Minggu, 07 Oktober 2012

ASKEB INPARTU KALA 1 FASE AKTIF


BAB I
PENDAHULUAN


1.1   Latar Belakang
Mortalitas dan morbititas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Tingginya AKI di Indonesia yaitu 390 per 100. 000 kelahiran hidup (SDKI. 1994) menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah pendarahan, infeksi dan eklamsia.
Mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi di saat sekitar persalinan dan kira-kira 87% penyebab kematian ibu adalah komplikasi Obstetri yang sering kali tak dapat diperkirakan sebelumnya. Maka dari itu pemerintah khususnya Depertemen Kesehatan mengeluarkan beberapa kebijakan salah satunya adalah Safe Motherwood atau gerakan sayang ibu dan mengupayakan agar setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan (IBG. Manuba 1998 )
Kematian atau angka mortalitas maupun morbititas dapat diturunkan dengan mendidik tenaga yang ahli yang cukup memeperbaiki pelayanan Antenatal Care, Bersalin dan Post partum Care, Asuhan dari tenaga Kesehatan terlatih kepada ibu Imparte menjadi penentu Dalam kelancaran jalannya persalinan. Lalu disusul dengan Asuhan Kebidanan Post Partum yang sesuai sehingga kemungkinan Mortalitas yang diakibatkan oleh perdarahan dapat dicegah dengan latar belakang diatas, penulis mengambil kasus dengan latar belakang diatas, penulis mengambil kasus ibu impartu di ruang bersalin Puskesmas Taman.

1.2    Tujuan
1.2.1    Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan pada persalinan fisiologis dengan menerapakan managemen kebidanan secara benar
1.2.2    Tujuan Khusus
Mahasisswa diharapkan Mampu :
-        Melakukan Pengkajian pada Ibu Inpartu
-        Mengidentifikasi masalah pada Ibu Inpartu
-        Menentukan Antisipasi masalah potensial
-        Mengidentifikasi kebutuhan segera
-        Menentukan Rencana Asuhan Kebidanan disertai rasionalisasi dan intervensi
-        Melakukan Implementasi secara rencana
-        Mengevaluasi kefektifan dari Asuhan yang diberikan

1.3    Batasan Masalah
Rumusan Masalah ini diambil dari data yang ada
Data Subyektif :
·         Ibu Mengatakan kencing-kencing mules perutnya
·         Ibu mengatakan cemas dengan persalinannya
Data Obyektif    : Tensi : 110/70            HB :11,9%
Data-data yang tersebut diatas dirumuskan suatu masalah yaitu kasus GII P10001 Usia kehamilan dengan Inpartu Kala I Fase Aktif

1.4    Manfaat
1.4.1    Bagi Instansi
Memberikan tambahan sumber informasi, keputusan dan pengetahuan di bidang sebagai wacana
1.4.2    Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada klien dan masyarakat tentang kehamilan dan masalah-masalah yang mungkin timbul menyertai kehamilan
1.4.3    Bagi Mahasiswa
Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah didapatkan dalam pembuatan perkuliahan pada kasus nyata dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Penderita




1.5    Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari laporan Praakek Klinik kebidanan ini terdiri dari :
BAB I       : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, Tujuan umum, tujuan khusus dan Manfaat bagi instansi, bagi masyarakat, bagi mahasiswa Asuhan Kebidanan dan sistematika Penulisan
BAB II : Tinjauan Pustaka terdiri dari Konsep Persalinan, pengertian, jenis persalinan, proses persalinan, teori Asuhan Kebidanan
BAB III    : Merupakan tinajuan kasus yang berisi pengkajian data, interprestasi data Antisipasi masalah / Diagnosa potensial identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan Evaluasi dari Asuhan Kebidanan yang diberikan
BAB IV    :  Pembahasan
BAB V      :  Merupakan penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
BAB VI    : Merupakan daftar pustaka













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1    Konsep Persalinan
2.1.1    Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin danuri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba ; IBG, 1998 :157)
Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan
(Prawirohardjo Sarwono ; 2005 : 180)
Persalinan adalah suatu proses hasil konsepsi (janin turi) yang dapat hidup di dunia luar, dari lahir melalui jalan lahir atau janin lain
(Sinopsis ; ECG. 1998 hal 91)
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
(Ginekologi ; UPAG hal. 118)
2.1.2    Jenis Persalinan
2.1.2.1   Menurut caranya
a.       Persalinan spontan
Bila persalinan ini berlangsung dengan kekuatan itu sendiri dan melalui jalan lahir
b.      Persalinan Buatan
Bila proses persalinan dibantu denga tenaga dari luar  misalnya exraksi vacuum forcep atau dengan operasi
c.       Persalinan Anjuran
Bila persalinan tidak dimulai dengan sendirinya tetapi harus berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitosin atau prostagladin

2.1.2.2    Menurut tua / Umur Kehamilan
a.       Abortus buah kehamilan sebelum kehamilan 28 minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 1000 gram
b.      Aterm
      Pengeluaran buah kehamilan antara kehamilan 37 sampai 42 minggu atau janin dengan berat badan diatas 2500 gram
c.       Serotinus
      Pengeluaran buah kehamilan yang melebihi kehamilan 42 minggu pada janin terdapat tanda-tanda post maturalis
d.      Persalinan Presipitatus
      Persalinan yang berlagsung cepat kurang dari 3 jam
e.       Persalinan Percobaan
      Adalah suatu penilaian kemajuan peralinan untuk memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya disproporsi cepalopevik
2.1.3    Sebab – sebab yang menimbulkan persalinan
Yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui dengan benar yang ada hanyalah merupakan teori yang komplek antara lain dikemukakan faktor humoral struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi :
a.       Penurunan kadar progesterone
      Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun hingga menimbulkan HIS
b.      Teori Oxitosin
      Pada akhir kehamilan kadar oxytosin bertambah oleh karena itu kontaksi otot-otot rahim



