BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita
hamil dan bersalin adalah masalah yang besar di negara berkembang. Di negara
miskin, sekitar 20-50% kematian wanita
usia subur disebabkan hal yang beraitan dengan kehamian dan persalinan.
Kematian saat
melahirkan biasanya menjadi
faktor utama mortalitas
wanita usia muda pada masa puncak produktifitas.
Tingginya AKI di Indoneia yaitu
23/100.000 kelahiran hidup (SDKI,2004) tertinggi di ASEAN. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia
antara lain,perdarahan (42%), eklamsia (13%), dan infeksi (10%). Penyakit
hipertensi pada kehamilan berperan besar
dalam mortalitas da morbiditas maternal dan perinatal. Dari seluruh ibu yang
mengalami hipertensi selama masa hamil,sengah sampai duapertiganya mengalami
preeklamsia atau eklamsia. Preeklamsia dan Eklamsia biasa mempredisposisi ibu
mengalami komplikasi yang lebih letal. Seperti solusio plasenta, perdarahan otak dan gagal
ginjal akut.
Berdasarkan hal diatas , penulis
tertarik untuk mengambil kasus Ibu
Hamil dengan Pre Eklamsia Ringan di RS.Sumber Sentosa - Malang.
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa
diharapkan mampu melakukan Asuhan Kebidanan Lanjut 1 pada Ibu hamil dengan Pre Eklamsia Ringan
1.2.2 Tujuan Khusus
· Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ibu
hamil dengan Pre Eklamsia Ringan
· Mahasiswa
mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah
· Mahasiswa
mampu membuat intervensi
sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien
· Mahasiswa
mampu melakukan implementasi
sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien
· Mahasiswa
mampu melakukan evaluasi setelah intervensi
1.3
Metode Penulisan
Asuhan
kebidanan ini disusun secara:
1.3.1
Wawancara
Tanya
jawab langsung dengan klien guna mengetahui keluhan-keluhan yang dirasakan oleh
ibu, sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan
masalah.
1.3.2
Pemeriksaan
Melakukan
pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik pada klien
1.3.3
Observasi
Melakukan
pemeriksaan atau pengamatan pada klien
1.3.4
Study Pustaka
Membaca
buku sumber yang dapat mendukung terlaksananya asuhan kebidanan dan dapat
membandingkan antara teori dan praktek.
1.4
Sistematika
Penulisan
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Metode
Penulisan
1.4 Sistematika
Penulisan
Bab
II Tinjauan Teori
2.1 Konsep Teori
2.1.1 Pengertian Pre Eklamsia
2.1.2 Etiologi Pre Eklamsia
2.1.3 Klasifikasi Pre
Eklamsia
2.1.4
Patofisiologi Pre Eklamsia Ringan
2.1.5 Tanda dan Gejala
2.1.6
Penanganan
2.1.6
Bahaya Pre Eklamsi Ringan
2.2 Konsep Manejemen Kebidanan pada Ny.”..” dengan Pre
Eklamsia Ringan di Rumah Sakit Sumber Sentosa Malang
Bab III
Tinjauan Kasus
3.1 Pengkajian
A. Data
Subyektif
1.
Biodata
2. Riwayat
Kehamilan Sekarang
3. Riwayat Kebidanan (Obstetri) yang lalu
4. Riwayat Keluarga
5 Riwayat
Kesehatan Ibu
6. Riwayat
Sosial Ekonomi
B.
