BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Siklus menstruasi yang normal berlangsung antara 21-35 hari,
selama 2-8 hari dengan jumlah darah haid sekitar 25-80 ml/hari. Menoragia
merupakan suatu kelainan menstruasi dimana perdarahan menstruasi lebih dari
80ml/hari pada siklus yang normal. Sementara menstruasi yang berlangsung lebih
dari 7 hari disebut sebagai hipermenorrea.
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012 jam 10.00)
1.2 Tujuan
1.
Mahasiswa
dapat memahami pengertian menoragi
2.
Mahasiswa
dapat memaham tanda dan gejala menoragi
3.
Mahasiswa
dapat mengetahui etiologi menoragi
4.
Mahasiswa
mengerti cara pengobatan menoragi
1.3 Rumusan
Masalah
1.
Apakah
pengertian menoragi?
2.
Apakah
tanda dan gejala dari menoragi?
3.
Apakah
etiologi dari menoragi?
4.
Bagaimana
pengobatan menoragi?
BAB II
TINJAUAN
TEORI
2.1 Pengertian
Menoragi (hiperamenore) adalah
menstruasi yang berlarut – larut atau aliran menstruasi yang hebat yang lebih jauh
dapat dipersulit oleh gumpalan darah.
(Benson, Ralph C.2008:624
Menoragia merupakan suatu kelainan
menstruasi dimana perdarahan menstruasi lebih dari 80ml/hari pada siklus yang
normal.
Menoragi adalah interval menstruasi
yang normal dengan banyak dan / atau lamanya berlebihan. Persepsi yang umum
mengenai perdarahan yang beerlebihan adalah apabila 3-4 pembalut atau tampon
sudah penuh selama 4 jam. Dalam setiap perdarahan yang lebih dari 80 cc
dinyatakan perdarahan abnormal.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
2.2 Tanda
dan Gejala
Menstruasi yang berlangsung
berkepanjangan dengan jumlah darah yang terlalu banyak untuk dikeluarkan setiap
harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu banyak darah sehingga memicu
terjadinya anemia. Gejala-gejala yang timbul akibat anemia diantaranya adalah
napas menjadi lebih pendek, mudah lelah, jari tangan dan kaki menjadi kebas,
sakit kepala, depresi, konsentrasi menurun, dll.Perdarahan uterus abnormal dapat
disebabkan oleh faktor hormonal, berbagai komplikasi kehamilan, penyakit
sistemik, kelainan endometrium (polip), masalah – masalah serviks atau uterus
(leimioma) atau kanker. Namun pola perdarahan abnormal seringkali sangat membantu
dalam menegakkan diagnosis secara individual.
(Benson, Ralph C.2008:624)
Penderita menoragia dapat mengalami beberapa gejala seperti:
·
pasien perlu mengganti pembalut hampir setiap jam selama
beberapa hari berturut-turut
·
perlunya mengganti pembalut di malam hari atau pembalut
ganda di malam hari
·
menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari
·
darah menstruasi dapat berupa gumpalan-gumpalan darah
·
terdapat tanda-tanda anemia, seperti napas lebih pendek,
mudah lelah, pucat, kurang konsentrasi, dll.
Metode yang mungkin paling meyakinkan untuk
menetukan apakah aliran menstruasi individu memiliki kemungkinan dapat
menimbulkan bahaya adalah dengan mendapatkan nilai lab Hb dan hematokrit untuk
menyingkirkan anemia.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
2.3 Etiologi
Menoragi dapat disebabkan oleh
leimioma (seringkali submukosa), komplikasi kehamilan, hiperplasia endometrium,
adenomiosis, keganasan atau koagulopati.