c.       Keterangan otot-otot
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas otot tertentu setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai 
d.      Pengaruh janin (teori Hipotelamus, Pituitari Glandula Suprarenal)
Teori ini menunjukkkan pada kehamilan dengan Anencephalus sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus (Linggin ; 1973) Glandula Suprarenal merupakan pemicu terjadinya persalinan
(manuaba ; IBG. 1998. 157)
e.       Teri Prostagladin
Pemberian prostagladin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil, konsepsi dikeluarkan prostagladin dinggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan
(Sinopsis 1 ; 1 hal 92)
2.1.4    Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
Sebelum terjadinya persalianan (beberapa minggu sebelumnya) wanita memasuki yang disebut kala pendahuluan tanda-tandanya sebagai berikut :
a.       Lightening, Setling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida
b.      Perut kelihatan lebih melebar fundus uteri menurun
c.       Perasaan sering atau susah kencing (Polakisuria) karena kandung kemih  tertekan oleh bagian terbawah janin
d.      Perasaaan sakit diperut dan dipunggung oleh adanya kontraksi lemah dari uterus, kadang disebut "false laboar pain"
e.       Servik menjadi lembek mulai mendaftar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (Bloody Show)
(Sinopsis 1 ; 1998 :93)


2.1.5    Tanda –tanda Inpartu
a.       Rasa sakit oleh adanya His yang datang lebih kuat, sering dan teratur
b.      Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih benyak karea robekan kecil pada servik
c.       Kadang ketuban pecah dengan sendirinya
d.      Pada pemeriksaan dalam servik mendatar dan pembukaan telah ada
(Sinopsis 1 ; 1 19998 : 93)
2.1.6    Faktor-faktor yang Berperan dalam persalianan
a.       Pasage
      Adalah jalan lahir yang meliputi rangka panggul, uterus dan vagina
b.      Passager
      Adalah anak air ketuban darah dan plasenta
c.       Power
      Adalah tenaga untuk melahirkan yaitu : kontraksi uterus atau his dari tenaga mengejan ibu untuk mengadakan persalinan yang normal, maka tenaga Ibu harus normal juga
d.      Psikologi Ibu
      Keadaan emosi Ibu, suasana Ibu, dan lain-lain
e.       Penolong
      Dokter / bidan yang menolong persalinan dengan pengetahuan dan ketrampilan dan seni yang dimiliki
2.1.7    Pembagian dan sifat His
a.       His Pendahuluan
      His yang tidak kuat, tidak teratur menyebabkan show
b.      His pembukaan (kala I)
      His kuat , teratur dan sakit
c.       His pengeluaran (kala II)
      Sangat kuat, teratur, simetris terkoordinasi dan lama
d.      His Pelepasan Uri (kala III)
      Kontaksi sedang untuk melepas dan melahirkan plasenta
e.       His pengiring (kala IV)
      Kontraksi lemah, masih sedikit nyeri, pengecilan rahim dalam beberapa jam/hari
2..1.8   Fungsi Oxytosin
a.       Merangsang otot polos yang terdapat disekitar alveolus kelenjar mammae, sehingga ASI dapat dikeluarkan
b.      Merangsang kontraksi Rahim
c.       Mempercepat Involusi rahim
d.      Mengurangi perdarahan post partum
2.1.9    Mekanisme Persalinan
Persalinan dianggap normal jika wanita berada pada atau berkat masa aterm, tidak terjadi komplikasi terdapat 1 janin presentasi belakang kepala dan persalinan selesai dalam 24 jam. Proses persalinan normal yang berlangsung sangat konstan terdiri dari kemajuan teratur kontraksi uterus penipisan dilantai servik yang progresif dan kemajuan keturunan bagian presentasi.
2.1.10  Proses Persalinan dibagi menjadi :
2.1.10.1  Kala I (kala pembukaan )
Kala I dibagi menjadi atas 2 fase yaitu :
a.       Fase laten
      Pada fase ini pembukaaan berlangsung lambat mulai 0-3 cm berlangsung sekitar 8-10 jam dengan sifat kontraksi kekuatannya lemah, irama tidak teratur, frekuensi selang waktu 5-30 menit dengan durasi 30 detik (Bobak, irene M. hal. 308)
b.      Fase aktif
      Pada fase ini pembukaan berlangsung lebih cepat mulai pembukaan 6 jam yang dibagi dalam 3 sub fase :
-        Periode Akselerasi : berlangsung 2 jam dari pembukaan 3-4 cm
-        Periode latasi maximal : berlangsung 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm
-        Periode Deselerasi : Berlangsung 2 jam pembukaan berlangsung lambat menjadi 10 cm/lengkap
-        Fase diatas dijumpai pada primigravida dan multigravida
      Perbedaannya :
      Primigravida : - Serviks  mendatar (effacement) dulu, baru dilatasi
-      Berlangsung 13-14 jam
Multigravida : -  Servik mendatar dan membuka bisa bersamaan
-      Berlangsung 6-7 jam
2.1.10.2  Kala II (Kala pengeluaran Janin)
Pada kala pengeluaraan janin His terkoordinir kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan karena tekanan pada rectum ibu merasa dapat mau buang air besar dengan tanda anus membuka, pada waktu His, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang dan his mengejan  ynag terpimpin akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi berlangsung 1,5-2 jam sedangkan pada multi berlangsung 0,5-1 jam.
Gerakan anak pada persalinan (mekanisme persalinan) majunya kepala pada primigravida terjadi setelah kepala masuk kedalam rongga panggul dan iasanya baru mulai pada kala II sebaiknya pada multipara majunya kepala dan masuknya kepala dalam rongga panggul terjadi bersamaan. Majunya kepala ini bersamaan dengan gerakan – gerakan lain yaitu : fleksi, putar paksi dalam dan ekstensi. Dengan majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah hingga ubun-ubun kecil lebih rendah dari ubun-ubun besar. Fleksi ini disebabkan karena anak didorong maju dan berkembang maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu atas panggul, servik dinding panggul/dasar panggul. Akibat dari kekuatan ini ialah terjadinya fleksi karena moment yang menimbulkan fleksi lebih besar dari moment yang menimbulkan defleksi setelah terjadi fleksi akan terjadi putar paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan denga bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah panggul dan pintu bawah panggul, terjadinya setelah kepala sampai didasar panggul terjadilah extensi/defleksi dari kepala, hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah kedepan dan keatas sehingga kepala harus ekstensi untuk memulainya.
Setelah subocciput beertahan pada pinggir bawah simphysis maka yang dapat maju karena kekuatan tersebut diatas bagian yang yang berhadapan dengan subocciput maka lahirlah berturur-turut pada pinggir atas perineum ubun-ubun besar dahi, hidung, mulut, dan akhirnya dagu dengan gerakan ekstensi subocciput yang menjadi pusat pemutaran disebut hypomiochlion
Setelah kepala lahir maka kepala anak memutar kembali kearah punggung anak yang disebut putar paksi luar, setelah putar paksi luar bahu depan sampai dibawah symphysis dan menjafi Hypomochlion untuk kelahiran bahu belakan kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir
(Sinopsios, EGC, 1998, hal 103)