Data
Obyektif
1. Pemeriksaan
Umum
2. Pemeriksaan
Fisik
3. Pemeriksaan
Dalam
3.2 Identifikasi
diagnosis/ masalah
3.3 Intervensi
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
3.6 Catatan Perkembangan
Bab IV Pembahasan
Bab V
Penutup
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
2.1
Konsep Teori
2.1.1
Pengertian Pre Eklamsia
· Pre
Eklampsia adalah suatu penyakit vasopastik yang melibatkan banyak sistem dan
ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi dan proteinuria.(Bobak,2004:629)
· Pre
Eklampsia adalah kondisi khusus dalam kehamilan, yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah (TD) dan proteinura.(Vicky Chapman,2006:160)
· Pre
Eklampsia adalah ditandai dengan peningkatan tekanan darah (TD) pada 2 interval
yang terpisah 6 jam dengan sistolik ≥ 140 mmHg,dan diastolik ≥ 90 mmHg.(C Scoot
Taylor,2004:35)
2.1.2 Etiologi Pre Eklamsia
Pre Eklampsia
adalah suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan manusia, tanda dan
gejalanya timbul hanya selama masa hamil dan menghilang dengan cepat setelah
janin dan plasenta lahir. Tidak ada profil tertentu yang mengidentifikasi
wanita yang menderita pre eklamsia ada beberapa faktor resiko tertentu yang
berkaitan dengan perkembangan penyakit yaitu: primigravida, grande multipara,
janin besar, kehamilan dengan janin yang lebih dari satu dan morbid
obesitas.(Bobak,2004:629)
2.1.3
Klasifikasi Pre-eklamsi
Pre-eklamsia
digolongkan menjadi 2 golongan :
a.
Pre-eklamsia ringan :
kenaikan
tekanan darah diastolik 15 mmHg atau >90 mmHg dengan 2 kali pengukuran berjarak
1jam atau tekanan diastolik sampai 110mmHg.Kenaikan
tekanan darah sistolik 30 mmHg atau > atau mencapai
140 mmHg.Protein
urin positif 1, edema umum, kaki, jari tangan
dan muka. Kenaikan BB >
1Kg/mgg.
b. Pre-eklampsia
berat : tekanan diastolik >110
mmhg. Protein urin positif 3,
oliguria (urine, 5gr/L). Hiperlefleksia,
gangguan penglihatan,nyeri epigastrik, terdapat edema dan sianosis, nyeri
kepala, gangguan kesadaran(http://firmanpharos.wordpress.com,2010
2.1.4
Patofisiologi
Pre Eklamsia Ringan
Pre-eklamsi
ringan jarang sekali menyebabkan kematian ibu. Oleh karena itu, sebagian besar
pemeriksaaan anatomik patologik berasal dari penderita eklampsi yang meninggal.
Pada penyelidikan akhir-akhir ini dengan biopsi hati dan ginjal ternyata bahwa
perubahan anatomi-patologik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi tidak banyak
berbeda dari pada ditemukakan pada eklamsi. Perlu dikemukakan disini bahwa
tidak ada perubahan histopatologik khas pada pre-eklamsi dan eklamsi.
Perdarahan, infark, nerkosis ditemukan dalam berbagai alat tubuh. Perubahan
tersebut mungkin sekali disebabkan oleh vasospasmus arteriola. Penimbunan
fibrin dalam pembuluh darah merupakan faktor penting juga dalam
patogenesis kelainan-kelainan
tersebut.
Pre eklampsia
berhubungan dengan implantasi abnormal palsenta dan invasi dangkal
tromboblastik yang mengakibatkan berkurangnya perfurasi plasenta. Arteria
spiralis meternal gagal menngalami vasodilatasi fisiologis normalnya,aliran
darah kemudian mengalami hambatan akibat mengalami peubahan arterotik yang
menyebabkan obstruksi di dalam pembuluh darah.
Patologi
peningkatan tahanan dalam sirkulasi utero plasenta dengan gangguan aliran darah
intervilosa dan berakibat iskemia dan hipoksia yang bermanifestasi selama paruh
kedua kehamilan.
Gambaran serupa
mengenai invasi tromboblastik yang tidak adekuat tampak pada kehamilan dengan
komplikasai restriksi pertumbuhan janin pada ibu tanpa pre eklamsia. Oleh
karena itu, sindrom maternal pre eklamsia pasti berhubungan dengan faktor
tambahan.(Vicky Chapman,2006:160)
2.1.5 Tanda dan Gejala
Tanda
dan gejala pada Pre Eklamsia Ringan antara lain :
·
Tekanan
darah diastolik 15 mmHg atau >90
mmHg
dengan 2 kali pengukuran berjarak 1jam atau tekanan diastolik sampai 110mmHg. Tekanan darah sistolik
30 mmHg atau > atau mencapai 140 mmHg.
·
Protein
urin positif 1
·
Edema
(pembengkakan), terutama tampak pada tungkai, dapat
pada muka. Edema disebabkan ada penumpukan cairan yang berlebihan disela- sela
jaringan tubuh.
