuk pilek
3.
Keluhan Utama
Keluhan Ibu dengan anak batuk pilek biasanya anak rewel,
susah makan, dan demam.
4.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Anak mengalami batuk pilek sejak.... hari yang lalu, dan
obat apa yang telah di berikan
5.
Riwayat Kesehatan yang lalu
Apakah sebelumnya anak pernah menderita sakit seperti ini,
berapa lama, selain itu sakit apa yang pernah di derita anak
6.
Riwayat kesehatan keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita sakit seperti ini,
atau menderita penyakit lain yang bisa menular, contohnya TBC.
7.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi yang sudah di peroleh anak serta vaksinasinya.
Karena bila anak belum imunisasi dapat memperburuk kondisi anak bila ada
penyakit menular yang dapat di cegah dengan imunisasi menyerang anak.
8.
Riwayat Pertumbuhan dan
perkembangan
-
Riwayat pertumbuhan : BB sebelum sakit dan Bb sekarang
-
Riwayat perkembangan : kapan mulai mengangkat kepala,
tengkurap, duduk, merangkak, berdiri dan berjalan
9.
Pola kebiasaan sehari – hari
-
Pola nutrisi
Mengkaji pola nutrisi apakah kualitas dan kuantitas sudah
memenuhi kebutuhannya.
-
Pola Eliminasi
Frekuensi BAB dan BAK dalam sehari
-
Pola Istirahat
Lama istirahat dalam sehari ( siang dan malam ), ada
gangguan atau tidak ( untuk mengetahui kebutuhan istirahat terpenuhi atau tidak
).
-
Pola kebersihan
Mandi berapa kali, ganti baju berapa kali.
10.
Data psikososial
Untuk mengetahui keadaan psikologi dan sosial dalam
keluarga ( bagaimana hubungan dalam keluarga / antar anggota keluarga serta
keadaan psikologisnya ).
B.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan umum
-
KU :
cukup
-
Kesadaran : Composmentis
-
Nadi : 90 x / menit
-
Suhu : 38
-
RR :...
-
BB sblum skit :
-
BB saat ini :
-
TB :
-
LILA :
2.
Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
Muka :
Pucat
Mata :
berair, sklera putih, konjungtiva pucat
Hidung :
keluar cairan encer hingga purulen, pernapasan cuping hidung
Mulut :
bibir kering, lidah putih
Dada :
terdapat retraksi dada
b.
Palpasi
Integumen : turgor
kulit kurang, kulit terasa panas
c.
Auskultasi
Dada :
Ronchi Basah +, batuk +, bersin +
d.
Perkusi
Perut :
Kembung -
II. Identifikasi masalah dan diagnosa
Dx : An.
“...” dengan batuk pilek
Ds : Ibu
mengatakan anaknya batuk pilek dan panas sejak beberapa hari yang lalu
Do :
-
KU :
baik/ cukup/ lemah
-
Kesadaran : composmentis / apatis/ somnolen/ koma
-
Nadi : 90 x / menit
-
Suhu : 38 C
-
RR :24
x / menit
-
Pemfis : dalam hidung biasanya ada sekret, warna jernih /
keruh, kental / encer
Masalah :
1.
Gangguan istirahat
Ds : Ibu
mengatakan sejak.... hari yang lalu anaknya sering terbangun dari tidurnya dan
rewel saat mau tidur
Do : anak
terlihat rewel, menangis, dan gelisah
2.
Gangguan pola makan
Ds : Ibu
mengatakan sejak sakit ... hari yang lalu anaknya jadi susah makan
Do : anak
rewel
III. Intervensi
Dx : An. “...”
dengan batuk pilek
Tujuan : anak
sembuh dari batuk pilek
KH :
-
KU :
baik
-
TTV dalam batas normal
-
Nadi : 70 – 120 x / menit
-
Suhu : 36,5 – 37,5 C
-
RR :20
– 40 x / menit
-
BB : naik
-
Tidak keluar sekret dari hidung
Intervensi :
1.
Periksa keadaan anak dan timbang
berat badannya.
R : mengetahui keadaan anak dan penimbangan untuk
mengetahui status gizi ( nutrisi ).
2.
Berikan informasi mengenai batuk
pilek, cara penularan, dan pengobatan
R : Ibu dapat merawat anaknya di rumah dan lebih kooperatif
3.
Sarankan Ibu dan keluarga untuk
menjaga kebersihan lingkungan.
R : udara kotor (berdebu dan berbau ) merangsang hidung
untuk bersin sehingga bisa memperberat batuk pilek
4.
Anjurkan Ibu untuk memperhatikan
istirahat anaknya
R : kelelahan bisa memperburuk prognosis batuk pilek dan
dengan istirahat yang cukup akan mengembalikan kekuatan tubuh
5.
Hindarkan bayi dari udara dingin
R : udara dingin bisa memperparah batuk pilek, karena udara
dingin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah termasuk pada saluran
pernapasan sehingga dapat menimbulkan sesak napas.
6.
Beritahu Ibu untuk memberikan obat
yang telah di berikan dengan benar dan sesuai dengan yang di anjurkan.
R : dapat mempercepat pemulihan kondisi dan mencegah
terjadinya komplikasi
7.
Beritahu Ibu untuk mengontrolkan
anaknya jika kondisi memburuk atau setelah obat habis kondisi anak belum
membaik.
R : untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang lebih
intensif
Masalah :
1.
Gangguan Istirahat
Tujuan :
anak bisa tidur nyenyak dan kebutuhan istirahatnya terpenuhi
KH :
anak bisa tidur nyenyak kira – kira 9 – 11 jam sehari semalam
Intervensi
a.
Jelaskan pada Ibu penyebab anak
rewel dan susah tidur.
R : Ibu lebih tenang dan kooperatif dalam merawat anaknya.
b.
Beritahu Ibu untuk memberikan
minyak kayu putih pada tubuh anak.
R : membuat tubuh anak menjadi lebih hangat.
c.
Beritahu ibu untuk membaringkan
anaknya terlentang dengan alas kepala lebih tinggi.
R : posisi ini sangat nyaman dan membantu pernapasan anak
saat tidur.
d.
Sarankan Ibu untuk tidak
menyelimuti anaknya dengan kain tebal jika anak demam.
R : suhu panas tubuh yang terperangkap tidak segera menurun
e.
Sarankan Ibu mendampingi anaknya
susah tidur.
R : anak terlindungi dan kebutuhan psikologis terpenuhi.
2.
Gangguan Pola makan
Tujuan :
anak bisa makan dengan lahap dan nutrisi anak terpenuhi
KH :
BB anak normal dan tidak mengalami penurunan.
Intervensi
a.
Informasikan kepada Ibu untuk
memberikan makanan kesukaan anak yang bervariasi dan bernilai gizi tinggi,
sehingga anak tertarik untuk makan.
R : makanan kesukaan anak menarik perhatian untuk makan
sehingga kebutuhan nutrisi terpenuhi.
b.
Anjurkan ibu untuk memberi makan
sedikit tapi sering.
R : dengan makanan sedikit – sedikit tapi sering kebutuhan
nutrisi anak tetap terpenuhi.
c.
Anjurkan Ibu untuk terus memantau
kualitas makanan anak.
R : gizi yang baik dan seimbang akan meningkatkan daya
tahan tubuh anak.
IV. Implementasi
Mengacu pada Intervensi
V. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil dengan metode SOAP
0 komentar:
Posting Komentar