 2.1.10.3 Kala II (kala Pengeluaran Uri)
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit dengan pengeluaran kira-kirra 100-200 cc
Tanda pelepasan plasenta
-        Uterus menjadi bandar
-        Perdarahan terutama sekonyong-konyong dan agak banyak  (semburan darah tiba-tiba)
-        Tali pusat bertambah panjang
-        Naiknya fundus uteri
Cara lepasnya plasenta :
a.       Secara Schutzle (80%)
Pelepasan plasenta yang dimulai pada bagian tengah perdarahan biasanya terjadi setelah uri lahir
b.      Duncan
Pelepasan plasenta yang dimulai dari pinggir plasenta, perdarahan sudah ada sejak sebagian dari plasenta terlepas berlangsung sampai seluruh plasenta terlepas
Cara mengetahui plasenta lepas dari Implantasinya :
a.       Kutsner
Tangan kiri diletakkan diatas simphysis kita dorong kebawah, tangan kanan megang tali pusat lalu ditegagkan, bila tali pusat diam maju atau bertambah panjang berarti plasenta sudah lepas dari Implantasinya
b.      Klien
Tangan kiri diletakkan diatas fundus uteri, kita ketok-ketok tangan kanan megang tali pusat lalu ditegangkan bila tali pusat bergetar berarti plasenta belum lepas, Bila tidak bergetar berarti plasenta sudah lepas dari Implantasinya.



Manajemen Aktif kala III
a.       Pemberian Oxitosin
-        Letakkkan kain bersih diatas perut ibu dan periksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi yang lain
-        Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik
-        Selambat-lambatnya dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir segera suntikkan oxitosin 10 menit intra muscular pada paha sepertiga bagian luar atas
b.      Lakukan penegangan tali pusat terkendali
-        Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simphysis
-        Tangan yang lain memegang tali pusat dekat vagina dan meletakkan tarikan tali pusat terus menerus dalam tegangan yang sama selama kontraksi
-        Begitu plasenta terlepas keluarkan dari jalan lahir dan menggerakkan tangan/klem pada tali pusat kearah bawah lurus dan ke atas
-        Setelah plasenta terlihat di vagina kita tangkap dan perlahan diputar searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban
c.       Pemijatan fundus uteri
Dengan lambat tapi mantap, gerakkan tangan secara memutar pada fundus uteri sehinggga uterus berkontraksi
2.1.10.4  Kala IV (kala pengawasan)
Kala IV dimulai setelah lepasnya uri sampai 2 jam setelah melahirkan 7 pokok penting yang perlu diperhatikan :
a.       Kontraksi rahim : baik/tidak dapat diketahui dan palpasi
b.      Perdarahan : ada/tidak, bisa/banyak
c.       Kandung kencing : harus kosong bila penuh anjuran kencing sendiri bila tidak bisa lakukan catheter
d.      Uri dan selaput ketuban harus lengkap
e.       Luka-luka : jahitannya baik/tidak, ada perdarahan/ tidak
f.       Keadaan umum ibu : tensi, nadi, pernafasan, rasa sakit dan keluhan ibu
g.      Bagi dalam keadaan baik
(Sinopsis, EGC.1998 hal 105)

2.2    Teori Asuhan Kebidanan
Langkah I    : Pengakajian data
Pada langkah pertama pemeriksaan dilakukan dengan wawancara anamase, merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan sifat dan beratnya penyakit serta tekan bagian yang sangat penting dalam menentukan sifat yang mungkin menjadi latar belakang penyakit
A.  Data Subyektif
1.   Identitas
Nama               : Identitas dimulai dari nama pasien yang jelas lengkap (nama depan, nama tengah, nama belakang/keluarga)
Jenis kelamin   : jenis kelamin sangat menentukan selain untuk identitas juga untuk penilaian klinis
Umur               : Umur perlu diketahui mengingat periode usia punya kekuasaan sendiri (masing-masing) untuk diperlukan menginterprestasikan apakah data pemeriksaan klinis normal sesuai umur
Tanggal lahir   : digunakan untuk menentukan umur pasien
Pendidikan dan pekerjaan : Digunakan sebagai tambahan yang menggabarkan keakuratan data
Agama dan suku                     : Kebiasaan kepercayaaan dan tradisi dapat menunjang namun tidak jarang juga dapat menghambat perilaku terhadap sehat disamping itu perilaku seseorang tentang kesehatan dan penyakit sering berhubungan dengan agama suku bangsa
Alamat            : Daerah tempat tinggal memiliki alamt yang jelas dapat sangat diperlukan agar sewaktu-waktu dapat dihubungi selain itu juga dapat dilakukan kunjungan ulang setelah pasien pulang