( Poedji Rochjati, 2003)
2.1.6
Bahaya Pre
Eklamsi Ringan
a. Bahaya yang
dapat terjadi pada ibu :
Bila
keracunan kehamilan tidak mendapat perawatan/ pengobatan dari dokter Puskesmas
Rawat Inap, akan menjadi lebih berat disebut Pre Eklamsi Berat dan kemudian
timbul serangan kejang disebut Eklamsia.
b.
Bahaya bagi
janin, dengan pre eklamsi adalah :
1.
Memberikan
gangguan pertumbuhan janin dalam rahim ibu dan bayi lahir lebih kecil
2.
Mati dalam
kandungan (IUFD)
2.1.7
Pencegahan Pre-Eklamsia
Belum
ada kesepakatan dalam strategi pencegahan pre-eklamsia. Beberapa penelitian
menunjukkan pendekatan nutrisi (diet rendah garam, diit tinggi protein,
suplemen kalsium, magnesium dan lain-lain). Atau medikamentosa (teofilin, antihipertensi, diuretic,
asapirin, dll) dapat mengurangi timbulnya pre-eklamsia.
(Kapita Selekta
Kedokteran, Mansjoer Arif … Media Aesculapius, Jakarta : 2000)
2.1.7 Penanganan
a. Tujuan
utama penanganan ialah :
-
Pencegahan terjadi
pre-eklamsia berat dan eklamsia
-
Melahirkan janin hidup
-
Melahirkan janin dengan
trauma sekecil kecilnya.
Pada
dasarnya penanganan terdiri dari penanganan medik dan obstetrik.
Penanganan obstetrik ditujukan
untuk melahirkan bayi pada saat yang optoimal yaitu sebelum janin mati dalam
kandungan akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di luar uterus.
Pada umumnya indikasi
untuk merawat penderita pre-eklamsi di RS
ialah :
-
tekanan darah sistol 140 mmHg atau
lebih dan atau tekanan darah diastol 90
mmHg, protein +1 atau lebih.
-
Kenaikan berat badan
1,5 Kg atau lebih dalam seminggu berulang
-
Penambahan edema
berlebihan tiba-tiba
b.
Penanganan
pre-eklamsia ringan
Istirahat di tempat tidur masih
merupakan terapi untuk penanganan pre-eklamsia. Istirahat dengan berbaring pada
posisi tubuh menyebabkan pengaliran darah ke plasenta meningkat, aliran darah
ke ginjal juga elbih banyak. Tekanan pada ekstermitas bawah turun dan resobsi
aliran darah tersebut bertambah. Selain itu juga mengurangi kebutuhan volume
darah yang beredar. Oleh sebab itu, dengan istirahat biasanya tekanan darah
turun dan adema berkurang. Pemberian fenobarbital 3 x 30mg sehari akan
meningkatkan penderita dan dapat juga menurunkan tekanan darah.
Pada
umunya pemberian diuretik dan anti hipertensi pada pre-eklamsia ringan tidak
dianjurkan karena obat-obat tersebut tidak menghentikan proses penyakit dan
juga tidak memperbaiki prognosis janin. Selain itu, pemakaian obat-obatan
tersebut dapat menutupi tanda dan gejala pre-eklamsia berat.
Setelah keadaan normal,
penderita dibolehkan pulang, akan tetapi harus dipaksa lebih sering. Karena
biasanya hamil sudah tua, persalinan tidak lama lagi. Bila hipertensi menetap,
penderita tetap tinggal dirumah sakit. Bila keadaan janin mengizinkan, tunggu
dengan melakukan induksi persalinan, sampai persalinan cukup bulan atau > 37
minggu.
Beberapa
kasus pre-eklamsia ringan tidak membaik dengan penanganan konservatif. Tekanan
darah meningkat, retensi cairan dan proteinuria bertambah, walaupun penderita
istirahat dengan pengobatan medik. Dalam hal ini pengakhiran kehamilan
dilakukan walaupun janin masih prematur.
(Ilmu
Kebidanan YB-PSP,
Fak. UI Jakarta, 1998).
2.2
Konsep Manajemen Kebidanan pada Ny.”..” dengan
Pre Eklampsia Ringan di Rumah Sakit Sumber Sentosa
Pengkajian tanggal ......, pukul ......WIB.
2.2.1 Pengkajian
A. Data Subyektif
1.Biodata
·
Nama : Untuk mengetahui identitas suami dan istri
·
Umur : Kurun reproduksi sehat antara 20-35 tahun
·
Agama :
Berpengaruh pada pola kebisaan kesehatan pasien.
Dengan
diketahuinya agama yang dianut maka memudahkan pendekatan pasien.
·
Pekerjaan : Untuk
mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
dengan
masalah yang dirasakan
pasien.
·
Pendidikan: Untuk mengetahui tingkat
intelektualnya karena tingkat
pendidikan
seseorang akan mempengaruhi bahasa ataupun
kata-kata
yang digunakan.
·
Alamat : Untuk mempermudah hubungan bila dibutuhkan
penanganan
segera.
|
2.
Riwayat
Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui keadaan pasien saat ini
serta riwayat yang ada hubungannya dengan keadaan saat ini
3.
Riwayat Kebidanan (Obstetri) yang lalu
Untuk mengetahui saat ini kehamilan ke berapa, berapa jumlah anak baik yang hidup, meninggal atau
keguguran, bagaimana persalinan yang lalu.
4.
Riwayat Keluarga
Untuk mengetahui di dalam keluarga ibu
maupun suami ada penyakit menurun atau riwayat keturunan kembar
5.
Riwayat Kesehatan Ibu
Untuk
mengetahui apakah ibu memiliki penyakit menular (TBC, hepatitis, malaria, PMS),
penyakit kronis (jantung, ginjal), serta riwayat operasi.
6. Riwayat
Sosial
Untuk mengetahui status pernikahan, Riwayat KB
B.
Data
Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
·
KU : Baik/Cukup/Lemah,
tergantunng keadaan ibu
saat ini.
·
Kesadaran:
Composmentis/Somnolen/Apatis/Delireum/Coma
·
TB : Sebagai
deteksi dini resti, karena jika TB ≤ 145
cm maka
ibu tergolong dalam resiko tinggi
·
BB
: Dalam
kehamilan kenaikan BB normal antara 9-12 kg
·
TD : 100/ 60 –
130/ 90 mmHg
Merupkan salah satu tanda adanya
Hipertensi yang
nantinya dapat mengarah ke PER, PEB,
Ekklamsia
·
Nadi : 60-80x/mnt.
·
Suhu : Berkisar antara (36,5-37,5)°C
·
RR : Normalnya antara (16-20)x/mnt
2. Pemeriksaan
Fisik
·
Inspeksi
Muka : Biasanya terdapat closma gravidarum
Mata : Konjungtiva
merah muda dan skera putih keabuabuan
Leher : Tidak
ada pembesaran kelenjar tyroid / vena jugularis
Payudara : Kebersihan
payudara dan tidak ada benjolan
abnormal
Abdomen : Tidak ada bekas luka operasi,
tidak/ada striae albican
serta ada/tidak linea nigra
·
Palpasi
Payudara : Teraba/ tidak benjolan abnormal, ada/
tidak nyeri tekan, dan colostrum sudah keluar/ belum (kanan dan kiri)
Leopold I :
Untuk mengetahui TFU, bagian apa yang di fundus
Leopold II :
Untuk mengetahui letak punggung bayi
Leopold III :
Untuk mengetahu presentasi janin
Leopold IV : Untuk mengetahui
seberapa jauh bagian terendah masuk PAP
·
Auskultasi:
Untuk mengetahui kesejahteraan janin
·
Perkusi : Jika hasil reflek patella -/- maka
kemungkinan px kekurangan B1 dan B6, selain itu sebagai salah satu
tanda-tanda PE
·
Pemeriksaan dalam:
Untuk mengetahui kemajuan persalinan
3. Pemeriksaan
Penunjang
Sebagai
penunjang terbentuknya diagnosa medis.
·
Pemeriksaan Lab
·
Kadar Hb,
Proteinuri
·
USG
2.2.2.
Identifikasi Diagnosa/ Masalah
Dx : G…
P….. Ab…. UK
….-…. Minggu Tunggal/ Gemelli, Hidup/ IUFD, Intrauteri/ Ekstrauteri dengan Pre
Eklamsi Ringan di RS Sumber Sentosa Malang
Masalah:
1. Cemas
Ds :
Ibu merasa cemas dengan persalinannya saat ini.
Do : Keadaan emosional gelisah
2.
Defisit Pengetahuan ibu tentang
kehamilannya saat ini
Ds : Ibu mengatakan belum tahu secara benar bagaimana keadaan
kehamilannya sekarang
Do : Ibu banyak bertanya kepada dokter tentang kehamilannya saat
ini
3. Gangguan
rasa nyaman, bengkak pada kaki
Ds : Ibu mengatakan sejak 1 minggu yang lalu kakinya mengalami
bengkak sehingga sepatu yang digunakan bekerja menjadi sesak
Do : Oedem ekstremitas bawah +/+
2.2.3.
Intervensi
Sesuai dengan Identifikasi Diagnosa dan Masalah
2.2.4.
Implementasi
Sesuai dengan Intervensi
2.2.5.
Evaluasi
BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan
Pre Eklamsia Ringan
di Rumah Sakit Sumber Sentosa, Tumpang – Malang.
Pengkajian tanggal 27
Mei 2010 pukul
09.00 WIB.
3.1. Pengkajian
A. Data
Subyektif
1.
Biodata:
Nama Ibu : Ny. Ifa M.
Umur : 36
tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Alamat :TulusBesar Tumpang
|
Nama Suami : Tn. M.
Sodikin
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : S1
Alamat : TulusBesar -
Tumpang
|
|
|
2. Riwayat Kehamilan
Sekarang
Ibu
mengatakan:
·
HPHT : 23- 10- 2009 TP :
30 - 07- 2010
·
Ini merupakan
kehamilannya yang ke 3
·
Mengeluh kakinya
bengkak sejak 1 minggu yang lalu dan agak terganggu karena sepatu yang biasa
digunakan menjadi sesak.
·
Ibu merasa senang dengan kehamilannya saat ini karena sudah lama dinanti.
·
Makan 3x sehari, porsi
sepiring nasi,lauk pauk, sayur, buah dan susu 1 gelas sehari. Teratur mengkonsumsi vitamin dan tablet Fe dari bidan.
·
Tidak
meminum obat-obatan,merokok serta tidak minum minuman beralkohol dan jamu.
·
BAB
sehari 1x. BAK dan BAB tidak ada gangguan
·
Tidak
ada gangguan pola istirahat dan aktivitas
·
Tidak
ada gangguan dan masalah pada pola seksual, 2-3 x seminggu.
·
Sudah
melakukan imunisasi TT 6 kali ( SD 2x, CPW 1x, Hamil pertama dan kedua)
2.
Riwayat
Kebidanan (Obstetri) yang Lalu
Ibu
mengatakan:
·
Pernah
mengalami abortus 1x pada saat 1 tahun setelah pernikahan, UK 3 bulan, tidak
kuretase karena tidak mengalami perdarahan.
·
Anak
ke 2 : usia 7 tahun, normal partus,
pertolongan bidan, BBL : 3100 gr, plasenta lahir spontan, tidak perdarahan.
Nifas normal.
3.
Riwayat
Keluarga
Ibu mengatakan:
· Di
dalam keluarga ibu maupun suami tidak
ada riwayat penyakit menular seperti TBC, PMS, hepatitis,
malaria maupun penyakit menurun seperti kencing manis, darah
tinggi, jantung dan ginjal.
· Di
dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada riwayat keturunan kembar
4.
Riwayat
Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit
menular (TBC, hepatitis, malaria , PMS), penyakit kronis (jantung, ginjal), ibu
juga tidak pernah mengalami operasi apapun.
5.
Riwayat Sosial
Ibu mengatakan:
·
Status
pernikahan: menikah 1 kali, usia pertama menikah 23 tahun, lama
menikah 13 tahun,
·
Riwayat
KB: ibu pernah mengikuti program KB suntik 3 bulanan selama 4 tahun setelah
kelahiran anak ke2
·
Ibu
dan keluarga mengharapkan kehamilan ini.
B. Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
KU : Cukup baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 156 cm
BB
sebelum : 53 kg BB
sekarang : 64
kg
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8° C
RR : 20x/menit
2.
Pemeriksaan Fisik
· Inspeksi
Muka : tidak oedem, tidak kuning dan tidak pucat, tidak tampak
chloasma gravidarum
Mata :
konjungtiva merah, sclera putih
Leher : tidak terlihat adanya pembesaran
kelenjar tyroid dan bendungan pembuluh vena jugularis
Payudara : bersih, tidak
ada benjolan abnormal, puting menonjol
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, ada
striae albican
ada linea nigra
Ekstremitas : Atas kanan dan kiri tidak
ada
oedem pada jari tangan
Bawah kanan dan kiri
ada oedem
pada tibia dan jari kaki
Tidak ada varises
·
Palpasi
Leher : tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar tyroid dan bendungan vena jugularis
Payudara : tidak teraba benjolan abnormal, tidak
ada nyeri tekan
Abdomen
Leopold I : TFU pertengahan Px dan pusat (32 cm), pada
atas fundus teraba bagian yang bulat
agak lunak dan tidak melenting (bokong)
Leopold II : Punggung kiri
Leopold III : Letak kepala,
kepala belum masuk PAP
·
Auskultasi : 146 x/ menit
3.
Pemeriksaan Penunjang (
27-05-2010, 09.50 WIB)
·
Kadar Hb : 10, 8 %
·
Protein urine : +1
·
USG :
Janin Intra Uteri, Letak Kepala, belum masuk PAP, U , Air
Ketuban cukup, plasenta berada di fundus.
3.2.Identifikasi Diagnosa/ Masalah
· Identifikasi
Diagnosa
Dx :
Ny.”I” GIII P1001 Ab100
UK 30 - 32
minggu T/H/I, letak
kepala, puki
dengan Pre Eklamsia Ringan, SPR 14.
Ds
:
-
HPHT : 23
- 10 - 2009 TP : 30 - 07 - 2010
-
Kehamilan ketiga.
-
Mengalami 1 kali keguguran
- Anak lahir aterm dan
hidup 1
Do
:
-
TD :
140/ 90
mmHg
- Nadi : 80x/menit
-
Suhu : 36,8° C
-
RR :
20x/menit
-
Palpasi :
pertengahan px pusat (32cm),puka,letak
kepala,kepala belum masuk PAP
- Auskultasi : 146x/ menit
- Lab :
Protein urine (+), Hb 10,8%
·
Identifikasi
Diagnosa dan Masalah potensial
Potensial
akan terjadi Pre Eklamsia Berat dan Eklamsia
· Identifikasi
masalah
Masalah : Gangguan rasa nyaman, bengkak pada kaki
Ds : Ibu mengatakan sejak 1 minggu yang lalu kakinya mengalami
bengkak sehingga sepatu yang digunakan bekerja menjadi sesak
Do : Oedem ekstremitas bawah +/+
3.3.Intervensi
Dx :
Ny.”I” GIII P1001 Ab100
UK 30 - 32
minggu T/H/I, letak
kepala, puki
dengan Pre Eklamsia Ringan, SPR 14.
Tujuan :
Keadaan ibu dan janin sehat tanpa adanya
komplikasi lanjut hingga
persalinan nanti
Kriteri hasil : -
KU :
Baik
- TD : (100/60 - 130/90) mmHg
- Suhu : (36,5-37,5)°C
- Nadi : (80-90)x/menit
- RR : (16-20)x/menit
- DJJ :
(120-160)x/menit
Intervensi :
1.
Jalin komunikasi
terapiutik.
R) Komunikasi terapiutik
dapat membuat klien
menjadi nyaman dengan tindakan yang akan diberikan.
2.
Jelaskan kondisi saat
ini yang dialami klien.
R) Penjelasan yang tepat akan membuat klien dan keluarganya
menjadi lebih tenang.
3. Beritahu ibu tentang diet makanan yang baik
R) Dengan diet makanan yang baik bisa
meningkatkan stamina tubuh juga dapat
mengurangi tekanan darah yang tinggi
4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
terapi
R) Dengan pemberian terapi yang tepat dapat
menjaga kesehatan kehamilan ibu juga janin.
5. Ingatkan
ibu untuk meminum vitamin yang telah diberikan secara teratur.
R) Ibu akan selalu ingat untuk selalu meminum
terapi yang diberikan secara teratur sesuai aturan
6. Ingatkan ibu untuk kontrol kehamilan 1 bulan
lagi.
R) Jika ada kelainan atau masalah dapat
dikatahui secara dini juga sebagai kontrol kesehatan kehamilan ibu.
Masalah : Gangguan rasa nyaman, bengkak pada kaki
1. Beritahu ibu untuk tidur dengan posisi kaki
lebih tinggi daripada kepala
R) Selain dapat mengurangi bengkak pada kaki
juga dapat memperlancar peredaran darah dalam tubuh
2. Hindari pemakaian sepatu dengan hak tinggi
dan kaos kaki yang ketat
R) Sepatu hak tinggi juga kaos kaki yang ketat
dapat memperparah bengkak pada kaki karena dapat menghambat peredaran darah
sehingga kurang lancar.
3.4.Implementasi
Dx :
Ny.”I” GIII P1001 Ab100
UK 30 - 32
minggu T/H/I, letak
kepala, puki
dengan Pre Eklamsia Ringan, SPR 14.
1.
Menjalin komunikasi
terapiutik dengan klien
dengan berbicara menggunakan bahasa yang dimengerti
oleh ibu, menggunakan pertanyaan terbuka sehingga apa yang dialami oleh ibu
dapat diketahui oleh petugas.
2.
Menjelaskan kondisi
saat ini yang dialami klien
bahwa ibu saat ini perlu mendapatkan pengawasan yang intensif karena kehamilannya saat ini termasuk kehamilan yang beresiko
karena usia ibu yang sudah melewati batas kategori usia yang aman untuk hamil
yaitu >35 tahun, pernah gagal hamil atau keguguran pada kehamilan terdahulu,
juga
ibu mengalami PER yaitu adanya tekanan darah tinggi, bengkak pada kaki
juga terdapat protein pada air kencing ibu. Namun ibu tidak perlu khawatir
karena dengan memeriksaan kehamilannya secara teratur dapat menghindarkan dari
keadaan yang tidak diinginkan seperti berlanjut pada Pre Eklamsia Berat atau
Eklamsia.
3.
Memberitahu ibu
untuk diit makanan rendah garam, hindari makanan yang berlemak, sayuran yang
dapat meningkatkan tekanan darah seperti bayam, daun singkong, daun pepaya.
Lebih baik perbanyak sayuran lainnya yang
berserat dan bervitamin tinggi seperti wortel, kacang- kacangan, dll. Juga
buah- buahan dan perbanyak minum air putih.
4.
Berkolaborasi
dengan dokter untuk pemberian terapi berupa vitamin C 1x1, tablet Fe 1x1, Kalk
1x1
5.
Mengingatkan ibu
untuk teratur mengkonsumsi multivitamin yang telah diberikan oleh dokter
6.
Mengingatkan ibu
untuk memeriksakan kehamilannya 1 bulan lagi sesuai pesan dokter atau segera
periksa kapan saja jika ada masalah dan keluhan yang terjadi.
Masalah :
Gangguan rasa nyaman, bengkak pada kaki
1.
Memberitahu ibu
untuk tidur dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala agar selain dapat
mengurangi bengkak pada kaki juga dapat memperlancar peredaran darah dalam
tubuh
2.
Hindari
pemakaian sepatu dengan hak tinggi dan kaos kaki yang ketat. Karena sepatu hak
tinggi juga kaos kaki yang ketat dapat memperparah bengkak pada kaki karena
dapat menghambat peredaran darah sehingga kurang lancar. Gunakan sepatu sandal
atau sendal yang tidak berhak tinggi dan nyaman dikaki dan sebaiknya
menggunakan kaos kaki tipis dan longgar.
3.5.Evaluasi ( Tanggal 27 - 05 - 2010, jam 10. 30 WIB )
1. Ibu
mengerti tentang kondisi kehamilan saat ini dan berkata akan menjaga
kehamilannya agar ibu dan janin
sehat hingga persalinan nanti.
2. Ibu
berjanji untuk memeriksakan kehamilannya lagi 1 bulan berikutnya dan akan segera periksa kapan
saja bila ada keluhan
BAB
IV
PEMBAHASAN
Pembahasan
merupakan hasil analisa penulis mengenai kesenjangan atau kesamaan yang terjadi
antara teori dengan kasus yang ditemukan. Namun dalam kasus yang diambil oleh
penulis tidak terdapat kesenjangan antarateori dan fakta dilapangan.
Setelah
penulis melakukan asuhan kebidanan lanjut 1 pada Ny. “I” di Rumah Sakit Sumber Sentosa pada tanggal 27 Mei 2010 maka dapat
dikatakan bahwa Ny. “I”
mengalami Pre Eklamsia Ringan
(PER) dan ibu merasa terganggu dengan bengkak pada kaki
yang dialaminya. Kedua masalah ini merupakan masalah yang
sering terjadi pada ibu hamil Trimester
3.
Berdasarkan kasus PER diatas tenaga
kesehatan telah melakukan kolaborasi dengan dr.SpOG sehingga didapatkan asuhan
kebidanan yang komprehensif dan optimal sehingga ibu dan janin dapat tumbuh sehat tanpa adanya
komplikasi yang berkelanjutan. Selain itu juga memberikan KIE yang dibutuhkan ibu untuk mengatasi PER juga bengkak yang
dialami agar gangguan yang dirasakan ibu tidak
berkelanjutan. Dengan asuhan yang telah diberikan , maka tidak terdapat suatu
kesenjangan teori dengan kasus yang ditemukan di lapangan, terutama dengan
implementasinya.
Dengan asuhan kebidanan
5 langkah (Pengkajian, Identifikasi, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi)
diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal dan memberikan kontribusi yang
baik dalam mengurangi masalah yang dialami ibu yang menghadapi persalinan
dengan tujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas pada masyarakat.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dalam
menghadapi masa kehamilan
setiap individu memiliki masalah yang bervariasi.
Hal ini bergantung pada
pengetahuan, persepsi dan wawasan ibu tentang masa persalinan. Selain itu
setiap ibu hamil memilki penyakit
penyerta atau bawaan yang berbeda-beda.
Setelah
penulis melakukan pengkajian pada Ny. “I” di Rumah Sakit Sumber Sentosa pada tanggal 27 Mei 2010 maka
didapat Ny. “I” mengalami Pre
Eklamsia Ringan
(PER) serta merasa terganggu dengan bengkak pada kaki yang dialami ibu.
Kemudian
setelah melakukan identifikasi masalah, dibuat rencana tindakan (intervensi)
yang akan dilakukan antara lain melakukan kolaborasi dengan dr.SpOG sehingga
didapatkan asuhan kebidanan yang komprehensif dan optimal sehingga ibu dan
janin dapat lahir dengan selamat tanpa adanya komplikasi yang berkelanjutan.
Selain itu juga memberikan motivasi serta dukungan dan semangat kepada ibu dan
keluarga.
5.2
Saran
Diharapkan para petugas
kesehatan dalam melaksanakan pengkajian pada masa kehamilan (ANC= Antenatal
Care) dilakukan secara rutin dan seksama (minimal 7T), sehingga data yang
diperoleh valid. Data tersebut dapat sebagai deteksi dini resiko tinggi
sehingga nantinya dapat dilakukan penanganan secara dini.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Jakarta : EGC
Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan dan Persalinan dan
Kelahiran. Jakarta: EGC
Fakultas
Kedokteran UI. 1998.
Ilmu Kebidanan
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo.
Jakarta: Fak.UI
Firman. 2010. Pre
Eklamsia Ringan Ibu Hamil. http://firmanpharos.wordpress.com yang diakses pada tanggal 21 Mei 2010 pukul 14.00 WIB
Mochtar, Rustam.
1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1.
Jakarta : EGC
Naylor, C.Skoot.
2004. Obstetri-Ginekologi Ringkasan
Singkat. Jakarta:
EGC
Rochjati,
Poedji. 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu
Hamil. Surabaya :
UNAIR Press
0 komentar:
Posting Komentar