(Benson,
Ralph C.2008:624)
Timbulnya
perdarahan yang berlebihan saat terjadinya menstruasi (menorragia) dapat
terjadi akibat beberapa hal, diantaranya:
a. Adanya kelainan organik :
·
infeksi saluran reporduksi
·
kelainan koagulasi, misal: akibat von willebrand disease,
kekurangan protrombin, idiopatik trombositopenia purpura (ITP), dll
·
Disfungsi organ yang menyebabkan terjadinya menoragia
seperti gagal hepar atau gagal ginjal. Penyakit hati kronik dapat menyebabkan
gangguan dalam menghasilkan faktor pembekuan darah dan menurunkan hormon
estrogen.
b. Kelainan hormon endokrin misal
akibat kelainan kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal, tumor pituitari, siklus
anovulasi, Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), kegemukan, dll
c. Kelainan anatomi rahim seperti
adanya mioma uteri, polip endometrium, hiperplasia endometrium, kanker dinding
rahim dan lain sebagainya.
d. Iatrogenik: misal akibat pemakaian
IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan anti-inflamasidan
obat-obatan antikoagulan
Penyebab
menoragi dapat termasuk perubahan hormon sepanjang aksis HPO, massa dalam
uterus, penyakit sistemik, penggunaan obat-obatan atau herbal, defisiensi
nutrisi (seperti kekurangan vitamin K), dan kelainan bawaan, terutama
penyakit-penyakit yang mengarah ke masalah perdarahan ( misal penyakit von
willebran).
Bidan
harus menyelidiki lama, warna, dan karakter menstruasi yang muncul, terutama
jika terjadi gumpalan darah. Perubahan fisik atau psikososial juga perlu
diselidiki. Selian itu potensi penyebab kontrasepsi (AKDR, kontrasepsi oral),
faktor psikososial (stress, penggunaan obat-obatan), terkait dengan seksual
(IMS, praktek seksual) serta dari segi nutrisi dan ginekologis. Bidan juga
harus mengkaji setiap pola perdarahan yang serupa atau kondisi ginekologis
mayor yang dialami oleh ibu atau saudara perempuannya apakah mengalami riwayat
kelainan hematologs terutama yang berhubungan dengan adanya penggumpalan darah.
Pemeriksaan
fisik dan panggul dikaji tentang tanda-tanda anemi dan perdarahan (ptekie).
Vagina dan serviks harus dikaji terhadap adanya massa, lesi, infeksi, atau
adanya benda asing yang dapat menyebabkan menstruasi lebih berat.
Uji
kehamilan mungkin diperlukan, walaupun klien yang datang dengan keluhan
menoragi biasanya mengalami gejala ini dalam beberapa siklus, dan biasanya
tidak menunjukkan tanda dan gejala kehamilan. Tindakan penapian terhadap
infeksi seksual dan vaginits serta servisitis kronis sebaiknya dipertimbangkan.
Setiap hasil yangbelum menggambarkan atau hasil yang positif sebaiknya mengarah
ke tindakan merujuk untuk uji atau terapi lanjutan misalnya ( mis;
histeroskopi).
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
TABEL 14-4. Kemungkinan
Penyebab Menoragi
|
Biasanya muncul sebagai
kejadian yang terjadi hanya sekali
|
·
Kehamilan
Intrauterin
Ektopik
Neoplasma tombroplastik gestasional ( mis ; mola
hidatidiformis)
·
Infeksi
( biasanya terkait PRP, penggunaan AKDR, atau prosedur lanjutan intrauteri yang
berbasis instrumen)
Endometriosis
Salpingitis
|
Biasanya muncul sebagai pola
siklus berlanjut
|
·
Penggunaan
AKDR
·
Neoplasia
|
Kista ovarium
Fibroid uteri (mioma)
Adenomiosis (jaringan endometrium yang berlokasi
dalam miometrium)
Hiperplasia endometrum
Polip
Karsinoma
·
Kelainan
koagulasi
Bawaan
(mis ; penyakit von willebran)
Didapat
( mis; idiopathic trombositopenia(ITP))
Farmakologis
(mis; penggunaan heparin atau bahkan aspirin)
·
Penyakit
hati (mis; sirosis)
Gangguan
metabolisme estrogen
Penurunan
sintesis fibrinogen dan faktor pembukuan
·
Endokrin
Hipotirodisme
(Helen
varney 2007 342-345 Jakarta EGC Buku ajar Asuhan kebidanan)
|
2.4 Pengobatan
Pengobatan menorrhagia sangat
tergantung kepada penyebabnya. Untuk memastikan penyebabnya, dokter akan
melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi
dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya. Jika menoragia diikuti
oleh adanya anemia, maka zat besi perlu diberikan untuk menormalkan jumlah
hemoglobin darah. Terapi zat besi perlu diberikan untuk periode waktu tertentu
untuk menggantikan cadangan zat besi dalam tubuh.
Selain itu, menorrhagia juga dapat diterapi dengan pemberian hormon dari luar, terutama untuk menorrhagia yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Terapi hormonal yang diberikan biasanya berupa obat kontrasepsi kombinasi atau pill kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron.
Menorrhagia yang terjadi akibat adanya mioma dapat diterapi dengan melakukan terapi hormonal atau dengan pengangkatan mioma dalam rahim baik dengan kuretase ataupun dengan tindakan operasi.
BAB III
KONSEP
MANAJEMEN KEBIDANAN
I.
Pengkajian
a.
Data Subjektif
1.
Biodata
Nama : untuk mengetahui identitas
pasien agar tidak keliru dnegan serta
untuk menjaga keakraban
Umur : Untuk mengetahui apakah pasien
termasuk resiko tinggi
Agama : Untuk mengetahui kepercayaan
klien terhadap agama yang dianutnya dan mengenali hal-hal yang berkaitan dengan
masalah asuhan yang diberikan
Pendidikan :Untuk mengetahui tingkat pengeatahuan
sebagai dasar dalam memberikan asuhan
Pekerjaan : Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup
dan status ekonomi klien dan apakah pekerjaan ibu/ suami dapat memperngaruhi
kesehatan klien atau tidak
Penghasilan : Untuk mengetahui status ekonomi.
Alamat :Untuk mengetahui tempat tinggal
klien dan menilai apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta
memudahkan dalam melakukan kunjungan rumah
2.
Alasan
Datang
Untuk memeriksakan
masalah haidnya yang banyaknya berlebihan
3.
Keluhan
Utama
Haidnya berlangsung lama
dan darah yang keluar banyak
4.
Riwayat
Kesehatan yang lalu
Gangguan metabolisme estrogen, Penurunan sintesis
fibrinogen dan faktor pembukuan idiopathic trombositopenia (ITP) , penyakit von
willebran, Infeksi ( biasanya terkait PRP, penggunaan AKDR, atau prosedur
lanjtan intrauteri yang berbasis instrumen), Endometriosis, Salpingitis
(Helen
varney 2007 342-345 Jakarta EGC Buku ajar Asuhan kebidanan)
5.
Riwayat
Kesehatan Sekarang
Menoragi
dapat disebabkan oleh leimioma (seringkali submukosa), komplikasi kehamilan,
hiperplasia endometrium, adenomiosis, keganasan atau koagulopati.
(Benson, Ralph C.2008:624)
6.
Riwayat
Kesehatan Keluarga
Bidan juga harus mengkaji setiap pola perdarahan yang serupa
atau kondisi ginekologis mayor yang dialami oleh ibu atau saudara perempuannya
apakah mengalami riwayat kelainan hematologis terutama yang berhubungan dengan
adanya penggumpalan darah.
(Varney,Helen.
2007 :342-345)
7.
Riwayat
Haid
Bidan
harus menyelidiki lama, warna, dan karakter menstruasi yang muncul, terutama
jika terjadi gumpalan darah.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
Menarche : Pertama kali haid
Siklus : Teratur
Lamanya : menstruasi berlangsung lebih dari 7
hari
Banyaknya : 3-4 pembalut atau tampon sudah penuh
selama 4 jam. Dalam setiap perdarahan yang lebih dari 80 cc dinyatakan
perdarahan abnormal
(Varney,Helen.
2007 :342-345)
Keluhan : Dismenorhae / tidak
8.
Riwayat
KB
Menstruasi (menorragia) dapat terjadi akibat Iatrogenik:
misal akibat pemakaian IUD, hormon steroid, obat-obatan kemoterapi, obat-obatan
anti-inflamasidan obat-obatan antikoagulan(www.scrib.com diakses tanggal 12 september 2012
jam 10.00) penyebab kontrasepsi (AKDR, kontrasepsi oral)
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
b.
Data
Objektif
1.
Pemeriksaan
Umum
KU : Baik/cukup/kurang
Kesadaran :
Composmentis
TD :
Normal (100/60 – 140/90) mmHg
Suhu : Normal (36,5°-37,5° C)
Nadi : Normal (60-90 x / menit)
RR :
Normal (16-24 x/ menit)
2.
Pemeriuksaan
Fisik
1)
Inspeksi
Rambut : Bersih, tidak rontok
Muka : pucat
Mata : Konjungtiva pucat, sklera putih
Leher :
Tidak tampak pembesaran vena jugularis dan tampak pembesaran kelenjar tiroid
Dada :
Bersih, payudara simetris
Abdomen : Bersih
Genetallia : Pengeluaran darah lebih dari 80 cc
Vagina dan serviks harus dikaji terhadap adanya massa, lesi,
infeksi, atau adanya benda asing yang dapat menyebabkan menstruasi lebih berat.
(Varney,Helen.
2007 :342-345)
Ekstremitas :
Simetris, tidak odem, tidak varises
2)
Palpasi
Leher :
Teraba pembesaran kelenjar tiroid
Abdomen :
Ada nyeri tekan pada hepar dan atau ginjal
Ekstremitas :
Tidak oedem, tidak varises
3)
Pemeriksaan
dalam
Vulva
vagina : Terlihat pengeluaran darah
Pemeriksaan panggul
teraba massa yang merupakan indikasi mioma atau fibroid
4)
Pemeriksaan
penunjang
Hb : kategori anemia jika Hb ≤ 10g%
Metode yang mungkin paling
meyakinkan untuk menetukan apakah aliran menstruasi individu memiliki
kemungkinan dapat menimbulkan bahaya adalah dengan mendapatkan nilai lab Hb dan
hematokrit untuk menyingkirkan anemia.
(Varney,Helen. 2007 :342-345)
II. Identifikasi
Diagnosa/ Masalah
Dx : Ny “ “P....Ab...
dengan menoragi
Ds : Data yang diperoleh melalui anamnese
Do : KU : Baik/cukup/ lemah
Kesadaran : Composmentis
TD : Normal (100/60 – 140/90) mmHg
Suhu : Normal (36,5°-37,5° C)
Nadi : Normal (60-90 x / menit)
RR : Normal (16-24 x/ menit)
Abdomen :
Teraba benjolan, ada nyeri tekan
Genetalia : teraba benjolan, terlihat adanya lesi
V/V : Terlihat pengeluaran darah
Masalah I : Gangguan rasa nyaman sehubungan dnegan nyeri
perut bagian bawah
Maslah II : Gangguan psikologi cemas sehubungan dengan
tindakan yang akan dilakukan
III. Antisipasi
Masalah Potensial
Pada menoragi dapat
terjadi komplikasi: Anemia
IV. Identifikasi
Kebutuhan Segera
Menentukan tindakan yang
akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah potensial yang terjadi (
kolaborasi dnegan dokter atau tenaga kesehatan lainnya)
V. Intervensi
Dx : Ny
“ “P....Ab... dengan menoragi
Tujuan : Setelah dilakuakn asuhan kebidanan
diharapkan tidak terjadi komplikasi
KH :
KU : Baik
Kesadaran : CM
TD : normal (100/60- 140/ 90 mmHg)
Nadi : normal (60-90 kali / menit)
Suhu : Normal (36,5
°-37,5° C )
RR : normal (16-24 kali / menit)
Perdarahan normal
Intervensi
:
1)
Lakukan
pendekatan terapeutik pada klien
R : Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan
keluarga dapat membina rasa saling percaya antara ibu dan keluarga serta petugas kesehatan sehingga
hasil yang diperoleh maksimal
2)
Jelaskan
tentang keadaan klien
R : klien akan mengerti dan pengetahuan ibu akan
bertambah
3)
Jelaskan
tindakan yang akan dilakukan pada klien
R : Menghormati hak pasien untuk mengetahui
semua tindakan medis yang akan dilakukan
4)
Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian terapi
R : Klien mendapat penangan yang tepat
Masalah
1Gangguan psikologi cemas
sehubungan dengan keadaan menstruasi yang tidak normal
Tujuan : Pasien
dapat beradaptasi dengan kondisinya
KH :
Klien tampak lebih tenang
Masalah cemas dapat teratasi
Ibu
lebih kooperatif dengan tindakan yang akan dilakukan
Intervensi :
a)
Anjurkan
ibu uintuk mengungkapkan rasa kekhawatirannya
R : membantu klien untuk memecahkan masalah-masalahnnya sehingga
mengurangi kecemasan
b)
Hibur
klien dan keluarga dengan menjawab semua pertanyaan
R :klien tidak takut dengan tindakan yang akan dilakukan
c)
Beri
dukungan moril pada klien
R : Ketenangan ibu digunakan untuk mengurangi cemas
Masalah Potensial :
1. Berpotensi mengalami anemia
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi perdarahan yang
banyak
KH :
TD :
normal (100/60- 140/ 90 mmHg)
Nadi : normal (60-90 kali / menit)
Muka : tidak pucat
Mata : konjungtiva tidak pucat
Intervensi
a)
Anjurkan
klien untuk istirahat yang cukup
R : Untuk memulihkan tenaga dan mengurangi aktivitas yang dapat
menyebabkan terjadinya perdarahan
b)
Anjurkan
klien untuk makan makanan bergizi
R : makanan yang bergizi untuk mengurangi resiko anemi
c)
Kolaborasi
dengan dokter untuk pemberian terapi
selanjutnya
R : pengobatan lebih lanjut
2.
Potensial terjadi infeksi
Tujuan : Setelah
dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi infeksi
KH :
TD :
normal (100/60- 140/ 90 mmHg)
Nadi : normal (60-90 kali / menit)
Suhu : normal (36,5
°-37,5° C )
RR :
normal (16-24 kali / menit)
Tidak terjadi infeksi
Intervensi :
a)
Cuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan klien
R : Mencuci tangan dapat membunuh kuman sehingga akan mencegah
terjadinya infeksi
b)
Gunakan
tekniknya aseptik dalam melakukan tindakan
R : Teknik aseptik meminimalkan mikroorganisme masuk dlaam tubuh
c)
Anjurkan
klien untuk selalu menjaga kebersihan / personal hygiene
R : Mencegah perkembangan mikroorganisme
d)
Observasi
TTV dan tanda-tanda infeksi
R : Deteksi dini adanya infeksi
VI. Implementasi
Dilakukan sesuai dengan
intervensi dan kondisi klien
VII. Evaluasi
Dilakukan
untuk mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan dan asuhan yang telah diberikan
dengan mengacu pada kriteria hasil
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
- Menoragi adalah kelainan menstruasi dimana perdarahan yang
berlebihan, apabila 3-4 pembalut atau tampon sudah penuh selama 4 jam.
-Jumlah darah yang terlalu banyak
untuk dikeluarkan setiap harinya dapat menyebabkan tubuh kehilangan terlalu
banyak darah sehingga memicu terjadinya anemia. Gejala-gejala yang timbul
akibat anemia diantaranya adalah napas menjadi lebih pendek, mudah lelah, jari
tangan dan kaki menjadi kebas, sakit kepala, depresi, konsentrasi menurun, dll
- Menoragi dapat disebabkan oleh
leimioma (seringkali submukosa), komplikasi kehamilan, hiperplasia endometrium,
adenomiosis, keganasan atau koagulopati.
- Pengobatan menorrhagia sangat
tergantung kepada penyebabnya. Untuk memastikan penyebabnya, dokter akan
melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, tes pap smear, biopsi
dinding rahim, pemeriksaan USG, dan lain sebagainya.
4.2 Saran
Bagi
petugas Kesehatan
Diharapkan
petugas kesehatan terutama bidan mampu memahami tanda dan gejala menoragi
sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat serta mampu mendeteksi
secara dini bila ada komplikasi yang mungkin terjadi.
Bagi
Masyarakat
Diharapkan perempuan lebih
waspada terhadap kondisi kesehatan reproduksinya terutama untuk hal menstruasi
dan jika dirasakan keluhan diharapkan segera memeriksakan diri ke bidan atau
petugas kesehatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Benson,
Ralph C.2008. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi.Jakarta:EGC
Varney,Helen.2007.
Buku ajar Asuhan kebidanan. Jakarta:EGC
0 komentar:
Posting Komentar