2.  Keluahan Utama :  Merupakan keluhan yang dirasakan oleh pasien yang menyebabkan pasien tersebut dibawah berobat
(Manuaba. 1998. 165)
-        Nyeri perut (ada His)
-        Keluar lendir bercan
-        Sakit pinggang
-        Sering kencing

Riwayat Perkawinan : Pengkajian meliputi perkawinan  keberapa, umur kawin dan lama kawin pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kehamilan ini termasuk anak nakal
Riwayat Kebidanan   
-        Riwayat mentruasi : kapan menarche, siklus 28 hari / tidak lamanya banyaknya (Dyminore) +/- ada flour albus / tidak untuk memicu fase kandungan
-        Riwayat kehamilan yang lalu : mengalami perdarahan/tidak, ada keluhan pada hamil mudah/tidak
-        Riwayat persalinan yang lalu  : Spontan / buatan, aterm /tidak, perdarahan/tidak, siapa yang menolong, tempat persalinan untuk menentukan procnasa


-        Penyakit riwayat nifas yang lalu : ada penyakit/tidak, ada penyulit pemberian laktasi/tidak, mengalami perdarhan/tidak, untuk menentukan prenosa
-        Riwayat kehamilan sekarang : HPHT (hari pertama hari terakhir)
Untuk menafsirkan (+7) (-3) (+1) / kapan merasakan gerak janin (primigravida) ada usia kehamilan (9-20 minggu) (carey ragbaur : 2000 .3).
Pemeriksaaan kehamilan berapakah pada trimester pertama (umumnya 1 kali pertama trimester I) penyuluhan yang pernah didapatkan  (pola nutrisi, pola istirahat, pola efektifitas)

3.   Riwayat Kesehatan Lalu 
Riwayat kesehatan lalu yang pernah diderita sebelumnya persis diketahui karena ada hubungannya dengan penyakit yang sekarang / memberi informasi untuk membentu penegakan diagnosis dan tata laksana penyakitnya sekarang

4.   Riwayat Kesehatan Keluarga
Anamese tentang penyakit keluarga ada hubungannya dan penyakit yang diderita keluarga ada yang menderita penyakit menular, menurun / menahun

5.   Pola Kebiasaan sehari-hari
Penilaian status gizi dilengkapi dengan data antropospi dan pemeriksaan laboratorium serta dari anamese






B.  Data Obyektif
Menggambarkan pendokumentasi hasil pemeriksaan fisik hasil laksana dan pemeriksaan diagnostik lain dirumuskan dalam data fokus
1.   Pemeriksaan Fisik
a.       Keadaan umum
Penilaian keadaan umum pasien yang mencakup kesan keadaan sakit, kesadaran dan kesan status gizi dengan penilaian kesadaran umum ini akan didapatkan kesan apakah pasien dalam keadaan Distres atau yang memerlukan pertolongan segera ataukah pasien dalam keadaan yang relatif stabil 
b.      Tanda-tanda vital
Yang dinilai adalah tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan
c.       Berat Badan
d.      Tinggi Badan
BB/TB merupakan parameter pertumbuhan yang paling sederhana mudah diukur dan merupakan indeks untuk status gizi
2.   Pemeriksaan Fisik Khusus
Pemeriksaan fisik dimulai dari inspeksi palpasi, perkusi dan auskultasi yang dimulai dari ujung rambut sampai ujung kaki pemeriksaan penunjang/laboratorium
Kesimpulan
II.  Interprestasi Data Dasar
Pada langkah ini kita lakukan identifikasi terhadap diagnosis masalah berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan yang spesifik, rumusan diagnosis dan masalah keduanya digunakan karena masalah yang spesifik didefinisikan seperti diagnosa tapi tetap pembentukan per Organ
III. Diagnosa / Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial langkah ini membutuhkan antisipasi dan memungkinkan dilakukan tapi tetap membutuhkan penanganan / mungkin pencegahan.

IV. Identifikasi kebutuhan
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter dan untuk dikonsulkan / ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien
V.  Menyusun Rencana
Langkah ini merupakan kelnajutan manajemen terhadap masalah / diagnosa yang telah diidentifikasi pada langkah ini informasi yang tidak lengkap dapat dilengkapi, semua keputusan yang dikembangkan dalam Asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar-benar valid dengan pengetahuan dan teori yang cukup serta harus sesuai dengan asumsi yang akan dilakukan
VI. Implementasi
Pada langkah ini rencana Asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan akan secara efisien dan aman perencanaan ini bisa dilakukan seharusnya.
VII. Evaluasi
Dilakukan ovulasi kefektifan dari Asuhan yang sudah dilakukan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar terpenuhi seperti sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan didalam diagnosa dan masalah 












BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. "M" GIIP10001 UK 41 MINGGU DENGAN INPARTU KALA I FASE AKTIF DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS TAMAN


No. Reg                                   : 22/1/08
Tanggal Pengkajian/jam          : 29-1-08/24.00
Tanggal MRS/Jam                   : 28-1-08/23.10
Oleh                                        :
Tempat                                    : Puskesmas Taman Sidoarjo

I.    PENGKAJIAN
A.  Data Subyektif
Nama Ibu              :  Ny."M"                     Nama Ayah     :  Tn. "Y"
Umur                     :  26 tahun                   Umur               :  28 tahun
Agama                   :  Islam                        Agama             : Islam
Pendidikan            :  SMEA                      Pendidikan      :  SMA
Suku / Bangsa       :  Indonesia                 Suku / Bangsa :  Indonesia
Pekerjaan               :  Swasta                      Pekerjaan         :  Swasta
Penghasilan           :  -                                Penghasilan     :  -
Alamat                  :  Jl. Duku                    Alamat            :  Jl. Duku
Menanggal                                          Menanggal                     
1/1 Surabaya                                       1/1 Surabaya        

2.   Status Perkawinan
Perkawinan     : 1
Umur Kawin   :  20 th
Lama kawin    : 7 tahun



3.   Keluhan Utama (Keluhan yang dirasakan saat ini)
Ibu mulai kencing-kencing jam 23.00 tanggal 28 januari 2008 keluar lendir darah jam 23.00, makin lama makin sering

4.   Riwayat Kebidanan
A.  Haid
Menarche              : 14 th
Siklus/lamanya      : 28/teratur 7 hari
Banyaknya            : 1 hari pertama 3 kotek (2 hari 2 kotek selanjutnya 7 kotek
Warna                    : hari pertama / warna merah segar, 2,3 selanjutnya warna coklat
Bau                        : Anyir
Keluhan                 : pasien tidak penah mengalami dysminore   
Flour Albus           : Ya berbau, sifat tidak gatal, warna putih

Perkawianan Ke
Kehamilan
Persalinan
Anak
Nifas
Ke
UK
Jenis
Penolong
Tempat
Penyuluh
BBL
Jenis kelamin
Hidup/mati
Usia anak skrng
Penyuluh
ASI
1


I

hamil
38 mgg

ini
spontan
Bidan
BPS Waru
-
3.200

Hidup
6 tahun


B.  Riwayat Kehamilan, Persalinan  dan  Nifas yang lalu


C.  RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
HPHT     : 10 - 4 - 07               TP              : 17 - 1 - 08
ANC      :        TM I       : Berapa kali      : 1 kali
                                          Kapan              : pada saat PP test
                                          Dimana            : Di BKIA Puskesmas Taman
                                          Terapi              : Penambah darah (Fe), obat anti mual (B6)
                                          Keluhan           : Mual, muntah
                        TM II     :  Berapa kali      : 3 kali
                                          Kapan              : pada Uk 4 bln, 5 bln, 6 bln
                                          Dimana            : BKIA            Puskesmas Taman
                                          Terapi              : Penambah darah (Fe)
                                          Keluhan           :
                        TM III    :  Berapa kali      : 4 kali
                                          Kapan              : Pada UK 7 bln, 8 bln, 9 bln 
                                          Dimana            : BKIA Puskesmas Taman
                                          Terapi              : Fe / Konseling persiapan kelahiran
                                          Keluhan           : sering kencing
Keluhan hamil muda selama hamil ini : Ibu mengatakan mual, muntah
Gerak janin                        : 4 bulan
Imunisasi TT berapa kali   : 1 waktu TM I 2 bulan di Puskesmas Taman
Penyuluhan yang pernah didapat  : dari BKIA Puskesmas Taman
-        Tentang nutrisi, ibu hamil dan nutrisi ibu menjelang bersalin
-        Penyuluhan payudara dan ASI
-        Penyuluhan konseling KB

5.   RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit
·         Menular (TBC, Paru-paru)
·         Menurun (kencing manis, diabetes)
·         Menahun (Jantung)

6.   RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
·         Pasien mengatakan tidak pernah punya penyakit menahun (jantung)
·         Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular (Paru-paru)
·         Pasien tidak mempunyai keturunan kembar (Gerreli)


7.   POLA KEBIASAAN SAEHARI – HARI
POLA AKTIVITAS
SELAMA DIRUMAH/ HAMIL
SELAMA DI PUSKESMAS TAMAN
POLA NUTRISI
Makan : 2 x/hari dengan menu seimbang porsi 1 piring
Minum   : ± 8 gelas/hari
Makan : 3 x/hari menu seimbang porsi 1 piring
Minum  : ± 8 gelas/hari
POLA ELIMINASI
BAK
- Frekuensi : tidak terhitung
- Jumlah     : tidak terhitung
- Warna      : kuning jernih
- Bau          : khas
- Konsisten : cair
- Keluhan   : tidak ada

BAB
- Frekueensi  : 1x sehari setiap pagi
- Jumlah       : tidak terhitung
- Warna        : kuning kecoklatan
- Bau            : khas
- Konsisten : lembek
- Keluhan    : tidak ada
BAK
- Frekuensi : 1 x/hari
- Jumlah     : tidak terhitung
-  Warna     : kuning jernih
- Bau          : khas
- Konsisten : cair
- Keluhan   : tidak ada

BAB : Selama di puskesmas belum BAB
POLA AKTIVITAS
- Ibu sebagai karyawan pabrik
- Ibu sehari hari Ibu rumah tangga
-  Ibu jalan-jalan dikamar bersalin jika capek
-  Ibu berbaring terlentang miring kiri ke kanan
POLA PERSONAL HYGIENE
- Mandi           : 2 x/hari
- Gosok gigi    : 3 x/hari
- Ganti celana : 3 x/hari
- Ganti baju     : 2 x/hari
Sebelum VT (periksa dalam) dilakukan vulva hygiene mengganti sewek yang basah
POLA ISTIRAHAT
- Istirahat siang   : ± 1 jam/hari
- Istirahat malam : ± 1 jam/hari
Ibu tidur terganggu karena adanya His kontrasi
POLA SEKSUAL
2 x seminggu
Tidak dilakukan

8.   DATA PSIKOSOSIAL
-        Ibu mengatakan siap dalam proses persalinan
-        Suami menunggu istri selama proses persalinan
-        Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami

9.   DATA SOSIAL BUDAYA
Selama persalinan tidak ada pantangan maknan dan minuman

B.  DATA OBYEKTIF
1.   Pemeriksaan Fisik Umum
-        Keadaan umum
-        Kesadaran
-        Tanda – tanda Vital
Tensi : 110/70 Suhu :  36º c    TB 153            Lila 24 cm
Nadi 88 x/menit          RR : 28 x/menit
2.   Pemeriksaan Fisik Khusus
Kepala : inspeksi : kulit kepala bersih, warna rambut hitam, rambut agak rontok
 Palpasi    : tidak ada benjolan
Muka   : inspeksi   : simetris, tidakk pucat
Palpasi    : tidak oedem
Hidung : inspeksi  : bersih tidak ada serumen
Telinga : inspeksi  : Simetris, tidak ada cairan , besih
Mulut  : bibir tidakan ada stomatitis , tidak kering, gigi tidak caries, lidah tidak kotor
Leher   : Inspeksi   : tidak ada pembesaran vena jugularis
palpasi    : tdak ada pebesaran kelenjar tiroid
Ketiak : Inspeksi   : bersih
Palpasi    : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada   : Inspeksi    : simetris, pernafasan teratur
Palpasi : tidak ada rochi dan Wheazing kiri, kamnan
Payudara : Palapasi : tidak ada berjalan, puting susu menonjol, ada hypermenpigtansi, oreola mammae, colastrum belum keluar, tidak ada kelenjar mostgenerg
Perut     : tidak ada bekas luka operasi , ada steria albican ada strie livide, tidak ada linea alba, ada linea nigra
Leopold I        : TFU 3 jari darah pasien
Leopold II       : bagian kiri teraba keras, memanjang dan ada tahanan bagian kanan teraba bagian-bagian kecil anak
Leopold II       : bagian bawah teraba, keras dan melintang (ke\pala)
Leopold IV : Bagian bawah janin sudah masuk PAP (penurunarilis)
Auskultasi : DTT (+) (12-11-12) frekuensi 140 x/menit insesitas luas terdenganr jelas pada perut kiri bawah
Genetalia : Inspeksi : bersih, tidak ada oedem, tidak ada varises, jelas pada perut kiri kanan bawah jaringan perut (+)
Condilomalata tidak ada
Penenium  : tidak robekan perineum
Anus          : todak ada varises, tida ada hymoroid
Ekstrimitas
Atas (kanan) : simetris, tidak terpasang, infus, tiadak oedem, tidak ada gangguan pergerakan, tidak ada syndactili dan polidactili
Atas (kiri)      : simetris, tidak ada ganguan pergerakan
Pemeriksaan panggul luar : tidak dikaji
Pemeriksaan dalam : jam 13,10 WIB VT indikasi pasien baru VT Æ 4 cm, Eft 75 %, IGP H1 (+) ket (+) dominatur UUK kiri depan tidak teraba bagian kecil disamping bagian terandah
Pemeriksaaan pemnunjang : Hb 11,9 gram gol darah : O
USG : tidak dilakukan
C. Kesimpulan      : GIIP10001 UK 41 Minggu tunggal, hidup letak kepala intra uteri kesan panggul normal , keadaan ibu dan janin aikn dengan inpartu kala I fase aktif

II   INTERPRESTASI DATA DASAR
A.  DIAGNOSA : GII P10001 UK 41minggu, tunggal, hidup inpartu kala I fase aktif
DS                : Ibu mengatakan perutnya kencing-kencing sering dan keluar  lender dan darah mulai jam 23.00 tangggal 28 januari 2008
DO               : Keadaan umum ibu cukup baik TTV : Tensi 110/70 mmHg, suhu 36oc,  Nadi 88 x/menit,  RR 28 x/menit His (+) 3 x dalam 10 menit, DJJ (+) (12-11-12) 140 x/menit, VT Æ 4 cm Eft 75 % kep HI (+) Ket menonjol dominator UUK kiri depan bagian kecil disamping bagian terendah
Pola genetalia : Ketuban masih ada (+)
B.  Masalah                 : tidak ada
C.  Kebutuhan : Pemberian HE
-        Dukungan keluarga suami
-        Memotivasi pemberian ASI eksklusif
-        Pemberian Nutrisi sebelum persalinan
-        Memberikanm posisi rasa nyaman persalinan

III   ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

IV.  IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


















Tanggal
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
jam
Implementasi
Evaluasi
23-1-2008
24.00
GII P10001 T/H Inpartu kala I fase aktif
 Jangka pendek  :
Diharapkan setelah dilaksanakan ASKEB selama ± 30 ibu bisa dilakukan kala II K/U ibu dan janin baik dengan kriteria :
- Æ lengkap dan Donan teknus, perjal vulva
-  DJJ batas normal
-  TTV normal

Jangka panjang :
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama ± 30 diharapkan bayi dan ibu sehat tanpa komplikasi
-    Lakukan pendekatan Terapeutik


-  Jelaskan kondisi ibu dan janin saat ini proses persalinan yang dihadapi


-    Asuhan sayang Ibu

-   Observasi CHPB dan TTV
- Jalinan hubungan baik meningkatkan percaya diri pasien

- Penjelasan yang adekuat mengurangi kecemasan ibu



- Memberikan kenyamanan dalam proses persalinan
- Deteksi dini adanya komplikasi
24.00
- Melakukan pendekatan  dengan Anamase ibu juga meminta
- Menjelaskan pada ibu kondisi ibu dan bayi sekarang pembukaan 4 cm kondisi janin sehat
- Mengatur posisis ibu yang nyaman atau disukai ajari ibu makan dan minum pada ibu
- Memberi semangat dalam menghadapi persalinan
- Libatkan keluarga untuk mensupport ibu
- Mengobservasi TTV dan CHPB
Tensi : 110/80 mmHg
Suhu :36o c
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Contonen : (+) (11-12-12) 140 x/menit
His 40 x dalam 10 menit
- Mengobservasi penurunan kepala dan baik
Tanggal 29-1-2008
Jam
S : ibu mengatakan ingin mengejan dan mengeluarkan cairan
O :: His 3 x dalam 10 menit lama 40-45"
VT (+) lengkap eft 100%
Ket (-) Kep Hi (+) UUK kedepan, tak teraba bagian kecil
Con (+) (11-12-12) 140 x/menit
A : GII PI0001 Inpartu kala II
P  : Memberitahu ibu dan keluarga
-  Pimpinan Ibu untuk lakukan pertolongan persalinan














Tanggal
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
Jam
Implementasi
Evaluasi
28-1-2008
00.30
GII P1001 Aterm T/H Inpartu kala II
Jangka pendek  :
Setelah dilakukan Asuhan kebidaan selama +1jam diharapkam ibu sudah bersalin dengan normal dengan kriteria :
- Bayi lahir spontan belakang kepala
-  Bayi BB > 2500 gram AS-7
-  Ibu perdarahan < 500ml
-  TTV normal

Jangka panjang :
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan Ibu dan bayi lahir sehat dan normal tanpa komplikasi
1. Jelaskan pada Ibu dan keluarga keadaan sekarang
2. Anjurkan cara meneran yang benar
3. Lakukan pertolongan persalinan dengan 60 langkah
1. Penjelasan meningkatkan kooperatif ibu terhadap tindakan petugas
2. Dengan meneran yang benar mempercepat persalinan dan mengurangi komplikasi
3. Melaksanaklan Asuhan persalinan normal (APN)
00.40


00.50
1. Beritahu ibu kalau pembukaan janin lahir sudah lengkap dan bayi akan segera lahir
2. Menjelaskan posisi yang baik saat meneran dengan asuhan sayang ibu
- Ibu meneran saat ada his dan mengatur nafas bila his hilang
- Bila tidak ada his memberi makan /minum pada ibu
- Observasi CHPB dan TTV
- Menolong proses persalinan normal
- Melakukan resusitasi bayi mengeringkan bayi dengan kain kering
- Meletakkan bayi bayi disamping ibu
Tanggal 29-1-2008
01.10
S  : Ibu mengucap syukur atas kelahiran bayinya
O : Bayi lahir spontan jenis kelamin o AS 7-8
Anus (+) BB 3200 kg PJ 50cm
Ibu k/u cukup perdarahan ± 250cc
A : kala II berjalan normal ibu memasuki kala II
P : Manajemen Aktif kala IV
- Injeksi piton Amp/1m
- Lakukan PTT



Tanggal
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
Jam
Implementasi
Evaluasi
29-01-2008
01.25
Ibu kala III persalinan ibu dan bayi sehat
Jangka Pendek
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama ± 30 diharapkan placenta lahir normal dengan kreteria :
- Plasenta lahir spontan lengkap sebelum 30'

Jangka Panjang :
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama Plasenta lahir tanpa kumpulan
- Laksanakan management aktif kala III


- Tanyakan dan jelaskan pada ibu tanda-tanda Uri sudah lepas

- Lahirkan Plasenta
- Plasenta lepas ada perdarahan spontan dan rasa puas

-  Dengan memberi aktif kala III dapat mempercepat pelepasan plasenta dan mengurangi perdarahan

-   Setelah plasenta lepas maka akan lahir spontan
01.25





01.40
- Periksa adanya bayi gemeli
- Memberitahu ibu akan disuntik
- Suntikan Piton/AMP 1 m
- lakukan PTT

- Jelaskan pada ibu tanda-tanda lahir tanyakan apa ibu merasa merasa mules-mules

- Melahirkan plasenta
- Plasenta lahir secara shutshel
Tgl 29 -1- 08
01.40
S : ibu mengatakan perut mules
O : Plasenta lahir spontan secara shutsel perdarahan ± 250 Q UC baik- FU 3 jari darah pesat
A : Kala III normal ibu merasakan kala IV
P   : Observasi perdarahan
- Observasi UL
- Observasi TFU
- Observasi TTV
- Ibu dan bayi perawatan bayi baru lahir




Tanggal
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
Jam
Implementasi
Evaluasi
29-01-2008
02.00
 Kala IV ibu dan bayi sehat
Jangka Pendek :
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan diharapakan ibu tidak terjadi perdarahan dan bayi sehat Dengan kreteria :
- Perdarahan ibu 50-100 cc
- TFU 2 jari bawah pusat UC (+)
- Bayi tidak hypotermi

Jangka panjang :
Ibu dan bayi tidak mengalami komplikasi
- Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan Terakhir dan tanda-tanda bahaya kala IV
- Observasi TTV dan observasi BBL

- Observasi TFU dan perdarahan
-  Ibu mengerti akan mampu ambil tindakan

- Deteksi dini adanya kelahiran

- Deteksi adanya aronia/perdarahan
02.00





02.15



02.30
- Menjelaskan keadaan ibu dan bayi
- Memberi nasehat ibu bahwa :
- Ibu segera melapor bila perdarahan keluarga banyak (>/kotek)
- Ibu segera melapor bila bayi sakit. Minum bila bayi tampak lemah dan kebiruan
-  Memeriksa tensi, nadi, suhu dan pernafasan
- observasi adanya perdarahan  tali pusat
- Memeriksa adanya perdarahan pervaginam
- Observasi tinggi fundus uteri
-  Observasi kontraksi rahim
29-01-2008
02.00
S : Ibu mengatakan merasa lega sudah melalui proses
O : keadaan umum baik kesadaran Composmens
Tensi : 20/80 mmHg
Nadi : 88/menit
Suhu : 360 5 C
FU 1 jari bawah pusat
UC : baik, perdarahan kotek (± 50 cc)
A : Ibu pas partum 2 jam tidak terjadi perdarahan
P : Ibu pindah ke ruang Nfas
-  Observasi TTV
- Observasi perdarahan kontras uterus dan TFU



















CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal 30 Januari 2008 jam : 07.00

S          : Ibu mengatakan lega sudah melahirkan dengan normal ibu akan merawat bayinya sendiri
O         : Keadaan umum baik atau kesadaran Compusmetis
  Tanda-tada vital      : Tensi 120/80 mmHg
                                                Nadi : 84 x/menit
                                                Suhu : 360 C
                                                RR : 20 x/ menit
TFU 1 jari bawah, UC baik, perdarahan 1/2 kotek
(± 50 cc )
A         : Ibu post partum fisiologis 4 jam tidak terjadi perdarahan
P          : - Melakukan rawat gabung
              - Ajari ibu meneteki yang benar
              - Anjurkan ibu minum obat teratur
  - Anjurkan ibu merawat luka perineum
  - Observasi TTV perdarhan TFU dan kontraksi uterus

Tanggal 31 Januari 2008 Jam 07.00
S          : - Ibu mengatakan ASI mulai keluar, bayi sudah minum ASI
  - Ibu mengatakan tidak lemas dan cemas lagi
  - Ibu mengatakan sudah buang air kecil sendiri, buang air besar belum
O         : Tanda-tanda vital  suhu : 360 C
              Nadi ; 80/menit
  Tensi 120 / 80 mmHg
  RR : 20 x/menit
 TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, lorhea rubra ASI sudah keluar

A         : Ibu post partum fisiologis hari ke 2
P          :  -Persiapan pasien pulang :
- Menganjurkan untuk meneteki sesering mungkin
- Mengajarkan cara merawat tali pusat dengan benar
- Menganjurkan untuk selalu menjaga kebersihan jalan lahir
- Menganjurkan makanan-makanan bergizi dan tidak berpantang
- Motivasi KB
- Nasehat kontrol 1 minggu lagi
























BAB 4
PEMBAHASAN


Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang telah cukup bulan atau dapat hidup dapat hidup di luar kandungan malalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(manuaba, IBG 1998)
Inpartu adalah seorang wanita yang saling sedang dalam keadaan persalinan
 ( Prawirohardjo. Sarwono : 2000)
Setelah dilakukan pengajuan pada nyonya " M " di dapatkan diagnosa GII P10001 usia kehamilan 39 mgg inpartu kala fase aktif di kamar bersalin Puskesmas Taman. Masalah-masalah yang sering timbul dalam proses sebelum persalinan antara lain takut dan cemas akan proses persalinan, namun, dalam kenyataannya, masalah-masalh tersebut tidak terjadi pada klien. Faktor psikologis dan pendampingan oleh bidan memegang peranan yang sangat penting terhadap lancarnya proses persalinan
Setelah itu dilakukan Asuhan Kebidanan pada nyonya " M " dengan GII P10001 usia kehamilan 41 minggu inpartu kala fase aktif di kamar bersalin Puskesmas Taman. Maka didapatkan suatu kesesuain antara teori dengan kenyataan yang ada. Sehingga tidak terdapat kesenjangan antara lain dengan kenyataan dalam lapangan  











BAB V
PENUTUP


5.1       KESIMPULAN
            Setelah dilakukan pengkajian pada nyonya " M " dengan inpartu fisiologis dikamar bersalin Puskesmas Taman maka didapat diagnosa GII P10001 usia kehamilan 41 minggu tunggal hidup 1 inpartu kala II fase aktif
Maka dilakukan intervensi dan implementasi antara lain :
-        Melakukan pendekatan Therapetik
-        Menjelaskan pada ibu keadaannya dan proses persalinan
-        Dilakukan Asuhan sayang ibu
-        Observasi CHPB dan TTV
-        Mempersiapakan alat dan perlengkapan persalinan
-        Menjelaskan pada ibu dan keluarga perkembangan keadan ibu
-        Ajarkan cara meneran yang baik
-        Melakukan managemen aktif kala IV
-        Melahirkan plasenta
-        Menjelaskan pada ibu bahaya-bahaya yang mungkin timbul
-        Observasi perdarahan dan TTV
            Setelah dilakukan evaluasi pada nyonya " M " sampai hari ke 2 ibu dan bayi dalam kondisi baik dan sehat. Hal-hal yang mendukung
-        Ibu dan keluarga kooperatif sehingga kerjasama ibu dan petugas kesehatan sangat lancar
-        Rasa percaya diri dan semangat ibu sangat membantu proses Asuhan Kebidanan
-        Hubungan baik yang di jalan oleh petugas
-        Ibu mendapat Asuhan Kebidanan yang sesuai  

           
5.2       SARAN
Untuk Petugas Kesehatan :
-        Hendaknya memupuk untuk petugas kesehatan kebersamaan dengan rekan sejawat sehinggga tercipta hubungan saling percaya
-         Pemberian Asuhan Kebidanan yang sesuai dan benar akan sebagau menguntungkan baik untuk petugas dan klien
-        Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
-         
            Untuk Pasien :
-        Diharapkan setelah kelahiran ini ibu lebih baik memperhatikan kesehatannya demi banyinya agar tidak terjadi komplikasi
-        Ibu diharap melaksanakan anjuran-anjuran petugas kesehatan
-        Ibu dianjurkan mengikuti KB sebulan memulai kehamilan selanjutnya



















DAFTAR PUSTAKA


Ibrahim S christian, 1994. Perawatan kebidanan jilid II. Jakarta. Bintara Karya Aksara
JNPK-KR Aska, 2002. Buku Asuhan Persalinan Normal. Jakarta. JNPK-KR
Manuaba, Ida Bgus Gee, 1998. Ilmu Kebidanan.Penyakit Kandungan dan keluarga Berencana Untuk pendidikan Bidan. Jakarta. EGC
Muchtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta . EGC
Prawirohardjo Sarwono, 2001. Pelayanan Kesehatan material dan Neonatal. Jakarta . Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sastro winoto, 1998. Obstetri Fisiologi/bandy, Elemen Sinopsis.


0 komentar: