BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat dan
swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk
memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan di bidang lain yang berkaitan
agar mampu mencapai kehidupan sehat sejahtera.
Penyusunan
Asuhan Kebidanan Keluarga ini disesuaikan dengan jangkauan kemampuan penulis
agar dalam pelaksanaannya dapat memberikan bantuan terutama yang dibahas pada
laporan ini adalah tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). KIA ini meliputi
kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, imunisasi dan KB.
Dalam hal ini mahasiswa terjun ke masyarakat membantu masyarakat yang memiliki
masalah kesehatan khususnya dalam keluarga membantu mengatasi masalah tersebut
bersama-sama masyarakat (keluaraga) desa tersebut. Masalah kesehatan yang dapat
muncul dalam masyarakat yang dikatakan rawan bagi seorang ibu adalah pada saat
hamil, bersalin, nifas serta masa bayi dan balita.
Dalam
laporan ini penulis akan memberikan asuhan kebidanan pada keluarga Tn. “S” yang
mengalami masalah mengenai kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian
MP-ASI.
1.2 Tujuan
- Tujuan Umum
Mampu mengembangkan pola
pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan keluarga dengan masalah
kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
- Tujuan Khusus
a.
Mampu melaksanakan pengkajian untuk menentukan masalah
kesehatan.
b. Dapat menyusun skala prioritas masalah
kesehatan.
c. Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan
keluarga yang dilakukan.
d. Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan
keluarga.
e. Mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan
kebidanan yang telah dilakukan.
f. Mampu mengikuti perkembangan masalah kesehatan
setelah dilakukan asuhan kebidanan keluarga.
1.3 Sistematika
Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sistematika Penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keluarga
2.2 Konsep MP-ASI
BAB 3 ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
3.1 Pengkajian
3.2 Menentukan Diagnosa / Masalah
Kebidanan
3.3 Menentukan Prioritas Masalah
3.4 Intervensi
3.5 Implementasi
3.6 Evaluasi
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Konsep Keluarga
- Pengertian
Keluarga
adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan ( Salvician dan Aracelis, 1989 ).
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1988 ).
- Tahap-tahap
Kehidupan Keluarga menurut Duvall, 1998
a. Tahap pembentukan keluarga
b. Tahap menjelang kelahiran anak
c. Tahap menghadapi bayi
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah
e. Tahap mengahadapi anak sekolah
f. Tahap menghadapi anak remaja
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat
h. Tahap berdua kembali
i.
Tahap masa
tua
- Tugas-tugas
Keluarga menurut Effendi, 1998
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam
keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai
dengan kedudukannya masing-masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam
masyarakat yang lebih luas
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para
anggota keluarga
- Fungsi-fungsi
Keluarga menurut Effendi, 1998
a. Fungsi Biologis
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi Sosialisasi
d. Fungsi Ekonomi
e. Funsi Pendidikan
q
3 Fungsi Pokok Keluarga, menurut Effendi, 1998
1. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman,
kehangatan pada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
2. Asuh
Menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak
agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak
yang sehat baik fisik, mental, social dan spiritual.
3. Asah
Memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap
menjadi manusia mandiri yang dapat mempersiapkan masa depannya.
2.2
Konsep Makanan Pendamping ASI
- Pengertian
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), yaitu makanan
yang diberikan kepada bayi bersama-sama dengan ASI.
MP-ASI diberikan setelah usia 6 bulan karena
cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi yang didapat semasa dalam
kandungan mulai menurun, sehingga diperlukan makanan tambahan selain ASI ( Ayah
Bunda, 2006 ).
- Tujuan
Pemberian MP-ASI
- MP-ASI
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikomotor, otak dan
kognitif bayi yang semakin meningkat.
- MP-ASI
diberikan untuk mengembangkan kemampuan bayi menerima berbagai rasa dan
tekstur makanan, serta mengembangkan ketrampilan makanan dan proses
adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar alergi tinggi ( Ayah
Bunda, 2006 )
- Pemberian
MP-ASI
MP-ASI dapat diberikan saat usia bayi mencapai
6 bulan. Ukuran kecukupan produksi ASI bagi bayi dapat dilihat dari kenaikan
berat badan dan kesehatan bayi. Bila diberikan saat usia dibawah 6 bulan,
system pencernaannya belum memiliki enzim untuk mencerna makanan sehingga
memberatkan kerja pencernaan dan ginjal bayi. Selain itu, usus bayi belum dapat
menyaring protein dalam jumlah besar, sehingga dapat menimbulkan reaksi batuk, diare dan alergi.
Terlalu dini memberikan MP-ASI akan menyebabkan
kebutuhan ASI bayi berkurang. Sebaliknya, bila terlambat akan sulit
mengembangkan ketrampilan makan, seperti menggigit, mengunyah, tidak menyukai
makanan padat, kekurangan gizi penting ( Ayah Bunda, 2006 )
- Tanda-tanda
bayi siap menerima MP-ASI
a. Berusia sedikitnya 6 bulan dan berat badannya
sudah mencapai dua kali lipat dari beratnya saat lahir.
b. Mulai memasukkan sesuatu ke dalam mulut untuk
digigit atau dikunyah.
c. Bayi telah dapat mengendalikan lidahnya dengan
baik.
d. Bayi kadang terlihat tidak puas dengan
pemberian ASI.
e. Mulai sering rewel karena lapar.
f. Mudah terbangun di malam hari setelah tidur
lelap.
g. Mulai tumbuh gigi.
h. Bayi mulai dapat mengontrol gerakan kepalanya
dengan baik.
i.
Mulai
melakukan gerakan mengunyah keatas dan kebawah.
j.
Kenaikan
berat badannya tampak agak lambat dibandingkan sebelumnya.
k. Terlihat tertarik apa yang dimakan ibu.
l.
Bayi
terlihat dapat menahan makanan cair didalam mulutnya.
Sumber : Ayah Bunda, 2006
- Jadwal
Pemberian Makanan untuk Bayi
Umur (Bulan)
|
Macam Makanan
|
Pemberian dalam sehari
|
Jam Pemberian
|
0-4
(0-3mg ASI diberikan sekehendak)
|
ASI
|
6 atau 7
|
Diberikan tiap 3 jam 6, 9, 12, 15, 18, 21 dan
24
|
4-6
|
ASI
Buah
Bubur Susu
|
4 atau 5
1
1
|
6,10,14,18,21
12
8
|
6-8
|
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi Tim Saring
|
4 atau 5
1
1
1
|
6,10,14,18,21
16
8
12
|
8-10
|
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi Tim Dihaluskan
|
3 atau 4
1
1
1
|
6,10,14,18,21
16
8
12,18
|
10-12
|
ASI
Buah
Nasi Tim
|
3 atau 4
1
1
|
6,10,14,18,21
16
8,12,18
|
> 12
|
ASI
Buah
Nasi Tim/makanan kecil
Makanan Kecil (Biskuit, Bb Kacang Hijau,dll)
|
2 atau 3
1
3
2
|
6,14,21
16
8,12,18
10
|
Sumber : Mervyn G. Hardinge, 2002
BAB 3
ASUHAN
KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
3.1
Pengkajian
- Struktur dan
Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. “S”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
b. Data Anggota Keluarga
No
|
Nama
|
Umur
|
Sex
|
Agama
|
Hubungan
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
1.
2.
3.
4.
|
Sanusi
Tiari
Septa
Serlia
|
39 th
35 th
10 th
3,5 bln
|
L
P
P
P
|
Islam
Islam
Islam
Islam
|
KK
Istri
Anak
Anak
|
SD
SD
SD
-
|
Swasta
IRT
Pelajar
-
|
c. Genogram
Keterangan :
|
: Laki-laki
|
|
: Perempuan
|
|
:
|
|
: Keluarga yang dibina & tinggal dalam
satu rumah
|
d. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga yang menonjolkan dalam memutuskan
permasalahan adalah kepala keluarga yang sebelumnya dimusyawarahkan dengan
istri.
e. Hubungan dalam keluarga
Hubungan antara anggota keluarga baik, walaupun
kadang ada pertengkaran tapi tidak sampai larut lama.
f. Kebutuhan dalam sehari-hari
1. Kebutuhan Nutrisi
Penyediaan makanan dalam keluarga
sehari-hari dengan memasak sendiri. Dengan komposisi : nasi, sayur, tahu, tempe kadang buah dan
porsi Serlia : minum ASI dan diberi pisang yang dilumatkan sejak usia 3 bulan.
2. Kebutuhan Kebersihan Diri
Seluruh anggota keluarga mandi 2
kali dalam sehari, gosok gigi 2 kali sehari, mandi di kamar mandi rumahnya.
Sumber air bersih dari sumur.
3. Kebiasaan BAB
Masing-masing anggota keluarga BAB
1-2 kali sehari, mereka BAB di WC rumahnya.
4. Kebiasaan Istirahat
Kebiasaan tidur anggota keluarga,
siang ± 1-2 jam kecuali Tn. Sanusi karena siang hari harus bekerja maka beliau
tidak pernah tidur siang dan pada waktu malam hari mereka tidur ± 8 jam.
5. Kebiasaan Rekreasi
Kebiasaan rekreasi dalam keluarga
dilakukan sekitar 3 kali dalam 1 tahun yaitu pada waktu berkunjung ke rumah
orang tua.
6. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok di rumah adalah
suami, biasanya 1 pak habis untuk 2-3 hari.
7. Kebiasaan Berobat
Apabila anggota keluarga ada yang
sakit, mereka berobat ke Puskesmas / Polindes.
- Faktor Sosial
Budaya
a. Penghasilan dan Pengeluaran
·
Dalam
keluarga yang bekerja adalah suami, yaitu bekerja sebagai tukang ojek.
·
Penghasilan
suami ± Rp 900.000,- / bulan dengan bekerja mulai jam 07.00-17.00 WIB.
·
Pengeluaran
rata-rata untuk makan ± Rp 10.000,- / hari, untuk bayar listrik Rp 40.000,- /
bulan, biaya sekolah anaknya Rp 17.500,- / bulan.
b. Sistem Nilai
Keluarga adalah suku Jawa yang
sangat memegang budaya Jawa.
c. Hubungan dengan masyarakat
Hubungan anggota keluarga dengan
tetangga sekitarnya baik, suami dan istri mengikuti organisasi dalam masyarakat
yaitu tahlilan.
- Faktor
Lingkungan
a. Perumahan
Rumah yang ditempati keluarga Tn. “S” adalah milik
sendiri.
Denah
Rumah:
K.
mandi
|
B T
S
Keterangan :
Luas bangunan = 15 m x 8 m ( 120 m2
)
b. Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding
dari bambu, ventilasi jendela terbuka, penerangan dari listrik, cahaya matahari
dapat masuk.
c. Kebersihan rumah
Kondisi rumah cukup bersih, tidak
lembab dan tidak berdebu. Tidak ada pekarangan di depan rumah, hanya tanaman
dalam pot di teras rumah yang terawat dengan baik.
d. Pemakaian air
Sumber air bersih berasal dari
sumur milik sendiri.
e. Jamban keluarga dan kamar mandi
Jamban keluarga dan kamar mandi
adalah milik sendiri, jamban adalah latrine dengan jarak > 10 m dari sumur.
f. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah melalui
selokan yang mengalir.
g. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga di buang di bak
sampah kemudian di buang ke lubang sampah di belakang rumah dan kemudian
dibakar.
- Psikologis
a. Situasi Emosi
Istri dan anak-anaknya senang
bergurau, jarang terjadi pertengkaran antara suami, istri dan anak.
b. Konsep diri
1. Harga diri
Ibu mengatakan keluarganya tidak
ada masalah tentang harga diri.
2. Identitas diri
Anggota keluarga sangat menghargai
dan menghormati Tn.
“S” sebagai kepala keluarga dan menjalankan fungsi masing-masing.
- Status
Kesehatan Keluarga
No.
|
Nama
|
Pemeriksaan Fisik
|
Keterangan
|
1.
|
Tn. Sanusi
|
BB : 58 kg
TB : 157 cm
|
Tidak pernah sakit berat/dirawat di RS, hanya
kadang-kadang terasa pegal-pegal seusai pulang kerja
|
2.
|
Ny. Tiari
|
BB : 53 kg
TB : 155 cm
|
Tidak pernah sakit berat, melahirkan tanggal
25 Juni 2007 di Bih\dan. Pada saat hamil rutin periksa ke bidan ± 7 kali mendapat
suntik TT 1x, vitamin, tablet tambah darah,dan tidak ada keluhan selama hamil
|
3.
|
Septa
|
BB : 26 kg
TB : 137 cm
|
Tidak pernah sakit berat/di rawat di RS, saat
dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat
|
4.
|
Serlia
|
BB : 4000 g
TB : 60 cm
|
Tidak pernah sakit berat/dirawat di RS, sudah
mendapatkan imunisasi BCG, Polio1,2, DPT HB C 1,2. Berat waktu lahir 3000 gram
|
3.2
Menentukan Diagnosa dan Masalah
No.
|
Kriteria
|
Masalah
|
|
DS
: Ibu mengatakan Serlia minum ASI saja sampai usia 3 bulan dan selanjutnya
mendapatkan tambahan nasi pisang yang di lumatkan.
DO : -
DS : Bapak
mengatakan merokok 1 pak habis dalam 2-3 hari.
DO : -
|
Ø Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian
MP-ASI
Ø Kebiasaan merokok KK
|
3.3
Menentukan Prioritas Masalah
Kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian MP-ASI.
No.
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1.
2.
3.
4.
|
Sifat masalah
Kemungkinan masalah dapat diatasi
Potensi masalah untuk dirubah
Penonjolan masalah
|
3/3 x 1
0/2 x 2
3/3 x 1
1/3 x 1
|
1
0
1
1/3
|
Tidak/kurang sehat
Kurangnya pengetahuan dapat diatasi dengan
pemberian penyuluhan
Masalah dapat dirubah dengan penyuluhan yang
tepat
Keluarga tidak menyadari kurangnya
pengetahuan tersebut merupakan masalah yang harus ditangani
|
|
|
Total
|
2 1/3
|
|
Penyuluhan masalah kesehatan sesuai
prioritas masalah :
ü Pemberian MP-ASI
Kurangnya pengetahuan bapak tentang
bahaya merokok
No.
|
Kriteria
|
Perhitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1.
2.
3.
4.
|
Sifat masalah
Kemungkinan masalah dapat diatasi
Potensi masalah untuk dirubah
Penonjolan masalah
|
3/3 x 1
0/2 x 2
3/3 x 1
1/3 x 1
|
1
0
1
1/3
|
Tidak/kurang sehat
Kurangnya pengetahuan dapat diatasi dengan
pemberian penyuluhan
Masalah dapat dirubah dengan penyuluhan yang
tepat
Keluarga tidak menyadari kurangnya
pengetahuan tersebut merupakan masalah yang harus ditangani
|
|
|
Total
|
2 1/3
|
|
3.4
Perencanaan
Masalah : Kurangnya pengetahuan ibu
tentang pemberian MP-ASI
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
kebidanan, ibu dapat :
1. Mengerti pengertian MP-ASI dan
mampu menjelaskannya.
2. Mengerti kapan MP-ASI diberikan.
3. Mengerti kerugian bila diberikan
terlalu dini atau terlalu lambat.
Kriteria : 1. Adanya respon verbal
2. Umpan balik secara verbal
Standart :
§ Ibu mampu menjelaskan pengertian MP-ASI
§ Ibu mengerti kapan MP-ASI diberikan
§ Ibu mampu menjelaskan kerugian bila MP-ASI
diberikan terlalu dini atau terlalu lambat
Intervensi :
1. Berikan penyuluhan mengenai
pengertian MP-ASI
R/ Ibu mengerti mengenai pentingnya
MP-ASI
2. Jelaskan kapan MP-ASI boleh
diberikan
R/ Tepat waktu dalam pemberian
3. Jelaskan kerugian bila MP-ASI
diberikan terlalu dini atau terlalu lambat
R/ Mengganggu perkembangan bayi
4. Ajarkan ibu cara membuat MP-ASI
R/ Ibu mengerti cara membuat MP-ASI
sesuai usia bayi
5. Jelaskan keuntungan MP-ASI
R/ Kemampuan
bayi menerima berbagai rasa dan tekstur makanan
6. Berikan leaflet
R/ Bacaan bagi ibu
3.5
Pelaksanaan
Tanggal
|
Masalah Kesehatan
|
Implementasi
|
Jam 15.00 WIB
|
|
· Memperkenalkan diri dengan keluarga
· Menjelaskan tujuan kunjungan dan membuat
janji untuk melakukan kunjungan ulang
· Mengkaji status keluarga dengan wawancara dan
pengamatan
|
Jam 15.00 WIB
|
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian
MP-ASI
|
1. Memberikan penyuluhan mengenai MP-ASI agar
ibu mengerti penjelasan mengenai pentingnya MP-ASI
2. Menjelaskan kapan MP-ASI boleh diberikan,
yaitu apabila usia bayi sudah 6 bulan atau lebih
3. Menjelaskan kerugian bila MP-ASI diberikan
terlalu dini, yaitu memperberat kerja pencernaan dan ginjal bayi, selain itu
usus bayi belum dapat menyaring protein dalam jumlah besar, sehingga dapat
menimbulkan reaksi batuk, diare dan alergi sedangkan bila terlambat akan
sulit mengembangkan ketrampilan makan, seperti menggigit, mengunyah
4. Mengajarkan ibu cara membuat MP-ASI misalnya,
bubur susu, air jeruk, air tomat, nasi tim saring, dll
5. Menjelaskan keuntungan MP-ASI yaitu untuk
mengembangkan kemampuan bayi menerima berbagai rasa dan tekstur makanan
6. Memberikan leaflet pada ibu untuk menambah
pengetahuan pada ibu
|
3.6
Evaluasi
Tanggal
|
Masalah Kesehatan
|
Evaluasi
|
|
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian
MP-ASI
|
S : Ibu mampu
menjelaskan pengertian, keuntungan dan kerugian dari MP-ASI
O : -
A : Masalah
teratasi sebagian
P : - Berikan
Leaflet tentang MP-ASI agar tidak lupa mengenai penyuluhan yang sudah
diberikan.
|
CATATAN
PERKEMBANGAN
Tanggal
|
Masalah Kesehatan
|
Tindakan Keperawatan
|
Evaluasi
|
|
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian
MP-ASI
|
1. Menanyakan ibu sudah membaca leaflet yang
telah diberikan
2. Menganjurkan ibu membaca dan menyimpan
baik-baik
|
S : Ibu
mengatakan sudah membaca leafleat yang diberikan dan sudah menyimpannya
O : Ibu
mampu menjelaskan Pengertian MP-ASI, kerugian dan keuntungan
A : Masalah
teratasi
P : Anjurkan
ibu sering membaca leaflet
|
BAB 4
PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan keluarga
Tn. “S” dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI di RT 31 RW
09 Dusun Sumber Gondo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, sesuai 6 langkah
manajemen kebidanan, penulis menemukan kesenjangan antara praktek kerja dengan
teori mengenai pemberian MP-ASI. Pada teori, pemberian MP-ASI dilakukan apabila
usia bayi sudah 6 bulan, tetapi di praktek keja lapangan MP-ASI sudah diberikan
sejak usia 3 bulan. Yang memunculkan masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian MP-ASI.
Setelah mendapat asuhan kebidanan keluarga,
maka keluarga Tn. “S” mengetahui kapan MP-ASI bias diberikan dengan benar.
Masalah yang muncul antara keluarga satu dan
keluarga yang lain berbeda-beda. Hal ini karena keluarga terdiri dari beberapa
anggota keluarga yang setiap orang memiliki sifat yang unik secara bio,
psikososial dan cultural.
BAB 5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data
sampai evaluasi, maka dapat disimpulkan :
1. Keluarga Tn “S” termasuk keluarga sejahtera karena rumah
yang ditempati adalah milik sendiri dan penghasilan per bulan sudah mencukupi
kebutuhan keluarga.
2. Masalah yang ditemukan pada keluarga Tn. “S” yaitu kurangnya
pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
3. Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang
ada, keluarga Tn.
“S” dapat mengerti pengertian, keuntungan dan kerugian MP-ASI.
5.2
Saran
Pemberian penyuluhan / pendidikan
kesehatan secara berkala kepada masyarakat pada umumnya dan keluarga pada
khususnya, baik secara kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat dibutuhkan
guna menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih mengena
pada masyarakat dengan dibantu pihak-pihak lain yang bersangkutan
DAFTAR
PUSTAKA
Handajani, Dewi. 2006. Makanan
Pendamping ASI. 12-25 Juli 2006. Jakarta
: Ayah Bunda.
Hardinge. 2002. Kiat Keluarga Sehat. Bandung : ISBN.
Catzel, Pincus, dan
Ian, Robert. 1998. Kapita Selekta Kedokteran UI
Jilid I. Jakarta
: Media Aesculapis.
Salvician, Ceilis. 1989. Keluarga dan Komponennya.
Jakarta :
Pustaka Ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar